Saturday, 8 February 2014

Tentara Papua Nugini Bakar Kapal dan Tewaskan 5 Nelayan INDONESIA


* Minsera.Blogspot.com  * Kabar duka datang dari perbatasan RI-Papua Nugini. 5 nelayan asal Indonesia tewas setelah kapal mereka ditangkap dan dibakar tentara Papua Nugini.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (8/2/2014), 10 nelayan dari Kabupaten Merauke berangkat menggunakan speed boat atau perahu motor cepat menuju perairan perbatasan RI-Papua Nugini pada kemarin siang.

Namun, mereka ditangkap pihak keamanan Papua Nugini. Para nelayan ini dianggap memasuki kawasan perairan Papua Nugini, kemarin pukul 16.00 waktu setempat.

Speed boat para nelayan langsung dibakar. Sementara, penumpangnya diperintahkan berenang sejauh 7 kilometer menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk dan ombak tinggi.

5 dari 10 nelayan akhirnya meninggal dunia lantaran kelelahan, sedangkan 5 lainnya hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga masih menunggu proses evakuasi para nelayan nahas tersebut.

http://news.liputan6.com/read/821692/video-5-nelayan-tewas-di-perbatasan-indonesia-papua-nugini?wp.news

MIG 29 India Berhasil Mendarat Di Kapal Induk Vikramaditya


* Minsera.Blogspot.comJet tempur MiG-29 milik angkatan laut India berhasil mendarat di sebuah kapal induk buatan Soviet pada Jumat, kesuksesan pendaratan operasi tersebut merupakan untuk pertama kalinya sejak kapal itu dijual oleh Rusia ke negara Asia selatan tersebut pada awal tahun ini. 

"Sebuah peristiwa menarik terjadi hari ini - pendaratan pertama dari sebuah MiG-29 yang dikemudikan oleh pilot India di kapal induk Vikramaditya," ucap wakil presiden United Shipbuilding Corporation  Rusia Igor Ponomarev  kepada wartawan di pameran DEFEXPO-2014 yang sedang berlangsung di New Delhi. 

The Vikramaditya, sebelumnya dikenal sebagai Admiral Gorshkov, diserahkan kepada Angkatan Laut India pada 16 November di sebuah pabrik pembuatan kapal Semvash dan tiba di sebuah pangkalan angkatan laut di Kanwar di awal Januari. 

Proses commissioning resmi kapal akan memakan waktu antara tiga hingga empat bulan, menurut angkatan laut India. Sebuah tim spesialis Rusia onboard di kapal dan akan tinggal di India selama satu tahun untuk memperbaiki gangguan yang mungkin terjadi. 

Angkatan Laut India menugaskan skuadron pertama dari jet tempur MiG-29K/KUB  sebagai pesawat tempur yang berbasis di atas kapal induk pada tahun 2013. 

Skuadron, yang dijuluki "Black Panthers," terdiri dari 12 unit kursi tunggal MiG-29K dan 4 unit  dua-kursi MiG-29KUBs, yang dipasok Rusia di bawah kontrak dengan Departemen Pertahanan India tahun 2004. 

Pesawat ini sampai sekarang telah ditempatkan di sebuah pangkalan udara di Dabolim, di negara bagian Goa di pantai barat India. 

Pada bulan Januari 2010, New Delhi dan Moskow menandatangani kesepakatan senilai $ 1,2 milyar untuk pengiriman tambahan 29 unit  MiG-29K untuk angkatan laut India. 

The Vikramaditya diharapkan dapat membawa sampai 24 jet tempur MiG-29K/KUB. 
yang telah dibangun oleh India dengan bantuan Rusia fasilitas pelatihan bagi pilot angkatan laut untuk berlatih dalam operasi pendaratan di kapal induk. 

Fasilitas, yang dikenal sebagai Nitka, memiliki jalur  lepas landas dan kabel arrestor untuk memungkinkan penerbang angkatan laut untuk berlatih dalam presisi tinggi dan-akselerasi tinggi saat lepas landas dan pendaratan. 

