Thursday, 26 December 2013

T-50i Golden Eagle Kembali Transit Di BASEOPS Lanud Balikpapan


* Minsera.Blogspot.comKomandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb Ir Tri Bowo Budi Santoso,MM menyambut kedatangan dua jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Republik Indonesia dari Korean Aerospace Industries (KAI). Tepat pukul 15.40 dua pesawat T-50i landing di baseops Lanud balikpapan untuk melaksanakan transit dan pengisian bahan bakar sebelum meneruskan perjalanannya esok hari menuju Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rabu (25/12).

Dua pesawat tersebut merupakan pesawat ke-9 dan ke-10 dari total 16 pesawat yang Negara Indonesia pesan dengan no seri TT 5009 dan TT 5010. Selanjutnya pesawat tersebut akan berada di bawah koordinasi TNI Angkatan Udara untuk meningkatkan kekuatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista Negara Indonesia.

Pesawat T-50i Golden Eagle tersebut akan menempati rumah barunya (home base) di Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Selanjutnya pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat Hawk Mk-53, dikarenakan Pesawat Hawk MK-53 tidak akan digunakan lagi karena sudah tua dan mulai kesulitan mencari suku cadangnya.

Pendapat Membanggakan Guru Australia tentang Indonesia

Gambar Ilustrasi

* Minsera.Blogspot.com"Jujur saya kaget murid mencium tangan saya sebagai bentuk penghormatan." Mungkin itulah yang diucapkan salah seorang Guru Australia peserta program Building Relations through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) Sistem pendidikan, ditambah budaya yang berbeda membuat beberapa guru Australia peserta program (BRIDGE) ketika mereka mendapatkan kesempatan mengajar beberapa minggu di Indonesia yang dilansir Vivanews dan dikutip Surgaberita.

Berikut adalah beberapa pendapat yang diutarakan oleh guru-guru yang Tentunya Membanggakan Indonesia

"Saya melihat murid-murid Indonesia sangat menghormati guru mereka. Jujur, saya kaget dengan tradisi murid-murid mencium tangan saya sebagai bentuk penghormatan terhadap guru," tutur Emily Sullivan, seorang pengajar dari Our Lady of Sacred Heart College, Adelaide, di Jakarta.

Menurut Emily, yang mengajar selama beberapa minggu di MAN 2 Jakarta, di Australia murid-murid terbiasa menyapa guru mereka dengan cara yang kasual. Tak heran pengalaman pertamanya mendapat cium tangan dari murid-murid Indonesianya sangat berkesan.

Kolega Emily, Laura Brzezinski, juga mengaku kagum dengan tradisi upacara bendera. "Anda menghormati jasa pahlawan dengan berdiri dan memberi hormat selama beberapa menit setiap Senin pagi, itu mengagumkan. Orang Indonesia ternyata menghargai jasa pahlawannya," kata dia.

Bagi Emily dan Laura yang belum pernah berkunjung ke Indonesia sebelum mengikuti program BRIDGE, pengalaman mereka meruntuhkan stereotip tentang orang Indonesia yang selama ini digembar-gemborkan media luar.

Hal senada juga diutarakan Adam Chad, pengajar Canberra Grammar School, yang mengaku sudah sering sekali bepergian ke Bali. Ia mengungkapkan, media Australia selama ini menggambarkan Indonesia sebagai negara yang masih tertinggal, kecuali untuk Bali yang pariwisatanya sudah mendunia.

"Padahal, kalau orang Australia ingin tahu Indonesia yang sebenarnya, mereka harusnya datang ke tempat selain Bali, ke Jawa misalnya. Banyak hal tentang Indonesia yang tidak bisa Anda temui lewat buku atau Internet," ujar pria berambut pirang ini.

Adam sendiri mengaku kagum dengan nilai keluarga yang masih sangat kuat di Indonesia. "Di Indonesia, apapun yang terjadi pada Anda, selalu ada keluarga sebagai support system. Sungguh sesuatu yang tidak bisa sering ditemui di Australia."

Lain lagi cerita Melanie Cross, pengajar Waggrakine Primary School, Geraldton. "Murid-murid Indonesia sangat menyenangkan, mereka antusias! Kalau sudah di depan kelas, kadang saya merasa jadi selebriti," katanya setengah berseloroh.

Menurutnya, anak-anak Indonesia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, namun tanpa mengurangi rasa hormat mereka terhadap guru. Selain itu, kekerabatan antar mereka juga masih kuat.

"Inilah yang menjadi pentingnya ada kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Australia. Saya harap semakin banyak siswa Australia yang tertarik mempelajari Indonesia dan budayanya dengan berkunjung langsung ke Indonesia," harap Melanie.

Akhirnya DPO Tersangka Penusukan Tertangkap Oleh TNI AU


* Minsera.Blogspot.com * Setelah buron beberapa hari tersangka pembunuh Sermatar Andik Wahyu siswa Karbol TNI AU di bandung telah tertangkap oleh anggota TNI AU yang sudah melakukan penyisiran di daerah Jawa Barat dan sekitarnya, dari mulut tersangka bisa di kembangkan lebih lanjut siapa saja kawanannya yang ikut terlibat dalam melakukan pembunuhan tersebut.