Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama
pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di
Panser Anoa produksi PT Pindad.
Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman
bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri
Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta,
Selasa.
"Yang barusan itu `joint production` (produksi bersama) `remote weapon system` untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.
Ia mengatakan, selama ini `remote control` tersebut dibeli dari
Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya akan di produksi
bersama antara Indonesia dengan Belarus.
"Jadi nilai tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama," katanya.
Selain itu, menurut dia, peningkatan kerja sama untuk industri
pertahanan ke depan dapat ditingkatkan. Selain produksi bersama `remote
weapon control system`, menurut Purnomo juga dapat ditingkatkan untuk
produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat mengangkut dua tank dan
`anti tank guide mission`.
Ia menambahkan, Belarus memiliki
kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan
dari Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya
itu di berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan
mereka," katanya.
Sementara itu Presiden Direktur Pindad Adik A
Soedarsono mengatakan, remote control yang akan diproduksi tersebut
akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata dari
dalam Panser.
"Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.
Sumber: ANTARA.news
Hrs mengirim mahasiswa utk belajar, elektronik maupun peleburan baja keras utk buat pesawat/roket dan kalau bisa investor belarus buat patungan pembuatan baja cor tatanium mrpk strategi utk keperluan militer. salam............
ReplyDelete