Proyek Kapal Selam Diteruskan Sesuai Jadwal
Jakarta
• 18 Maret 2013
Proyek kerja sama pembuatan tiga kapal selam antara Indonesia dan
Korea Selatan (Korsel) tetap diteruskan. Proyek kapal selam ini tak
terimbas penundaan proyek pengembangan pesawat tempur Korean Fighter
Xperiment (KFX)/Indonesian Fighter Xperiment (IFX) karena kondisi
ekonomi di Korsel. "Tidak ada penundaan. Proyek kapal selam tetap
diteruskan sesuai jadwal yang ada," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik,
Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Sisriadi, saat dihubungi
Koran Jakarta, Minggu (17/3).
Itu artinya kapal selam pertama
dan kedua hasil kerja sama kedua negara akan rampung pada 2016. Dia
menambahkan mulai April 2013, tahapan pembuatan kapal selam sudah masuk
pada steel cut atau pemotongan baja. "Steel cut merupakan tahapan awal
dari pembuatan kapal selam. Diharapkan selesai dalam 40 bulan," jelas
Sisriadi.
Dia menjelaskan
pembuatan kapal selam tak tertunda seperti KFX karena mekanisme yang
digunakan adalah jual-beli, sedangkan proyek KFX menggunakan mekanisme
kerja sama. "Kalau sampai tertunda, artinya pihak Korsel harus membayar
denda," kata dia. Seperti diketahui, Kemhan telah mengirimkan 130
personel ke Korsel pada Februari 2013 lalu untuk proyek pembuatan kapal
selam.
Para personel itu diambil dari anggota TNI AL, ahli
kapal selam dari PT PAL, dan sejumlah aka demisi dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. "Pada 36 bulan pertama, mereka hanya
akan memperhatikan cara membuat kapal selam," kata Staf Ahli Kementerian
Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin.
Hartind menjelaskan dua dari
tiga kapal selam yang dibeli Indonesia akan dibuat di Korsel melalui
perusahaan galangan Daewoo Shipbuiliding Marine Enginering (DSME).
Pembuatan kapal selam pertama berlangsung dalam kurun 36 bulan. Selama
itu pula teknisi dari Indonesia akan memperhatikan dengan saksama cara
mereka merakit hingga akhirnya kapal selam itu selesai.
Pada
pembuatan kapal selam kedua, barulah para teknisi itu ikut turun. Namun,
masih akan dibantu dari pihak Korsel. "Separo teknisi dari kita, separo
dari mereka," kata dia. Pembuatan kapal selam kedua ini diperkirakan
lebih singkat, yakni hanya 20 bulan. Pasalnya, pihak Korsel dan
Indonesia menargetkan bisa membangun dua kapal selam itu dalam kurun 56
bulan atau sekitar 4,5 tahun.
"Diperkirakan dua kapal selam itu
akan selesai pada pertengahan 2016," ujar Hartind. Untuk pembuatan
kapal selam ketiga, pengerjaan sepenuhnya dilakukan teknisi Indonesia.
Hartind mengatakan pembuatan kapal selam ketiga ini akan dilakukan di
galangan PT PAL di Surabaya.
Meski demikian, pihak DSME tetap
akan mengawasi pembuatannya. "Proses pembuatannya diperkirakan memakan
waktu 24-36 bulan," kata dia. Kapal selam berjenis 209 dengan teknologi
setara jenis 214 ini diperkirakan menghabiskan dana 1 miliar dollar atau
10 triliun rupiah. Pembayarannya menggunakan anggaran APBN 2010-2014.
0 comments:
Post a Comment