Thursday 1 August 2013

PANGKALAN MILITER AS DI ASIA PASIFIK



* Minsera.Blogspot.com
KALIAN BISA LIHAT SENDIRI SIAPA YANG MENJADI SASARAN amerika serikat SELANJUTNYA ..

KAMI WARGA NEGARA INDONESIA SIAP MATI MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ..

MERDEKA MERDEKA MERDEKA ....!!!!

GILA, AS Akan Perluas Kekuatan Militer di Asia Pasifik


* Minsera.Blogspot.comSebuah majalah Amerika melaporkan bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat berencana mengirim pesawat jet tempur dan tanker ke Australia bagian utara tahun depan dan berencana mengirim pesawat ke Singapura, Thailand, dan India, serta kemungkinan akan menggunakan markas-markas yang sudah ada di Filipina, dan Malaysia.

MajalahForeign Policymengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi AS untuk meningkatkan secara dramatis keberadaan pertahanan udaranya di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara.

Laporan tersebut mengutip komentar kepala USAF Operations di Pasifik, Jenderal Herbert"Hawk" Carlisle, yang dibuat di Washington minggu ini.

Dalam sebuah briefing media pagi, ia dilaporkan berkata bahwa AS akan mengirimkan "(pesawat) tempur, tanker, dan di suatu saat di masa depan, mungkin pengebom, dengan menggunakan sistem rotasi" ke Darwin.
Dilaporkan, Jenderal Carlisle berkata bahwa pesawat akan berangkat ke markas RAAF di Darwin, kemudian dirotasi ke markas RAAF Tindall di dekat Katherine, sekitar 300 kilometer sebelah selatan dari ibu kota Northern Territory.

Ia berkata, USAF tidak berencana membangun banyak infrastruktur di Asia Tenggara untuk mendukung garnisun-garnisun AS permanen alih-alih USAF berencana menggunakan landasan-landasan dan sumber daya militer yang sudah ada di kawasan tersebut. Saat ini, kontingen-kontingen US Marines telah dirotasi di Northern Territory secara tahunan.

Majalah tersebut menyatakan bahwa Jenderal Carlisle berkata USAF akan menggunakan platform-platform paling mumpuni untuk rencana rotasi Pasifik tersebut. Ini bisa jadi termasuk F-22 Raptor, F-35 Joint Strike Fighter,dan B-2 Stealth Bomber dalam jumlah besar.


Sumber: 
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=443700869062630&set=a.358473790918672.78772.358471770918874&type=1&theater

Pesawat Buatan Indonesia Lebih Mahal 50% Karena Dikenai Pajak Barang Mewah



* Minsera.Blogspot.com * BUMN industri penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengaku harus menjual lebih mahal produknya kepada pihak swasta atau instansi di luar TNI/Polri dalam negeri. Alasannya karena setiap pembelian pesawat dan helikopter buatan PT DI oleh kena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).

Peraturan ini membuat instansi pemerintahan di luar TNI/Polri atau perusahaan swasta Tanah Air harus membayar 50% lebih mahal dari harga seharusnya yang dijual PT DI.

"Betul kita ada kelemahan kalau jual di dalam negeri di instansi pemerintahan non TNI/Polri atau ke airlines. Ini ada PPn BM. Ini diatur UU, besarannya 50%," ucap GM Marketing Dirgantara Indonesia Arie Wibowo kepada detikFinance Selasa (30/7/2013).


Misalnya Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan membeli 2 unit helikopter tipe AS-365N3+ Dauphin ke PT DI. Basarnas wajib membayar PPn BM hingga 50% ketika membeli helikopter ke PT DI, padahal kalau Basarnas membeli helikopter di luar negeri harga jauh lebih terjangkau karena tidak harus membayar pajak barang mewah.

"Kita jual 2 buah heli ke basarnas. Basarnas wajib bayar PPn BM senilai 50% dari harga heli. Itu sama saja bayar 1 heli untuk beli 2 heli. Jadinya Basarnas kalau beli di PTDI mahal," terangnya.

Ia mencontohkan harga pesawat CN295 untuk versi standar dijual US$ 39 juta per unit. Ketika pesawat ini dibeli oleh maskapai dalam negeri, pihak maskapai harus membayar lebih mahal menjadi US$ 58,5 juta per unit karena adanya PPn BM.

Kondisi ini membuat pelanggan asal dalam negeri lebih memilih membeli dari impor atau dari para pemasok produsen pesawat dan helikopter dunia. Padahal secara kualitas pesawat dan helikopter yang dibuat dan dirakit pada pabrik PT DI yang terletak di Bandung Jawa Barat tidak kalah bersaing.

"Misal Lion Air, Sriwijaya beli di PT DI jadi mahal kalau mereka pengadaan pesawat lewat luar negeri mereka nggak dikenakan PPnBM. Ini kontradiksi. Jadi animo beli pesawat di PT DI rendah karena pajak," jelasnya.

Ia pun berharap pemerintah melalui Kementerian Keuangan dapat merevisi pengenaan PPnBM untuk produk-produk strategis karya BUMN Indonesia. Hal ini jika diterapkan bisa meningkatkan daya saing produk PT DI di pasar dalam negeri.

"Jadi kita jual lebih banyak ke luar negeri karena aturan PPnBM. Paling kalau jual ke luar negeri kena PPh saja. Sementara pasar dalam negeri jauh lebih besar daripada luar negeri tapi dengan aturan ini (PPnBM) jadi sulit," tegasnya.


ARE YOU CRAZYY ..
SUDAH JELAS INI PENGKERDILAN BANGSA INDONESIA UNTUK MENJADI BANGSA YANG MAJU ..
SEMOGA ORANG YANG MEMBUAT PERATURAN TERSEBUT TERSADAR DAN MENDAPATKAN GANJARAN YANG SETIMPAL DARI TUHAN TANG MAHA ESA..
SEENGGAKNYA KENA SENTIL SAMA TUHAN


SUMBER
: Detik