Thursday, 9 January 2014

KFX lanjut, Apache sudah tanda tangan kontrak dan Eurocopter Panther dipilih jadi helikopter ASW TNI-AL


* Minsera.Blogspot.com * Jakarta "Program pesawat tempur KFX/IFX kita lanjutkan". Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, sesaat setelah membuka Konferensi Pers Rapat Pimpinan Kementrian Pertahanan tahun 2014, di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kementrian Pertahanan, Selasa (07/01) siang. Menhan juga menjelaskan kelanjutan program kerja sama pembuatan pesawat tempur ini dipastikan lanjut setelah parlemen serta pemerintah Korea Selatan memastikan kelanjutannya. Lebih lanjut menurut Menhan, penundaan yang terjadi disebabkan adanya pergantian kekuasaan di negeri Ginseng itu.

Lalu Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin juga menambahkan lebih detail. Untuk kelanjutan program ini, Korea Selatan menyediakan dana senilai US$ 20 Juta, sementara Indonesia wajib menyediakan dana US$ 5 Juta. Dana ini dianggarkan pada tahun 2015, untuk membiaya riset lanjutan yang kini memasuki tahap Enginering Manufacturing Design (EMD). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan pun tersenyum saat ARC menyambangi dalam acara tersebut. Namun, sayangnya ia sendiri belum mau berbicara secara detail mengenai perkembangan KFX/IFX.

Di dalam arena konferensi pers itu, redaksi ARC juga mendekati Kabaranahan Kemhan, Laksda Rachmad Lubis. Darinya muncul lah penjelasan mengenai pengadaan alutsista yang tengah berjalan. Salah satunya, ia menjelaskan bahwa pembelian Heli Apache sudah final dan tanda tangan kontrak. Namun lantaran menggunakan skema FMS, Kabaranahan tidak mengetahui persis detailnya. "Tapi kami usahakan agar oktober 2014, barangnya sudah tiba", demikian tegas Laksda Rachmad Lubis.

Selain itu, Perwira tinggi matra laut ini juga mengabarkan, proses pengadaan heli Anti Kapal Selam sedang dalam tahap finalisasi. Heli yang dipilih pun dipastikan baru dan dari jenis Panther buatan Eurocopter. Pasalnya menurutnya, ini berkaitan dengan sumber pendanaan. "Soalnya dulu kita menganggarkan untuk pembelian 11 heli bekas, namun keduluan oleh negara lain", jelas Kabaranahan. Nah, semoga saja semua proses berjalan lancar tanpa gangguan suhu politik yang akhir-akhir ini makin tinggi.

http://arc.web.id/berita/602-rapim-kemhan-dari-kfx-hingga-apache-dan-panther.html

Indonesia Considers Purchasing Russian Su-35 Jets


* Minsera.Blogspot.comBALI, January 8 (RIA Novosti) – Indonesia is considering Russia’s Sukhoi Su-35 fighter as a replacement for its Air Force’s aging F-5 Tiger jet, the country’s defense minister said.
The Su-35 is one of half a dozen options on the table, Purnomo Yusgiantoro told a press conference, Antara news agency reported Tuesday.
Possible alternatives also include the American F-15 Eagle and F-16 Fighting Falcon, and the Swedish SAAB JAS 39 Gripen, said the Commander of the Armed Forces, General Moeldoko.
The Indonesian Defense Ministry wants to buy 16 new fighter jets between 2015 and 2020 to replace the F-5, which has been in service for three decades, according to Air Force Chief of Staff, Ida Bagus Putu Dunia.
Since 2003, Indonesia has purchased from Russia five Su-27SKM and 11 Su-30MK2 fighter jets.
The Southeast Asian country is also considering buying several Kilo-class diesel-electric submarines from Russia.
Link: 
http://en.ria.ru/military_news/20140108/186339265/Indonesia-Considers-Purchasing-Russian-Su-35-Jets.html

Alasan Panglima TNI Tambah Pesawat Tempur





* Minsera.Blogsot.com * Jakarta • PESAWAT tempur Sukhoi SU-35 adalah pesawat kelas berat penghubung generasi keempat dan kelima. Saat ini Indonesia baru mempunyai satu skuadron atau 16 unit Pesawat tempur Sukhoi yang terdiri dari Sukhoi SU-27 dan dan SU-30 yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Angkatan Udara juga menerima secara bertahap pesawat tempur bermesin jet T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan baru delapan unit yang diterima Indonesia.

Pesawat ini lah yang bakal digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur TNI AU menggantikan pesawat Hawk 100/200. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berkeinginan meningkatkan kekuatan pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara, dengan menambah Alat Utama Sistem Senjata (Alutsistas) Pesawat tempur yang ada saat ini, seperti Sukhoi SU-35.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pun mengaku sudah berdiskusi langsung dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurutnya, Menhan pun setuju upaya menambah kekuatan tempur Angkatan Udara Indonesia. “Tapi ini baru tahap diskusi. Kalau maunya Panglima sih iya (menambah Sukhoi-RED) ," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).

Selain pesawat tempur buatan Rusia, Panglima TNI juga tengah mengincar pesawat tempur buatan Amerika Serikat, yakni F-16. "Ada beberapa pilihan, apakah kita ke depannya akan ambil Sukhoi-35 atau apakah F-16 dan generasi terbarunya. Kalau kami punya keinginan Insya Allah pasti bisa," kata Panglima TNI.

Tahun ini, TNI Angkatan Udara akan menerima belasan pesawat baru dan bekas berbagai jenis, baik itu pesawat tempur jet, pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut. Dari jajaran pesawat tempur jet adalah F-16 dari Amerika Serikat. Sebelum bulan Oktober 2014 Angkatan Udara bakal menerima delapan dari 24 unit pesawat F-16 hibah yang diperbaiki lagi sistem avioniknya.

Sesuai rencana pesawat F-16 akan ditempatkan di Skadron 16, Pekanbaru, Riau. Sementara itu, selain pesawat tempur, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berencana mengirim tim ke Rusia pada akhir bulan ini. Tim ini ditugaskan menemani perwakilan Kementerian Pertahanan untuk membicarakan kemungkinan pembelian kapal selam Kilo Class buatan Negeri Beruang Merah tersebut. "Kami akan lihat dan dalami dua pilihan," kata Panglima TNI Dua pilihan tersebut adalah kemungkinan membeli kapal selam Kilo Class produksi baru atau membeli bekas dengan skema hibah.

Meski begitu, Panglima TNI tetap berharap pemerintah bisa membeli kapal selam Kilo Class produksi baru. "Mudah-mudahan saja, kalau kondisi anggaran pemerintah bagus," kata dia. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr Marsetio sebelumnya pernah menyebut ketertarikannya memboyong kapal selam jenis Kilo Class dan Amur Class buatan Rusia. Namun, pihaknya belum bisa menentukan kapal selam mana yang bakal diboyong ke Tanah Air.

#Cx

Sumber : ● Pelita