* Minsera.Blogspot.com * Pasukan Israel dibuat dengan ulah dari prajuritnya sendiri. Dikenal sebagai salah satu pasukan yang terbaik di dunia, justru kecerobohan melepaskan gas air mata di dalam kendaraan militer membuat mereka malu.
Empat prajurit Israel yang tengah berada di dalam kendaraan militernya, justru harus direpotkan dengan senjata miliknya sendiri. Gas air mata yang mereka gunakan untuk melawan musuh, justru meledak di bagian belakang kendaraan militer tersebut.
Segera setelah gas air mata itu meledak, prajurit-prajurit yang panik tersebut langsung berhamburan keluar dari kendaraan militer seperti sebuah panser. Mereka keluar di dekat perbatasan Tepi Barat dan Sungai Yordan. Demikian diberitakan Daily Mail, Selasa (11/2/2014).
Dengan mata merah menahan perih akibat gas air mata, keempat prajurit tersebut hanya bisa tertunduk lesu di jalanan. Sementara tampak tabung gas air mata berjatuhan di jalanan.
Insiden ceroboh ini berlangsung di Desa Bilin, tidak jauh dari wilayah Tepi Barat. Para prajurit tersebut diketahui tengah mengejar para pemuda Palestina yang diketahui terlibat kericuhan dengan pasukan Israel.
Gas air mata biasa digunakan untuk mengendalikan massa dalam insiden protes. Efeknya bisa membuat mata pedih dan menyebabkan kesulitan untuk bernafas bahkan menimbulkan kebutaan sementara.
Akibat ulahnya sendiri, prajurit-prajurit tersebut terkena dampak langsung dari gas air mata karena bahan tersebut meledak di dalam kendaraan militernya. Pada umumnya, efek dari gas air mata bisa bertahan hingga 30 menit, tetapi dalam kasus luar biasa bisa menyebabkan rasa sakit permanen.
* Minsera.Blogspot.com * Angkatan Republik Singapura menampilkan radar Shikra – buatan ThalesRaytheonSystems (TRS) Ground Master (GM) 200 yang di pasang pada kendaraan 8x8 pada ajang Singapore Air Show, dengan ini mereka mengkonfirmasikan pembelian sistem radar pertahanan udara baru untuk negaranya.
GM 200 diyakini telah dipesan dari kontraktor utama TRS tahun 2008, meskipun radar dalam konfigurasi yang di minta Singapura belum pernah ditampilkan.
Thales belum bisa mengkonfirmasi atau menyangkal pembelian karena sensitivitas pelanggan, tapi Shephard memahami bahwa radar TRS diadaptasi menjadi konfigurasi Shikra agar dapat secara efektif beroperasi di iklim Asia.
Untuk acara itu radar dipasang pada MAN 8x8 KMW yang dioperasikan oleh pasukan Singapura, menurut Thales GM 200 membutuhkan waktu 15 menit dari idle sampai siap untuk di gunakan dari dalam truk.
GM 200 merupakan radar multi-misi dioperasikan di S band yang memiliki jangkauan deteksi sejauh lebih dari 250 km dalam mode pengawasan dan 100 km dalam mode siaga.
Radar Ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan nyata yaitu 3D penuh dari -7 sampai 70 ° dalam satu rotasi dan tinggi tingkat pembaharuan data yang memungkinkan waktu reaksi penangkapan objek yang sangat singat dan track akuisisi yang cepat, menurut Thales.
Desain sistem berbasis sama dengan teknologi yang ada di sekitarnya yang memiliki jangkauan jarak jauh yang juga merupakan adik dari radar ini yaitu GM 400 dari pelanggan Asia yang lainnya untuk hal ini mencakup India dan Malaysia.
Pasukan Singapura terkenal untuk tidak merilis informasi mengenai pembelian militernya dan namun di tempat lain selain pada acara tersebut mereka sudah membeli UAV Heron 1 MALE, yang diakuisisi pada 2012.
http://defense-studies.blogspot.com/2014/02/singapore-airshow-gm-200-display.html