Alutsista Baru Pengawal Republik Indonesia


* Minsera.Blogspot.com

TNI AU :

12 Pesawat coin Super Tucano (pesan 16 unit, 4 sudah datang)
16 Jet tempur Golden Eagle (sudah datang semuanya Jan 2014)
8 Jet tempur F16 setara blok 52 ( jumlah pesanan 30 F16 upgrade)
5 Pesawat angkut sedang CN295 ( pesan 9 unit, 4 sudah diterima thn 2013)
8 Pesawat angkut berat Hercules ( pesan 9 unit, 1 sudah diterima thn 2013)
6 Helicopter Cougar
6 UAV Heron
4 Radar Thales
1 Simulator Sukhoi

TNI AL
:

37 unit Tank amfibi BMP3F ( sudah datang dan diserahkan resmi Jan 2014)
25 unit Kendaraan amfibi LVTA1 dari Korsel (hibah batch 2)
5 unit Tank amfibi jenis BTR-4 ( Pesanan sebanyak 55 unit)
10 unit MLRS RM Grad
11 unit Helikopter anti kapal selam Panther
4 unit Pesawat intai maritim CN235 MPA
4 unit Helicopter angkut Bell 412 Ep
3 Kapal perang light fregat “Bung Tomo Class”
3 Kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 m
2 Kapal perang jenis KCR 40 m
3 Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank)
2 Kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak)
3 Kapal perang jenis patroli cepat
1 Kapal perang jenis latih layar
2 Kapal selam Kilo
2 Kapal hydrografi

TNI AD
:

103 MBT Leopard II
50 Tank Marder
38 Howitzer Digital Caesar Nexter
36 MLRS Astross II Mk6
900 Truk angkut pasukan
800 Rantis
80 Panser Anoa
5 Battery Rudal Starstreak
5 Battery Rudal Mistral
180 Rudal Anti Tank Javelin
150 Rudal Anti Tank Nlaw
20 Helikopter Bell 412Ep (6 sudah diserahkan)
16 Helikopter Fennec
6 Helikopter Mi17

Yang Sedang Dibuat & Ditunggu
:

3 kapal selam Changbogo di Korsel
2 kapal perang jenis PKR di Belanda (opsi sampai 10 unit)
8 Helicopter Apache
1 kapal latih layar buatan Spanyol (pengganti Dewaruci)

Yang Sedang Dalam Proses Pengadaan
:

16 unit jet tempur Sukhoi SU-35
6 unit kapal selam Kilo Class
12 unit Helikopter Blackhawk

GAMBARAN MEF 2
(2015 - 2019)

· Pengadaan satelit militer
· Penerapan Kogabwilhan
· Pemenuhan alutsista 3 Divisi Marinir
· Pemenuhan alutsista 3 Divisi Kostrad
· Pengadaan sistem jaringan pertahanan udara strategis
· Pengadaan peluru kendali SAM jarak sedang
· Pengadaan peluru kendali SAM jarak pendek
· Pembelian 2-3 kapal perang jenis Destroyer
· Pembelian 5-6 kapal perang jenis Fregat
· Pengadaan 2 kapal perang jenis LPD atau LHD
. Lanjutan Proyek PKR 10514 dengan 4 opsi kapal perang
· Lanjutan Proyek KCR 60 m dengan opsi 6 kapal perang
· Lanjutan Proyek KCR 40 m dengan opsi 6 kapal perang
· Penyelesaian 3 kapal selam Changbogo
· Kedatangan 6 kapal selam Kilo
· Kedatangan 1 skuadron jet tempur Sukhoi SU35
· Penambahan 1 skuadron jet tempur (Gripen, Rafale, Typhoon)
· Produksi bersama peluru kendali anti kapal C705
· Pengembangan varian peluru kendali C705
· Pengembangan Roket Rhan jarak tembak 100 km
· Pembelian 7 pesawat CN295 batch 2
· Pembelian 3 pesawat AEW
· Pembelian 2 pesawai intai strategis
· Pembelian 200 MBT (Main Battle Tank)
· Produksi 100 Tank medium Pindad
· Pembelian MLRS Astross batch 2
· Pembelian 100 Panser Anoa Canon
· Pembelian 100 Tank amfibi BMP3F

