* Minsera.Blogspot.com * China telah memutuskan untuk
membeli jet tempur Su-35 dari
Rusia karena mampu menembakkan
rudal secara rearward-firing
(menembak ke belakang), Want
China Times mengutip pernyataan
Senior Kolonel Wu Guohui, seorang
profesor di Beijing National
Defense University.
Rudal R-73M2 dan R-74ME Rusia,
rudal AIM-9X Amerika Serikat dan
termasuk rudal PL-10 China,
semuanya bisa ditembakkan ke
target (pesawat) di belakang
pesawat. Rudal-rudal itu memiliki
"nose cone" dan sirip yang telah
dimodifikasi untuk mencegah
masalah ketidakstabilan saat
peluncuran.
Menurut Wu, kemunculan rudal
yang bisa menembak ke belakang
ini telah mengubah konsep perang
udara. Dalam pertempuran udara-
ke-udara di masa depan, sebuah
jet tempur harus bisa menembak
jatuh musuh yang ada di belakang.
Dengan rudal rearward-firing dan
"spion" yang tertanam pada helm
pilot.
Meskipun China sudah memiliki
rudalnya, namun saat ini China
belum memiliki jet tempur yang
mampu meluncurkan rudal itu.
Su-35 akan masuk ke Angkatan
Udara PLA guna meningkatkan
kemampuan pilot sekaligus
memberi gambaran teknologi
kepada industri penerbangan
China agar mampu
mengembangkannya sendiri. Sama
seperti yang terjadi pada Sukhoi-
Sukhoi sebelumnya, analis menilai
China juga akan memodifikasi atau
bahkan mengkloning Su-35.
Sebelumnya dalam laporan Russian
Military News Network pada Juni
lalu, China dikabarkan telah
mengirimkan delegasi ke Moskow
terkait rencana pembelian 24
Su-35BM senilai AS$ 1,5 miliar.
Namun sumber dalam
Rosoboronexport Rusia mengatakan
bahwa China justru akan membeli
lebih dari 24 Su-35.
0 comments:
Post a Comment