Tuesday, 19 August 2014

Jadwal Lengkap Kedatangan MBT Leopard dan IFV Marder ke Indonesia



* Minsera.Blogspot.comKementerian Pertahanan (Kemenhan) sudah membuat perjanjian dengan pabrikan Rheinmetall dalam membeli 124 unit MBT Leopard 2A4. Nilai proyek pengadaan MBT Leopard sebesar 280 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,27 triliun.
Kepala Puskom Publik Kemenhan, Sisriadi menyatakan, perjanjian kontrak sudah ditandatangani. Karena itu, ia tidak khawatir, pemerintah ke depan akan mengevaluasi atau bahkan membatalkan kontrak tersebut. Pasalnya, nota kerja sama yang sudah diteken kedua perwakilan tidak bisa dibatalkan begitu saja.
Sisriadi menyatakan, sebanyak 124 unit MBT Leopard dan tank Marder datang secara bertahap. "Sebanyak dua unit MBT Leopard dan dua unit tank Marder telah diserahkan pada 22 Septmber 2013. Sebanyak 26 unit MBT 2A4 plus 26 unit tank Marder rencananya daang pada pekan pertama September mendatang," katanya kepada Republika Online, kemarin.
Jadwal selanjutnya, ada 21 unit diserahkan pada Desember mendatang. Pada 2015, datang empat gelombang pengiriman, yakni 25 unit pada Maret, tiga unit pada Juni, 21 unit pada September, dan 21 unit pada Desember.
"Sisanya, 24 unit diserahkan Rheinmetall ke Kementerian Pertahahan pada April 2016, 14 unit pada Juni, dan pengiriman terakhir sebanyak 21 unit diserahkan November 2016," kata mantan kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat tersebut.
Sembari menunggu kedatangan MBT Leopard 2A4 dalam jumlah besar, ungkap Sisriadi, Kemenhan juga sedang membangun kapal pengangkut tank kelas berat. Saat ini, kata dia, baru satu kapal dari rencana tiga kapal pengangkut yang akan dibangun. "Pembangunannya di galangan di Bandar Lampung. Nanti kapal pengangkut bisa muat 10 tank Leopard," ujarnya.

10 unit AMX-13 hasil retrofit Pindad akan bergabung di parade HUT TNI, 5 Oktober



* Minsera.Blogspot.comSebanyak 10 tank AMX-13 hasil retrofit PT Pindad siap unjuk kemampuan pada rangkaian HUT TNI, 5 Oktober mendatang. Tank buatan Prancis itu akan tampil "manglingi" karena sudah dipermak fiturnya sehingga lebih gahar.
Menurut Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said di sela-sela Lomba Menembak Agustusan di Bandung, Minggu (17/8), retrofit yang merupakan tugas dari Kemenhan itu menyasar tank dengan populasi besar. "Kami akan menyelesaikan retrofit Tank AMX, tank dengan populasi besar sekitar 400-an di Tanah Air. Kecuali body-nya, semua komponennya diperbaharui," jelas pria kelahiran Brebes itu.
Direktur Operasi Produk Pertahanan dan Keamanan, Tri Hardjono menambahkan, keseluruhan tank yang di-retrofit pada tahap pertama sebanyak 13 unit. Sepuluh di antaranya minta ditampilkan pada hari jadi TNI guna diperkenalkan. "Rencananya, akhir tahun diserahkan. Meski demikian, semua unit yang kita perbaharui telah memperoleh sertifikat lulus pengujian dari Dislitbang AD," katanya.
Usai disegarkan, tank yang termasuk alutsista sepuh itu berubah menjadi tank modern. Tak lagi mekanik, sistem penggeraknya sudah elektronik. Alat tempur tersebut juga bisa mengadopsi amunisi terbaru.
"Kita barukan sistem automotif-nya, transmisi dan enginennya sehingga memiliki kemampuan tank modern, dan paling utama sistem persenjataannya," jelas direktur yang berasal dari Purworejo itu.
Dengan sentuhan tersebut, tank kelas ringan itu mampu bermanuver sangat lincah. Di tubuhnya tertanam mesin Navistar asal AS berkekuatan 320 HP yang sanggup melaju hingga 70 Km per jam.
Tak hanya itu, tank AD tersebut juga sanggup melahap beragam medan. Hal itu merujuk pada hasil pengujian di trek Jabar selatan yang lengkap termasuk kualifikasi offroad. Di kawasan Sukabumi, tank itu sudah melalui uji pasir, uji pantai, dan tanjakan.
Untuk melindungi sekaligus kemampuan menyerang, ukuran cannon-nya pun diubah. Dari semula 75 mm menjadi 105 mm. Presisinya pun semakin akurat karena digerakan secara elektronik.
"Dengan perubahan itu, AMX-13 memiliki daya jangkau yang lebih jauh. Daya tembak jauh lebih besar, dan bisa digunakan untuk amunisi modern," jelas Tri Harjono yang sempat menjadi Pjs Dirut Pindad itu.