Blunder Diplomatik Singapura


* Minsera.Blogspot.comProtes Singapura dengan penamaan KRI striking force Indonesia yang baru, KRI Usman Harun merupakan cermin keangkuhan dari negeri yang tak punya pahlawan dan taman makam pahlawan itu. Ada beberapa hal yang ingin kita garis bawahi dalam penyampaian keberatan itu. Yang pertama pernyataan itu diumumkan lebih dulu ke media, setelah itu Menlu K Shanmugam baru berkunjung ke Jakarta. Lebih jauh dari itu dampaknya membuka luka lama sejarah kedua bangsa. Namun blunder itu justru mempopulerkan kisah heroik pasukan komando angkatan laut (KKO) Indonesia terutama di mata generasi mudanya.

Sekadar mengingatkan pada era Dwikora, Singapura itu belum lahir, artinya perselisihan tentang pembentukan negara Malaysia tidak ada kaitannya dengan “provinsi” Singapura waktu itu. Sehingga sabotase yang dilakukan Usman dan Harun di Orchard tanggal 10 Maret 1965 harus dilihat sebagai bagian dari operasi ganyang Malaysia. Dwikora belum selesai, Singapura melepaskan diri dari persekutuan Tanah Melayu tanggal 9 Agustus 1965. Artinya dia sendiri menelikung nilai perjuangan persekutuan tersebut.

Lembar sejarah berikutnya, konfrontasi berakhir kemudian ASEAN didirikan di Bangkok tanggal 8 Agustus 1967. Lima negara ASEAN sebagai pendirinya termasuk Singapura sesungguhnya ada dalam nawaitu dan tekad untuk tidak lagi bermusuhan, bersahabat dan bekerjasama. Termasuk Filipina yang tak lagi meributkan Sabah. Perjalanan kemudian membuktikan bahwa persahabatan Indonesia dan Malaysia semakin merapat sementara Singapura masih memendam benci. Terbukti dengan eksekusi hukuman gantung kedua marinir Indonesia itu tanggal 17 Oktober 1968.

Namun meski sakit menyesak dada bagi sebagian besar rakyat bangsa ini pada waktu itu, Presiden Soeharto memperlihatkan sikap tenang untuk tetap melanjutkan niat baik ASEAN tadi. Setelah terjadi kerusuhan rasial di Semenanjung Malaysia tahun 1969, Malaysia merapat ke Indonesia. Bagi pemerintah Malaysia kerusuhan antar etnis ini adalah penelikungan kedua yang dilakukan etnis tertentu setelah Singapura melepaskan diri dari persekutuan. Maka untuk tetap memegang kendali etnis, Malaysia dan Indonesia sepakat pada tahun 1971 melalui operasi rahasia “Soeharto-Tun Razak” memasukkan puluhan sampai ratusan ribu warga Indonesia ke Malaysia. Inilah sejarah awal masuknya tenaga kerja Indonesia. Dan ini juga yang mestinya harus dihormati oleh Malaysia sebagai perjuangan agar etnis tertentu di Malaysia tetap memegang kendali dominasi persentasi jumlah.

Kedekatan hubungan Indonesia-Malaysia membuat Lee Kuan Yew merasa terjepit dan sedikit paranoid. Maka melalui upaya diplomasi yang optimal PM Lee “berhasil” mengunjungi Jakarta tahun 1973 itu pun dengan satu syarat yang diajukan Soeharto yaitu bersedia berziarah ke makam kedua pahlawan nasional itu, Usman dan Harun. 

PM Lee bersedia menabur bunga kembang pahlawan. Ini adalah kemenangan diplomatik Indonesia yang paling indah dan mengharukan sepanjang dekade 70an. Maka secara logika rasional dan emosional seharusnya tidak ada lagi ganjalan pola pikir dan sesak nafas emosi diri dalam hubungan kedua negara.

Oleh sebab itu maka keberatan pemberian nama KRI Usman Harun merupakan blunder diplomatik bagi Singapura sekaligus memberikan ruang amunisi nasionalis patriotik bagi bangsa ini utamanya generasi mudanya. Puluhan juta generasi muda Indonesia rela membuka kembali halaman sejarah kelam itu lewat berbagai media sosial dan media lain, dan “menikmati” kisah heroik Usman Harun. Singapura sepertinya tak paham dengan sejarah masing-masing bangsa. 

