Friday, 3 May 2013

12 PESAWAT TEMPUR EA-18G GROWLER MASUK DAFTAR BELANJA AU AUSTRALIA


* Minsera.Blogspot.com * Australia berniat membeli 12 pesawat tempur Boeing EA-18G Growler buatan Amerika Serikat (AS). Pesawat tempur dengan teknologi canggih itu akan segera berdampingan dengan Jet Super Hornet.

Pada 2012 lalu, Negeri Kangguru berniat mempersenjatai 12 jet F/A-18 Super Hornet milik angkatan udaranya dengan teknologi dari Growler. Selain itu, jet Hornet juga akan menjalani modifikasi lain di bagian elektroniknya.

Namun Australia baru saja meninjau ulang strategi perencanaan pertahanannya, dan memaparkannya hari ini. Australia memutuskan untuk membeli 12 jet Growlers baru dan mempertahankan 24 Super Hornets yang mereka miliki. Secara langsung, Australia akan menjadi negara kedua di dunia ini yang mengoperasikan Growlers.

"Kami sudah memutuskan untuk melindungi kapabilitas kekuatan udara kami dengan akuisisi Super Hornet, dan Growler," ujar Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith, seperti dikutip Associated Press, Jumat (3/5/2013).

"Kasus dalam analisa ini sudah sangat jelas, namun pengamatan AS menyebutkan bahwa proyek Joint Strike Fighter (F-35) ini sudah berkembang. Namun masih ada masalah terkait dengan kesiapannya," papar Smith.

Pemerintah Australia tidak menjelaskan secara detil, kapan pesawat Growler itu akan dikirimkan ke negaranya. Australia sendiri harus merogoh kocek sebesar USD1,5 miliar atau sekira Rp14 triliun (Rp9.740 per USD).

Di masa yang akan datang, Australia juga akan membeli 14 JSF senilai miliaran dolar. JSF dipastikan menggantikan Growlers dan Super Hornet pada 2030. Satu dari tiga skadron JSF dijadwalkan sudah tiba di Australia pada 2020.

KEHEBATAN KOMODO TEMPUR PINDAD


* Minsera.Blogspot.com * Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata, PT Pindad (Persero), mampu menghasilkan produk militer berkelas dunia. Dari pabrik yang terletak di Bandung, Jawa Barat, Pindad berhasil menciptakan dan meluncurkan kendaraan perang versi ringan terbaru yakni Komodo 4X4. 
Mobil yang mengadopsi desain dan konsep mobil perang Humvee buatan Amerika Serikat atau Sherpa buatan Prancis ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Mobil yang diperkenalkan sejak tahun 2012 ini telah diproduksi untuk pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Kepolisian, Brimob. 
Dari 7 varian yang diperkenalkan, coba membahas tipe Battering Ram atau varian Pendobrak pesanan Kopassus. Terdapat berbagai keunggulan dan kecanggihan yang melekat pada si 'Komodo Tempur' produksi Bandung ini. 

Mau tahu kecanggihan dan keunggulannya sbb :

Mampu Menerjang Beton 30CM & Naik ke Pesawat


Untuk tipeBattering Rampesanan Kopassus, Komodo buatan Bandung ini difungsikan sebagai kendaraan operasi khusus. 
Dengan desain yang sangar, kendaraan perang versi ringan ini, mampu menabrak atau menerobos dinding setebal 30 cm tanpa tulang.

Hal ini sangat mendukung tugas dari pasukan khusus dan keperluan kendaraan anti teror. Mobil perang karya Pindad ini, juga dilengkapi tangga otomatis. 
Tangga ini, mampu ditumpangi oleh 5 personil dalam kondisi mobil sedang berjalan. Fungsi tangga ini adalah memudahkan pasukan anti teror masuk dan naik ke dalam kabin pesawat atau kereta saat operasi anti teror. 

Bisa Dikendarai Saat Gelap Gulita Tanpa Lampu


Humvee versi Indonesia ini mampu mendukung berbagai operasi. Kendaraan yang dirancang 7 varian ini, mampu digunakan di berbagai Medan. 

Versi Battering Ram pesanan Kopassus ini, bahkan mampu dioperasikan saat operasi malam dengan kondisi gelap gulita. 


Dilengkapi dengan kamera malam atau night vision, memungkinkan pengemudi mengendarai kedaraannya tanpa harus menghidupkan lampu dalam kondisi gelap-gulita.

