Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.
Berikut adalah berita yang sempat mencuat oleh FORMIL (Forum Militer) di dunia Maya.
episode selanjutnya: http://indo-defense.blogspot.com/201...t-inggris.html
ANALISIS-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Sby ke Inggris tanggal 30
Oktober hingga 03 Nopember 2012 dinilai sangat istimewa dengan
perjamuan khusus Ratu Inggris Elizabeth dan Istana Buckingham.
Pertanyaannya tentu apa sebenarnya magnet yang memberikan rasa hangat
dan akrab dalam bingkai kunjungan seorang pemimpin negeri kepulauan
berpenduduk ke 4 terbesar didunia ini ke Inggris. Tak lain dan tak bukan
adalah madu alutsista. Siapa sih yang tak tergiur dengan modernisasi
alutsista RI, hampir semua “semut” berdatangan menawarkan jualannya agar
bisa mencicipi madu alutsista yang dikucurkan itu. Terbukti jua ratusan
perusahaan dari 50 negara akan hadir pada Indo Defence yang digelar
7-10 Nopember 2012 di Kemayoran Jakarta.
Rasanya memang tidak lengkap jika bumbu masak yang bernama Inggris tidak
disertakan dalam aneka macam menu alutsista yang sudah dan sedang serta
akan dipesan oleh Indonesia. Dari kawasan Asia, Cina dan Korsel
mewakili rudal C705, QW3 dan C802, 3 kapal selam Changbogo, 70 Howitzer
KH178 dan 16 jet tempur taktis T50 Golden Eagle. Rusia sudah lebih dulu
merapat dengan 1 skuadron Sukhoi, 70 Tank amfibi BMP3F, 30 Panser amfibi
BTR80A, 1 simulator Sukhoi, rudal Yakhont. Kemudian Paman Sam membuka
diri untuk 34 F16 blok 52, 8 Apache, 12 Sea Sprite dan rudal Maverick.
Brazil sudah kulonuwun dengan menyerahkan 4 Super Tucano dari pesanan 16
unit, 40 unit MLRS Astross II. Perancis dengan rudal Exocet Blok 3,
Howitzer Caesar. Jerman dengan 120 MBT Leopard, 60 Tank Marder dan 16
pesawat latih Grobb.
Kemegahan Sambutan Itu
Dalam perjalanan belanja alutsista RI, kesannya Inggris kok ditinggalkan
atau karena masih punya luka hati ketika pesanan Hawk 100/200 ditinggal
begitu saja di Thailand akhir abad lalu. Bayangkan kita pesan 40 Hawk
tapi kloter terakhir ditelantarkan begitu saja oleh pilot Inggris. Luka
belum sembuh, luka lagi karena Scorpion dan Hawk dilarang dipakai dalam
konflik Aceh tahun 2003 lalu. Yang terakhir ini mungkin yang paling
berbekas karena ternyata arogansi negeri Mama Ely itu seperti menikam
dari belakang.
Tapi ya sudahlah, mengingat masa lalu yang haru biru itu tak jua apik
jika dijadikan barometer dendam tak berkesudahan. Pelajaran yang didapat
dari itu adalah tidak lagi didikte dalam pasal dan ayat perjanjian
kerjasama melainkan minimal setara karena ini adalah transaksi halal,
barang halal sehingga ketika sudah dibeli mestinya tidak ada syarat
dilarang pakai karena terkait separatis. Selain itu belanja dari
berbagai sumber produksi juga memberikan keyakinan untuk tetap eksis
dalam memakai alutsista.
Lalu ada pertanyaan, apakah segitu aja nilai yang mau dibelanjakan untuk
alutsista made in Inggris. Apakah hanya untuk semacam rudal starstreak
atau light fregat dan suku cadang Hawk padahal sambutan manis Mama Ely
sangat luar biasa. Lalu bagaimana dengan perjalanan sales 24 jet tempur
Typhoon yang sudah beredar luas di media Inggris beberapa bulan lalu
ketika David Cameron “menghadap” Sby di Jakarta.
