* Minsera.Blogspot.com * JAKARTA - Wakil Ketua Parlemen Korea Selatan (Korsel) Park Byeong-Seug meminta Indonesia untuk berperan aktif dalam perdamaian di Semenanjung Korea. Park pun berharap, Indonesia bisa membuat Korea Utara (Korut) memenuhi permintaan Korsel.
Park yang berbicara lewat penerjemah itu mengatakan bahwa pada dasarnya Korsel memiliki dua tuntutan untuk Korut. Bila dua tuntutan itu dipenuhi, maka Negeri Ginseng akan berdamai dengan Korut dan melanjutkan pengiriman bantuannya. Park mengingatkan kembali, negaranya sama sekali tidak menginginkan konfrontasi dengan negara tetangganya sendiri.
"Pada dasarnya, Korsel benar-benar ingin menyakskan perdamaian di Semenanjung Korea dan menjalin hubungan baik dengan Korut. Tetapi sebelumnya, ada dua hal yang harus diyakinkan," ujar Park saat ditemui wartawan usai menghadiri Peringatan 40 Tahun Hubungan Bilateral Korsel dan Indonesia, Jakarta, Hotel Borobudur, Kamis (16/5/2013).
"Pertama, Korut harus menghentikan program nuklirnya dan menaati hukum internasional. Kalau ini dituruti, Korsel akan memberikan seluruh bantuan termasuk bantuan ekonomi ke Korut," imbuhnya.
"Jadi saya berharap, Indonesia sebagai salah satu negara middle power di dunia ini, memberitahu Korut mengenai dua persyaratan itu. Kalau itu dicukupi, Semenanjung Korea akan menjadi lebih baik," tuturnya.
Alasan Park menggantungkan harapan ke Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara terbesar dan paling berpengaruh di ASEAN. Dengan posisi itu, Indonesia pun dihimbau bisa mensosialisasikan masalah ini ke negara-negara ASEAN lainnya demi perdamaian di Korea.
Seperti diketahui, isu nuklir Korut memang masih menjadi sumber kekhawatiran Korsel dan komunitas internasional. Negeri komunis Korea itu masih belum mau menyerah dalam ambisi nuklirnya. Mereka berpendapat, senjata nuklir adalah sebuah harta karun yang tidak bisa digantikan dengan apapun termasuk bantuan ekonomi.