Bahkan dengan sensor di kamera, sang pengemudi bisa mendeteksi gerakan berdasarkan suhu tubuh atau sumber panas. 
Di siang hari pun, dengan teknologi yang super canggih dan melekat pada kamera, memungkinkan personil di dalam mobil untuk mengawasi atau mengetahui orang yang melintas di depan kendaraan, apakah menyembunyikan atau membawa senjata di dalam pakaian atau tidak. 

Personil Bisa Koordinasi di Dalam Mobil


Saat operasi mendadak, diperlukan kordinasi yang cepat dan fasilitas yang memadai bagi personil. 
Si Komodo tempur versi Battering Ram ini, bisa mendukung para personil untuk melangsungkan rapat dan berkoordinasi untuk menyusun strategi perang di dalam mobil.

Dilengkapi layar khusus yang bisa dilipat dan tergantung di atap mobil, sangat membantu para personil untuk melakukan rapat dalam kondisi mobil berjalan. 

Kursi Kemudi dan Personil Yang Nyaman

Komodo tempur buatan Bandung ini sangat memanjakan para penggunanya. 
Meskipun berkonsep kendaraan perang, Komodo ini dilengkapi fasilitas kursi super nyaman.

Layaknya kursi mobil sport, pada Komodo versi Battering Ram, terdapat 8 kursi yang saling berhadap-hadapan dan ditambah 2 kursi di ruang kemudi. 
Dengan dilengkapi kursi yang mengadopsi mobil sport, tentu sangat membuat nyaman para personil di dalamnya. 

Dirancang 7 Varian

Humvee versi Indonesia ini, ternyata dirancang dalam 7 varian. Produk kendaraan militer 4X4 ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. 
Bedanya, harga ini, tergantung pada varian, konten dan mesin yang ada di dalam setiap mobil.

Saat ini, varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher. Komodo ini, sekarang belum dirancang untuk keperluan sipil.
Sumber : Detik

Latihan Gabungan TNI 2013 --

mohon maaf video tidak bisa di unggah ..
silahkan dibuka 

https://www.youtube.com/watch?v=Z29U61n7Aew

PRESIDEN DAN WAPRES MENDARAT DI PANTAI BANONGAN



* Minsera.Blogspot.comPresiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono Jumat pagi dengan menggunakan kendaraan amphibi LVT-7 mendarat di Pantai Banongan, Situbondo.

Pendaratan dengan menggunakan kendaraan amphibi tersebut merupakan salah satu rangkaian peninjauan Presiden dan Wapres dalam rangka Latihan Gabungan TNI 2013.

Di kawasan Pantai Banongan, Presiden akan menyaksikan operasi serbuan amphibi, operasi serbuan lintas udara dan penembakan yang dilakukan oleh Artileri Medan Marinir RM 70 Grade 105 mm.

Presiden dan Wapres juga akan menyaksikan latihan pendahuluan Kogaslatgap 1 BTP Marinir dan kompi Mekanis Batalyon 203 Kodam Jaya, Operasi Lawan Udara Offensive, latihan menembak armada Medan, tembak gerak satuan Tank Yon Kav 8 Scorpion, tembakan pertahanan udara dan mobile udara 514 Rider.

Pada siang harinya usai sholat Jumat, Presiden dan Ibu Negara akan makan siang bersama 1.500 prajurit yang mengikuti latihan gabungan.

Latihan Gabungan TNI 2013 berlangsung selama 20 hari dan diikuti 13.294.

Pada Rabu (2/5) malam Presiden bermalam di KRI Makassar dengan nomor lambung 590 dan Wapres di KRI Surabaya 591 berangkat dari Dermaga Ujung Surabaya. (P008)

MODERNISASI ALUTSISTA SUDAH BERJALAN BAIK, PROSES PENGADAAN YANG PERLU DIPERBAIKI


* Minsera.Blogspot.com * Anggota Komisi I DPR RI Hayono Isman mengapresiasi Presiden SBY yang menyaksikan langsung latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makassar 590 yang berlayar menuju Situbondo, Jawa Timur, Kamis (2/5).



Sudah selayaknya Presiden SBY mengecek langsung kesiapan TNI melaksanakan fungsi pertahanan negara. Dari kegiatan itu Presiden dapat memastikan bahwa modernisasi alutsista tiga matra TNI sudah terwujud sesuai peta jalan yang disetujui Komisi I DPR.