Logika diplomasinya juga bernilai lebih misalnya dengan membandingkan
kunjungan Kanselir Jerman beberapa waktu lalu ke Jakarta. Jerman datang
menjemput bola ketika petinggi Kemhan berkunjung dan berminat dengan MBT
Leopard. Tetapi Sby kan tidak perlu lagi ke Jerman. Ini beda dengan
Inggris, David Cameron datang 11-12 April 2012 membawa order 24 typhoon.
Kalau hanya untuk rudal Starstreak gak level lah seorang pemimpin
tertinggi Inggris harus menyambangi Jakarta, cukup Menhannya saja. Lalu
kunjungan balasan akhir bulan lalu sampai awal bulan ini, releasenya
lagi-lagi rudal starstreak dan light fregat. Masak Cuma segitu aja.
Mungkin saja 24 typhon itu di hidden dulu untuk release pemberitaan atau
bisa saja waktu penyampaiannya tidak usah terburu-buru untuk
menghindarkan arm race di kawasan ini. Soalnya belanja alutsista kita
yang revolusioner ini menjadi intipan intelijen tetangga .
Sambutan yang luar biasa di Inggris mulai dari Mama Ely sampai bos
Arsenal bahkan Walikota London juga ikut sibuk memberikan apresiasi
hangat mengindikasikan hasrat kuat bahwa Inggris sedang membujuk RI
untuk membeli 24 jet tempur Typhoon atau bahkan sudah ada kesepakatan
tapi tidak untuk konsumsi publik dulu utamanya untuk menjaga jantung
jiran tidak berdebar keras. Sby kan selalu berada dalam patron itu
misalnya ketika Menhan AS menawarkan 6 F16 blok 52 tahun 2009, lalu Sby
menyampaikan bahwa anggaran belum ada untuk itu. Lalu tahun 2011 ada
tawaran 24 jet tempur F16 second, jawabannya: bungkus.
Bukan hanya untuk Rudal Starstreak
Bisa jadi release 24 jet tempur Typhoon ini untuk konsumsi tahun depan
dan pesawatnya pun baru datang tahun 2016. Bisa jadi memang tak perlu
jua dipublikasi luas seperti yang dicontohkan dengan pengadaan MLRS
Astross II dari Brazil yang jauh dari publikasi. Yang jelas kan tidak
mungkin hanya dengan pesanan 34 F16, 16 Super Tucano, 16 T50, 6 Sukhoi
lalu berhenti sampai disitu. Okelah, boleh jadi ada tambahan 16 Sukhoi
lagi dalam MEF tahap 2 tetapi itukan untuk kebutuhan 2 skuadron jet
tempur kelas berat. Lha yang kelas medium kan perlu diperkuat misalnya
untuk penggantian F5E.
Apapun itu tentu jika 24 jet tempur Typhoon Inggris jadi mengisi
skuadron tempur TNI AU merupakan kado yang membanggakan. Mimpi kita di
MEF kedua periode 2015-2019 makin mendekati real dengan 32 Sukhoi, 40
F16 Blok 52 dan 24 Typhoon merupakan kombinasi satuan pemukul udara yang
saling mengisi dan melengkapi. Secara feeling sambutan hangat Mama Ely
dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia
memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan
Inggris yang digadang-gadang itu. Secara feeling sambutan hangat Mama
Ely dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia
memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan
Inggris yang digadang-gadang itu. Ongkos sambutan itu tentu tidak
sepadan jika dibandingkan dengan hanya belanja starstreak, suku cadang
Hawk dan light fregat. Ya kan ?
http://indo-defense.blogspot.com/201...t-inggris.html
jangan mau dirayu mom ely lonte, hatinya busuk, sudah jelas su-35bm mantap, gak bakalan "ditikam dari belakang" deh !
ReplyDeletemendingan erat lah hubungan dengan mas vladimir...gak bakalan ditikam dari belakang deh!!1
ReplyDeletebener mas bro,,, mending mendekat ke Kremlin.
Deleteya hati2 bos..................berhadapan dengan bangsa pembohong imperialis
ReplyDelete