* Minsera.Blogspot.com * "Jika angkatan laut Malaysia tidak bisa bereaksi bahkan ketika kapal-kapal angkatan laut Cina hanya berjarak 80km dari garis pantai Sarawak, itu akan menjadi malapetaka jika serangan serius yang berlangsung '
KOTA KINABALU: Pemerintah federal harus menunjukkan komitmennya untuk melindungi wilayah perairan Sabah dan Sarawak dan memberikan keamanan yang dijanjikan ke Borneo States selama pembentukan Malaysia pada tahun 1963, kata Bingkor parlemen Jeffrey Kitingan.
"Janji-janji dari para pemimpin Malaya selanjutnya untuk memberikan keamanan bagi Borneo States adalah salah satu dasar fundamental untuk membujuk dan mendorong Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia pada tahun 1963," katanya
.
Dia menekankan ini saat mengomentari insiden baru-baru ini di mana tiga kapal angkatan laut China diduga menerobos masuk ke dalam teritori James Shoal, yang hanya berjarak 80km dari bibir Pantai Sarawak.
Dia mengatakan setidaknya pemerintah Malaysia dan angkatan laut bisa mengatasinya dengan memposisikan kapal selam buatan Perancis yaitu Scorpen di dekat James Shoal sebagai unjuk kekuatan angkatan laut.
"Kegagalannya untuk memposisikan diri menunjukkan bahwa kemampuan angkatan laut Malaysia lemah. Ini juga akan memperkuat persepsi bahwa kapal selam yang rusak, tidak bisa menyelam atau dibeli dari barang rongsokan mencuat terlebih lagi ada indikasi keuntungan haram alias korupsi sebesar ratusan juta Dollar, "katanya.
Dia memperingatkan bahwa jika angkatan laut Malaysia tidak bisa bereaksi ketika kapal-kapal angkatan laut Cina berada 80km dari garis pantai Sarawak, itu akan terlambat jika serangan serius yang terjadi.
"Seperti di Pearl Harbour pada Perang Dunia II, kapal asing bisa memasuki pantai Sarawak, melakukan kerusakan dan mendaratkan tank tank amfibi di pantai-pantai Sarawak.
"Apakah pemerintah pusat hanya berani mengeluarkan intruksi melakukan penyerbuan ke Kampung Tanduo yang menjadi tempat pemberontak Sulu berdiam. Namun di saat terjadi di Sarawak seperti ini Pemerintah belum mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan Sarawak?" Tanya
Jeffrey yang juga ketua Sabah Star, dia juga menepis penolakan oleh kepala Royal Navy Malaysia Abdul Aziz Jaafar yang telah membantah laporan bahwa tiga kapal angkatan laut China telah di tembak menggunakan rudal saat memasuki James Shoal.
Aziz, dalam komentar yang dipublikasikan oleh media lokal, Rabu, mengatakan latihan Cina, melibatkan kapal induk baru dan kapal selam, terjadi 1.000 mil laut jauhnya dari 200 mil laut zona eksklusi ekonomi Malaysia.
Ia mengatakan Malaysia dan Amerika Serikat telah diberitahu tentang latihan sebelumnya.
"Belum ada tindakan provokasi dari Cina atau ancaman terhadap kedaulatan kami karena mereka sedang melakukan latihan di perairan internasional," ia mengatakan.
http://www.freemalaysiatoday.com/
http://militarynewstransfer.com/