Koarmatim Siapkan KRI Sultan Iskandar Muda- 367 Untuk Misi Ke Lebanon



* Minsera.Blogspot.com * Dinas Pemeliharaan Kapal Komando Armada RI Kawasan Timur (Disharkaparmatim) mendukung penyiapan KRI Sultan Iskandar Muda-367, untuk menjalankan misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Kegiatan penyiapan kapal perang tersebut ditinjau langsung oleh Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S. Sos dengan didampingi beberapa pejabat teras Koarmatim di KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang bersandar di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (18/8/2014).
Sebelumnya, pada hari yang sama kegiatan penyiapan kondisi teknis kapal perang korvet jenis Ship Integrated Geometrical Modularity Approach (SIGMA) dibahas dalam rapat di Gedung Disharkaparmatim, Ujung. Rapat dihadiri Kadisharkap Kolonel Laut (T) Isrovi, S.E., M.M., Kadismatbek Koarmatim Kolonel Laut (T) Budi Raharjo, dan para perwira KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Rencananya KRI Sultan Iskandar Muda-367 akan melaksanakan tugas penjaga perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontigen Garuda XXVIII-G Maritime Task Force (MTF) United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon tahun 2015, dalam waktu dekat ini.
Untuk itu perlu dilakukan penyiapan kondisi teknis sejak dini agar kapal perang di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim tersebut dapat menjalankan tugas dengan baik. Hal teknis yang dipersiapkan Disharkap Koarmatim antara lain, yaitu berkaitan dengan platform kapal, sistem bahari, sistem pendorong, sistem listrik, sistem motor bantu, sistem air laut dan Sensor, Weapon, Control and Command (SEWACO) dan komponen kapal lainnya.
Dalam hal ini Koarmatim sudah ke enam kalinya mengirimkan kapal perang dalam menjalankan tugas dibawah Kontigen Garuda XXVIII-G MTF/UNIFIL di Lebanon. “Oleh karenya kami perlu mendukung penyiapan kondisi teknis kapal agar dapat beroperasi secara baik dan optimal sehingga dapat meraih kesuksesan dalam penugasan”, kata Kadisharkaparmatim.
Kadisharkaparmatim berharap para rekanan kerja dapat bekerja secara cepat, tepat dan akurat dan selalu menjalin koordinasi dengan jajaran terkait sehingga setiap kendala yang dihadapi dapat segera diselesaikan. Selain itu Kadisharkaparmatim berpesan agar setiap pimpinan proyek, selalu menyampaikan program kerja kepada jajaran ditingkat pelaksana.

4 unit KCR-40 segera memperkuat Armabar



* Minsera.Blogspot.comIndonesia bolsters western fleet with four KCR-40 missile boats

Ridzwan Rahmat, Jakarta - IHS Jane's Defence Weekly
19 August 2014
The Indonesian Navy's (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL's) Western Fleet Command (Komando Armada RI Kawasan Barat - KOARMABAR) will receive an additional four KCR-40 missile attack craft by the end of 2014 to strengthen its regional maritime interdiction capabilities.
Speaking to IHS Jane's on 14 August in Jakarta, KOARMABAR chief of staff Commodore Amarulla Octavian described the additional vessels, which have a top speed of 30 kt, as instrumental in strengthening the command's surveillance, patrol, and interception capabilities in its area of operations. This area includes the piracy-prone Strait of Malacca, as well as the disputed maritime regions of Tanjung Datu and the Natuna Islands.