Dalam perang Iran-Irak tahun 80an ratusan ribu tentara mati. Bagi Iran tentaranya itu syuhada, bagi Irak tentaranya itu juga syuhada. Bagi Iran tentara Irak adalah penjahat perang demikian juga sebaliknya. Singapura harus melihat diri sisi ini. Tetapi lebih penting dari itu jangan selalu mendikte dan superior dalam hubungan bertetangga, biasa-biasa aja lah. Indonesia itu sudah banyak memberikan manfaat eksistensi bagi tetangga sekitarnya utamanya Singapura.

Dari semua dinamika yang terjadi belakangan ini, perlakuan tetangga-tetangga itu memang pada akhirnya harus dijawab dengan perkuatan militer sebagai basis kekuatan diplomasi selera tinggi. 

Perkuatan militer adalah jawaban tak tertulis yang akan menyadarkan para tetangga untuk bisa menghormati negara kepulauan terbesar di dunia ini. Perkuatan militer Indonesia beriringan dengan kekuatan nyata nilai PDB (Produk Domestik Bruto) yang dimilikinya meski persentasenya masih nol koma sekian persen. 

Meski jumlahnya tetap konstan saja misalnya 0,8 % dari PDB, jika PDBnya naik terus maka otomatis belanja militernya juga naik kelas. Artinya potensi kekuatan belanja militer Indonesia sesungguhnya lebih dahsyat dari Singapura yang PDBnya hanya sepertiga dari PDB Indonesia.

Singapura mestinya harus membaca prediksi dan perspektif ke depan dalam pola etika bertetangga. Dan harus ngaca diri. Sekuat apapun milter Singapura bukanlah merupakan ancaman bagi Indonesia. Penjelasannya mudah, itu negeri cuma segede Batam, hanya satu titik dalam konteks pertahanan. 

Sedangkan Indonesia terdiri dari beribu-ribu titik. Dalam strategi militer tentu pertahanan satu titik lebih mudah dihancurkan daripada yang punya beribu titik. Tetapi jangan khawatir karena RI sungguh tak punya niat untuk itu dan justru Singapura harus berterimakasih karena Indonesia sudah menganggap negeri pulau kota itu sebagai daerah tujuan wisata belanja atau “provinsi darmawisata”.

Elok-eloklah kita berjiran, tak perlu merasa superior karena pola hubungan itu saat ini dan seterusnya sudah masuk dalam bingkai saling memberi dan menerima. Bolehlah ente bangga dengan keberhasilan ekonomi mencapai negara kesejahteraan, pusat keuangan no 4 di dunia, pusat wisata belanja dan berbagai penghargaan keberhasilan multi dimensi. 

Tapi jangan karena predikat kehebatan itu ente lalu berupaya mendikte tetangganya. Indonesia sudah memastikan dirinya ada di 15 besar ekonomi dunia dan akan terus berpacu menuju negara kesejahteraan yang kuat nilai-nilai kebangsaannya. Sejalan dengan itu modernisasi militer RI juga tengah berlangsung termasuk membeli 3 kapal perang light fregat dari Inggris yang salah satunya diberi nama KRI Usman Harun.

Singapura harus mulai memahami mengapa semua komponen bangsa Indonesia mulai dari kalangan pemerintahan, parlemen, dan rakyat bangsa ini serentak menyuarakan ketidaksenangannya terhadap “intervensi”keangkuhan diplomatik negeri itu. Jalan-jalan ke masa depan akan memberikan nilai prediksi itu. Perkembangan ekonomi, kekuatan ekonomi, kekuatan militer, jumlah penduduk dan masa depan Indonesia sesungguhnya lebih terjamin dibanding eksistensi sebuah negara jasa yang mungil tapi arogan. Berhati-hatilah dengan pertanda jaman, kebangkitan ekonomi dan militer Indonesia.

https://www.facebook.com/marinirTEAM?hc_location=timeline