Thursday, 15 January 2015

Dubes Rusia: Rusia Siap Ikut Pengadaan Kapal Selam 636 Dan Heli Ka-52 Untuk Indonesia


* Minsera.Blogspot.comPemerintah Rusia melalui Duta Besar yang berada di Indonesia, mengatakan ditahun 2015 pihak Rusia siap untuk meneruskan pengembangan kerjasama bidang teknik militer dan bidang pertahanan dengan pemerintah Indonesia.
Dubes Rusia juga berharap hubungan kerjasama militer dan pertahanan yang telah tercapai ditahun lalu akan menjadi fondasi yang baik untuk perkembangan di tahun selanjutnya.
Demikian dikatakan Duta Besar Rusia untuk Indonesia M.Y.Galuzin saat bertemu dengan Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Kamis (15/01) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Putusan kesiapan pihak Rusia tersebut merupakan tindak lanjut atas kesepakatan yang telah dicapai antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin disela-sela pertemuan APEC tahun 2014 lalu. Adapun salah satu kesepakatannya adalah perkuat hubungan teknik militer dan kerjasama di bidang pertahanan diantara kedua negara.
Pembicaraan kerjasama teknik militer ini juga sempat dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dengan Direktur Jenderal Rosoboront Eksport dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia pada tanggal 8 Desember 2014. Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo membenarkan adanya minat dari Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kerjasama teknik militer dengan pihak Rusia.
Lebih lanjut Dubes Rusia menjelaskan bahwa pihak Rusia bersedia untuk meneruskan kerjasama terhadap proyek-proyek yang mempunyai prospek besar berdasarkan kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak.
Ditambahkan Dubes Rusia pihaknya siap untuk meneruskan dan memulai kerjasama dibidang pengadaan beberapa alutsista seperti pesawat tempur multifungsi, jenis SU-35, Kapal Selam Kelas 636. Disamping itu berbagai jenis peralatan untuk Angkatan Darat jenis Panser, Helikopter MI-17, MI-35 dan Ka 52, kendaraan berat BMP 3 F dan jenis alutsista lain.
Tidak hanya itu, Pemerintah Rusia juga akan siap mengembangkan kerjasama di bidang industri pertahanan, diantaranya untuk pelaksanaan proses Transfer of Technology, mengadakan Join Production menghasilkan bersama untuk suku cadang berbagai jenis alutsista, mengembangkan skema Offset termasuk juga didirikannya service center.
Oleh karena itu pihaknya kata Dubes Rusia siap menerima kunjungan dari beberapa pejabat militer dan pertahanan dari Indonesia seperti kunjungan KASAL dan KASAU ke Rusia untuk melihat langsung pesawat tempur jenis SU-35 dan kapal selam 636.
Pada kesempatan pertemuan itu, Menhan mengatakan apa yang menjadi harapan dari pihak Rusia adalah keinginan yang sama bagi pihak Indonesia untuk bisa mengembangkan kerjasama teknik militer dengan pihak Rusia.
“ Dari Presiden terdahulu hingga Presiden Rusia yang sekarang Indonesia dengan Rusia menjalin hubungan kerjasama militer, dan kedepannya diharapkan makin meningkat,” Ungkap Menhan.
Menhan juga menyampaikan ketertarikannya akan pengadaan pesawat yang mampu mendarat di permukaan air atau laut (Amphibius Aircraft). Keinginan Menhan ini terkait dengan kebijakan Presiden RI Jokowi yang memberikan perhatiannya terhadap hal kemaritiman. Menurut Menhan pesawat ini berguna untuk melaksanakan patroli terhadap pencurian ikan di laut dan bisa digunakan untuk membantu operasi pencarian kecelakaan jatuhnya pesawat di laut.
“ Karena Presiden kita concern terhadap hal maritim, saya tertarik akan pesawat yang bisa mendarat di Air. Nanti berguna untuk patroli dilaut terhadap pencurian ikan di laut dan bisa digunakan untuk membantu pencarian kecelakaan jatuhnya pesawat di laut.” Kata Menhan.

Sumber: http://dmc.kemhan.go.id/post-rusia-siap-kembang-kerjasama--teknik-militer-dengan-indonesia-di-tahun-2015.html

Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Jadi Pilihan TNI AU Gantikan F-5 yang Menua



* Minsera.Blogspot.comJakarta - Pesawat tempur TNI AU F-5 dinilai sudah mulai menua. Tim dari TNI AU telah melakukan sejumlah kajian untuk mencari pengganti pesawat buatan Amerika Serikat tersebut.

"Terkait kondisi F-5, TNI AU juga telah membuat kajian alternatif-alternatif penggantinya," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai menghadiri sertijab KSAU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (15/1/2015).

Ada 3 alternatif yang masuk daftar pengganti F-5. Sukhoi SU-35 buatan Rusia disebut-sebut sebagai pengganti yang paling diminati.

"Pertama Sukhoi 35, kedua F-16, ketiga Gripen dari Swedia. Tiga-tiganya sudah kita sampaikan kepada Menhan dan yang dipilih TNI AU adalah menempatkan Sukhoi 35 paling atas," jelas Moeldoko.

Pesawat tempur TNI AU F-5 bikinan AS itu memang sudah termasuk uzur yaitu sekitar 34 tahun usianya dan mulai ketinggalan zaman. Sementara calon penggantinya yang disebut-sebut yaitu Sukhoi Su-35 memang berkemampuan tinggi dan menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon bikinan AS.

Sumber: 
http://news.detik.com/read/2015/01/15/111940/2804021/10/pesawat-tempur-sukhoi-su-35-jadi-pilihan-tni-au-gantikan-f-5-yang-menua?9922032