Komisi I sendiri, kata Hayono, memandang modernisasi alutsista TNI sudah sesuai alur. Hanya, pengadaannya perlu diperbaiki karena masih bergantung pada rekanan atau pihak ketiga. Komisi I meminta pemerintah agar mulai tahun ini pengadaan alutsista dilakukan secara langsung dengan negara produsen. Cara ini untuk menekan pembengkakan biaya akibat praktik makelar.



"Saya merasa bahwa dalam pengadaan alutsista seolah kepentingan vendor yang diutamakan. Padahal seringkali perantara menyebabkan penyimpangan dan penggelembungan dalam pembelian alutsista," kata Hayono Isman kepadaJurnalParlemen, Jumat (3/5).



Hayono mengungkapkan, pembahasan program modernisasi alutsista TNI di Komisi I berjalan dinamis. Terkait pembelian tank Leopard misalnya, suara fraksi terbelah antara setuju dan tidak setuju. Mereka yang menolak beralasan bahwa spesifikasi kendaraan lapis baja produksi Jerman itu tidak sesuai kontur dan geografis Indonesia.



Perbedaan pendapat di antara fraksi-fraksi di DPR seperti itu adalah hal biasa. Namun, secara umum bermuara pada tujuan yang sama, meningkatkan kualitas tentara dan kesejahteraan prajurit. "Toh, akhirnya tank Leopard resmi dibeli," kata Hayono.

PENEMBAKAN SENJATA STRATEGIS TNI AL DALAM LATGAB TNI 2013


* Minsera.Blogspot.com * Penembakkan senjata strategis milik TNI Angkatan Laut telah dilaksanakan. Tepat pukul 14.30 Wib hari ini, Kamis (2/4) Rudal Exocet MM 40 melesat dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 mengarah pada sasaran yaitu ex. KRI Teluk Semangka-512 di perairan Laut Jawa. 

Selang dua menit kemudian KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 menembakkan Rudal C 802 dengan sasaran yang sama. Disusul kemudian dari KRI Cakra-401 meluncurkan Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) melaju deras di bawah air menuju sasaran ex. KRI Teluk Semangka-512. Senjata-senjata strategis tersebut berhasil mengenai sasaran, hal ini ditandai dengan ex. KRI Teluk Semangka-512 perlahan-lahan mulai tenggelam.

Pelaksanaan penembakan ini disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE, ke tiga Kepala Staf Angkatan serta pejabat tinggi TNI yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2013 dari KRI Makasar-590. Sedangkan Wakil Presiden Prof. Dr. Boediono beserta pejabat lain menyaksikan penembakan ini dari geladak KRI Surabaya-591.

Sumber : Koarmatim

Militer Indonesia Harus Lebih BESAR dan Modern Dari Negara Tetangga


* Minsera.Blogspot.com * Lima tahun terakhir pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar TNI bisa mendekati postur minimum essential force.Mengingat luas wilayah, Indonesia mutlak harus punya kekuatan militer lebih besar dan modern dibanding negara tetangga.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu saat memberikan arahan kepada Komandan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Letnan Jenderal Munir, di Lounge Room, KRI Makassar, Kamis (2/5) pagi. Saat ini, KRI Makassar sudah berada di perairan Bangkalan, Madura, untuk meninjau latgab di perairan Situbondo, Jawa Timur.

"NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer kita harus lebih besar dan modern dibanding negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Mengingat luas negara kita, kekuatan militer Indonesia mutlak harus lebih besar," Presiden SBY menegaskan.

Presiden mengingatkan, dalam sebuah perang kita harus memahami kekuatan dan kampanye lawan. "Ambil pelajaran dari perang-perang modern yang terjadi di akhir abad 20," kata SBY.

Sebelumnya, Presiden mendengarkan paparan dar Komandan Latgab TNI Letjen Munir mengenai Latgab TNI tahun 2013. Latihan ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.

"Tujuan Latgab adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan. Selain itu juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan," Munir, yang juga Panglima Kostrad, menjelaskan.

Materi latihan yang dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar kesiapan dan latihan pendahuluan serta komando pengendalian kampanye militer dan operasi militer gabungan TNI.

Siang ini, Presiden dijadwalkan menyaksikan sejumlah rangkaian latihan, antara lain latihan penembakan MFT, ADEX, Screnez, Aswex (RBU), Cross Deck Hely, RAS, SUL, SAg Ex (penembakan meriam 76 MM), dan Sailing Pass (Formasi Penghormatan).

Mendampingi Presiden pada kesempatan kali ini, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Timur Pradopo, dan Kasal Laksamana Marsetio.