Sunday, 18 August 2013

Raker Terakhir Panglima TNI Pamitan Ke Komisi I


* Minsera.Blogspot.com * Panglima TNI LaksamanaAgus Suhartono dengan suara bergetar menyatakan berterimakasih atas kerja sama yang harmonis antara Komisi I dan Mabes TNI selama ini sehingga TNI tetap kokoh dan bisa menjaga kedaulatan negara dan bangsa.

"Saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini. Terima kasih atas motivasi dan inspirasinya selama ini," kata Agus saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

"Izinkan saya mohon diri dan mohon maaf bila selama bermitra dengan anggota Komisi I terjadi hal yang kurang berkenan," tambahnya.

Atas nama Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Najib mengapresiasi Panglima TNI Agus Suhartono. Dalam penilaian Najib, Agus telah menjalankan meritokrasi sehingga anggota TNI yang berprestasi yang muncul ke permukaan. "Saya juga mengapresiasi karena selama dalam kepemimpinanan Bapak tetap terjalin keharmonisan antar angkatan," katanya.

Najib juga mengapresiasi Panglima TNI yang berkomitmen untuk mengembangkan dan menghidupkan industri alutsista dalam negeri. "Ini akan mendorong TNI kita tidak tergantung pada alutsista produksi negara lain," tambahnya.

Najib juga memuji TNI yang selama ini menjaga jarak dari kekuatan partai politik. "Sikap TNI menjaga kelangsungan demokrasi di Indonesia," katanya.

Nasionalisme Warga Perbatasan Tetap Kental ditengah Arus Globalisasi Negara Tetangga


* Minsera.Blogspot.comWali Kota Batam Kepulauan Riau Ahmad Dahlan menyatakan nasionalisme warga perbatasan tetap kental meski diterjang arus globalisasi dari warga negara tetangga.

Nasionalisme Warga Perbatasan Tetap Kental ditengah Arus Globalisasi Negara Tetangga

"Dari dulu rasa nasionalisme warga Batam tetap kental," kata Ahmada usai memimpin upacara Peringatan Proklamasi di Batam, Sabtu.

Meski Batam berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, namun ia yakin nasionalisme warga kota industri itu tetap tinggi.

Mereka tetap mencintai dan memilih untuk bersama Negara Kesatuan RI, serta tidak pernah berpikir tentang separatisme, sedangkan pemerintah akan terus memompa nasionalisme warganya dengan berbagai kegiatan dan sosialisasi, kata Ahmad lagi.

Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani juga membantah nasionalisme warga di provinsi ini mulai luntur lantaran banyak yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih menjelang hingga Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih hanya beberapa rumah saja. Jadi, sangat naif jika hal itu disimpulkan bahwa rasa nasionalisme masyarakat mulai luntur," kata Sani.


Sumber: Antara

Sukhoi TNI AU Siap Tempur Tahun Depan


* Minsera.Blogspot.comTahun 2014 nanti, pesawat tempur Sukhoi Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin akan lengkap 1 skadron. Total 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30, termasuk sistem persenjataan dan avionik canggih yang saat ini masih dalam order. Kelengkapan persenjataan Su-27 dan Su-30 merupakan satu paket program penguatan kekuatan militer di udara.

Dari sisi persenjataan, Su-27 bisa membawa rudal pandu (guided) R-73, R-27ER, R-27ET, dan RVV-AEI. Sedangkan rudal biasa (unguided) yang bisa dibawanya adalah FAB-500M62/RBK-500/ZB-500, FAB-250M54, FAB-250M62, OFAB-100-120, B-8MI, dan B-13L.

Selain itu, Su-27 dan variannya yang terkenal dengan manuver Pugachev Cobra-nya itu juga bisa dilengkapi dengan rudal udara ke darat, yaitu Kh-29T, Kh-31P(A), Kh-59M, KAB-500Kr, KAB-1500Kr, selain 1.500 butir peluru munisi panas GSh-301 dari kanon 30 mm S-25.

Skuadron Udara 11 ada di bawah Wing 5 TNI AU yang berkedudukan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar. Pada akhir 22 Februari lalu dua pesawat tempur Sukhoi Su-30Mk2 Flanker tiba, mendarat di landasan pangkalan udara di Makassar itu.

Saat tiba, kedua Su-30 Mk2 itu dalam keadaan dilepas sayap-sayap, dan radome radarnya agar muat di dalam ruang kargo An-124-100 itu. Setelah lengkap diturunkan semuanya, kedua pesawat tempur dengan riwayat penerbangan masih 0 jam terbang, baik untuk mesin ataupun struktur pesawat terbangnya, dirakit.

Kedua pesawat tempur TNI AU itu bagian dari enam tambahan Sukhoi Su-30 dan Su-27 yang dipesan lagi oleh Indonesia dari Rusia. Indonesia memesan varian Su-27 SKM dan Su-30 Mk2, karena Rusia menyesuaikan keperluan pembeli.

Sejak awal pada Maret 2003, Indonesia membeli seluruh penempur TNI AU itu dari pabriknya, KNAAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) di Rusia. Saat itu dua Su-27 SKM dan satu Su-30 Mk2 mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Maospati, Jawa Timur. Kedatangan kali kedua seri Sukhoi yang memiliki kemampuan di atas F-15 Eagle atau pesawat tempur generasi 4 ini adalah pada 2009 dan 2010.

Berlainan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat pada umumnya, Rusia menjual produk-produk persenjataannya terutama pesawat tempur dalam modul-modul terpisah, yang mengharuskan pembeli jeli dan cermat.

Masing-masing modul termasuk sistem persenjataan dan avionik itu dibeli secara terpisah dengan pelatihan terpisah pula. Persenjataan Sukhoi itu, sebagai misal, melalui proses yang berbeda dengan proses pembelian pesawat tempurnya. Inilah yang menyebabkan selama beberapa tahun, Su-27 dan Su-30 TNI AU terbang tanpa dilengkapi persenjataan.

Rusia Tawarkan Sepuluh Kapal Selam untuk Indonesia


* Minsera.Blogspot.comJakarta - Rusia menawarkan sepuluh unit kapal selam kepada Indonesia. Meski demikian, tidak bisa serta-merta diterima sebab pemerintah masih harus mengeluarka biaya perawatan.
Selain itu pemerintah masih mempertimbangkan masa pakai alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.
"Memang ada tawaran lagi 10 kapal selam dari Rusia," kata Menteri Pertahanan (menhan) Purnomo Yusgiantoro, Purnomo di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).
Dia mengatakan, kapal selam yang ditawarkan Rusia merupakan kapal selam bekas. Penawaran 10 unit tersebut atas dasar kedekatan kedua negara.
"Tentu kita pertimbangkan karena nanti juga ada biaya perawatan, biaya pemeliharaan, perbaikan dan lain sebagainya itu kita hitung dulu jangan buru-buru," lanjutnya.
Sementara itu Indonesia juga sudah memesan kapal selam yang dibangun di Korea Selatan. Diharapkan, kapal pembangunan selam tersebut selesai pada tahun depan. Saat ini pemerintah sedang melakukan survei untuk meletakkan kapal-kapal selam tersebut. Wilayah yang dibidik antara lain di Palu, Sulawesi Tengah


Sumber: 
http://www.beritasatu.com/nasional/132284-rusia-tawarkan-sepuluh-kapal-selam-untuk-indonesia.html