Monday, 17 February 2014

.. 7 RAHASIA DIBALIK QS AL-KAUTSAR ..



* Minsera.Blogspot.com * Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya mengandungi 3 ayat dan diturunkan di Makkah dan berasal dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada batu permata yang indah dan cantik.

Rasanya lebih manis dari pada madu, warnanya pula lebih putih dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi.


Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak saudaranya Abu Thalib.

Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita amalkan, diantaranya ialah :

  1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh Allah SWT.
  2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.
  3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak. Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.

  4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini 10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.
  5. Jika kita membaca surah ini 1.000x. Insya Allah rezeki kita akan bertambah.
  6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.
  7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.

Subhanallah....

Rasulallah SAW bersabda: "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari).

Kisah perjalanan KLB Pertama Presiden RI 4 Januari 1946


* Minsera.Blogspot.comKerabat Kerja D.K.A.R.I yang bertugas dalam Hijrah KLB Presiden 4 Januari 1946

Pengawas :

1. Soegito (DL)
2. Soedarjo (DL)
3. Soeharjono (DL)
4. B.S Anwir (DL)
5. Mansur Lubis (DT)

Lokomotif :

1. Husin
2. Murtado
3. Mulud
4. Suad

Mekanik :

1. Tukimin
2. Kun Hai
3. Irie

Listrik :
1. Hidajat

Kondektur :

1. Sastrosardono
2. Sujono

Restorasi :

1. Sukatma ( Koki )
2. Moh. Saleh
3. Sulaiman

Pelayan KA :

1. Sapei 7. Rahali
2. Kasban 8. Jiman
3. Amir 9. Slamet
4. Kasim 10. Djahidin
5. Adje 11. Nata
6. Subandi 12. Ilyas

Salah satu tulisan Bapak Presiden Soekarno Mengenai KLB 4 Januari 1946

" Formasi Kereta api yang dinamakan KLB ini, mechanis technis dan personil technis adalah salah satu FORMASI JANG BERSEDJARAH dengan formasi ini saja pada malam 4 Januari 1946 meninggalkan Djakarta dengan tjara rahasia - memindahkan pemerintah Republik Indonesia dari Dari Djakarta ke Djokjakarta dan sedjak itu formasi KLB ini masih sering mendjalankan tugas-tugas jang penting bagi Presiden. Saja bangga kepada KLB ini "

Sekilas Kisah Perjalanan Hijrah Presiden Soekarno dari Jakarta ke Yogyakarta

Hijrahnya pemerintah RI ke Yogyakarta dilakukan diam-diam pada tanggal 3 Januari 1946 pukul 19.00.Latar belakang dari hijrahnya pererintah RI adalah akibat kondisi kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan tidak aman.Presiden Soekarno menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) dari Jakarta. 

lokomotif yang digunakan untuk menarik rangkaian kereta rombongan dibuat pada tahun 1919 di bengkel Staatspoorwegen, Belanda.Rangkaian KA Luar Biasa dalam keadaan gelap berpura-pura langsir (ganti loko, ganti rangkaian, atau pindah jalur) dari Manggarai ke arah Cikini, yang kala itu jalur rel masih sebidang.

Sesampainya di belakang kediaman Presiden Soekarno , Jl. Pegangsaan Timur 56, naiklah Presiden beserta Wapres dan sebagian anggota kabinet.Perlahan-lahan, KLB itu sampai di Stasiun Manggarai, terus ke Stasiun Jatinegara dan Stasiun Kranji yang pada waktu itu dijaga ketat oleh tentara Belanda. 

Suasana sangat tegang.Baru setelah kereta berada di Bekasi, yang dikuasai pejuang RI, ketegangan mencair. Bahkan sepanjang jalan menuju Jogja, rakyat menyambut dengan pekik Merdeka.Esok harinya, 4 Januari 1946 rombongan tiba di Stasiun Yogyakarta Tugu, disambut oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sri Paku Alam VII, dan rakyat.