Wednesday, 18 March 2015

Siap Tanda Tangan Kontrak Baru, Rusia Berencana Kirim 50 Unit BMP-3F ke Indonesia


* Minsera.Blogspot.comPerusahaan perantara ekspor-impor senjata Rusia Rosoboronexport mengumumkan niat Pemerintah Indonesia untuk kembali membeli kendaraan tempur infanteri tank amfibi Rusia BMP-3F yang baru.

Direktur Utama Rosoboronexport Anatoliy Isaykin menyatakan, perusahaannya dalam waktu dekat akan menandatangani kontrak pengiriman kendaraan tempur infanteri BMP-3F baru dengan Indonesia.
“Indonesia akan kembali membeli BMP-3F. Dalam waktu dekat, kami akan menindaklanjuti hal tersebut,” ujar Isaykin saat ditanya mengenai kontrak-kontrak baru dengan Indonesia kepada kantor berita RIA Novosti. Isaykin sebelum ini pernah mengatakan bahwa ia berencana untuk berunding dengan menteri-menteri pertahanan di sejumlah negara ASEAN pada saat pameran LIMA 2015 di Malaysia yang kini tengah berlangsung, termasuk dengan kepala instansi militer Indonesia.

Sumber: http://indonesia.rbth.com/news/2015/03/18/siap_tanda_tangan_kontrak_baru_rosoboronexport_berencana_kirim_50_unit_b_27133.html

Sunday, 15 March 2015

Update Situasi Pasca Insiden Jupiter Aerobatic Team Indonesia

Pict: Family Maya Purnamihaju Artanty

* Minsera.Blogspot.com * di Kabarkan Bahwa semua pilot selamat dan warga sekitar menyebutkan bahwa semua pilot berhasil melakukan eject sebelum menghujam bumi..


^^^ Pict: Tony Wijayanto

^^^ Pict: Family Maya Purnamihaju Artanty


^^^ Pict: Ace Law

BREAKING NEWS: 2 Pesawat Jupiter Aerobatik Indonesia Mengalami Kecelakaan

Jupiter Aerobatic Crashed ( NST.COM)

* Minsera.Blogspot.com * LANGKAWI: Two KT-1B aircraft of Indonesia's Jupiter aerobatics team crashed about 2pm today when they grazed each other during practice for the Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2015 exhibition.
The fate of the four pilots aboard the aircraft is still unknown though witnesses reported that they were able to eject.
One of the aircraft crashed within the perimeter of the Langkawi International Airport but the other was said to have crashed near or in a village on the outskirts of the airport.
Casualties are, as yet, unknown.
The two aircraft were part of a formation of six when the incident occurred.
All practice flights for aircraft on aerial displays were stopped as combat search and rescue helicopters are deployed to find the pilots.

Sumber: 
http://www.nst.com.my/node/76579?d=1

Saturday, 14 March 2015

Polisi dan Tentara Indonesia di Sandera Pihak Malaysia


* Minsera.Blogspot.comKOTA KINABALU 13 Mac - Polis menahan 17 lelaki warga Indonesia termasuk 10 anggota polis dan empat anggota tentera republik itu kerana dipercayai menceroboh masuk ke sempadan Pulau Sebatik di sini hari ini. Kesemua anggota tentera dan polis bersama tiga orang awam warga Indonesia itu ditahan kira-kira pukul 1 petang. Sumber keselamatan membe­ritahu, anggota tentera dan polis itu berpakaian preman serta membawa senjata api.
“Tujuan anggota tentera dan polis ‘datang’ ke Balai Polis Wallace Bay adalah untuk mengecam seorang suspek kes bunuh anggota tentera republik itu yang ditangkap oleh anggota polis Malaysia pada 10 Mac lalu. Bagaimanapun tindakan mereka ‘memasuki’ negara ini adalah tidak mendapat kebenaran atau melalui saluran yang sah,” katanya kepada Utusan Malaysia di sini hari ini.
Tambah sumber itu, sebahagian daripada mereka masuk menggunakan bot laju, manakala yang lain melalui jalan darat dengan menaiki motosikal.
“Kesemua suspek kini ditahan di Balai Polis Wallace Bay selain merampas lapan laras pistol dan empat laras revolver .38,” katanya.
Sementara itu, Ketua Polis Negara, Tan Sri Khalid Abu Bakar mengesahkan penahanan tersebut.

Source: 
http://www.utusan.com.my/berita/nasional/polis-tentera-indonesia-ditahan-1.69229#sthash.mKc6MvAn.dpuf

Friday, 13 March 2015

Makin Panas...!!! Saab Tawarkan Paket Kekuatan Udara Lengkap Pengganti F-5


* Minsera.Blogspot.comMenghadapi persaingan yang makin keras terkait program penggantian pesawat tempur F-5E Tiger II milik TNI Angkatan Udara, pabrikan pertahanan asal Swedia, Saab, memutuskan bertempur habis-habisan dengan menawarkan sebuah "paket kekuatan udara lengkap".
"Berlawanan dengan apa yang ditawarkan Sukhoi, kami menawarkan paket kekuatan udara lengkap, tidak hanya pesawat. Sukhoi hanya menawarkan pesawat," kata Peter Carlqvist, Wakil Presiden Saab dan Kepala Saab Indonesia, kepada para wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Stockholm, Swedia, Kamis (12/3).
Carlqvist mengaku telah mendengar bahwa TNI AU masih menginginkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 karena ingin memiliki kemampuan daya angkut persenjataan yang besar dan daya jelajah yang tinggi. "Kami juga mendengar bahwa mereka juga akan gembira memiliki Gripen, tetapi itu terserah Kementerian Pertahanan dan Presiden (Indonesia) untuk memutuskan," katanya.
Menurut dia, paket terbaru yang ditawarkan Saab saat ini meliputi jet tempur JAS39 Gripen, sistem peringatan dini dan kendali udara (AEW&C) Erieye, sistem tautan data taktis (tactical data link) yang bisa diintegrasikan dengan aset tempur matra lain, ditambah pusat perawatan pesawat dan pusat operasi penerbangan taktis (operation tactical flight center) untuk para pilot. "Karena ini bukan cuma soal pilot bisa lepas landas dan mendarat dengan pesawat itu. Mereka juga perlu tahu apa saja senjata dan sensor yang mereka bawa di pesawat," ujar Carlqvist yang mengatakan, pilot akan dilatih melakukan operasi taktis, tidak sekadar bisa menerbangkan Gripen.
Paket itu juga meliputi berbagai pilihan senjata, termasuk rudal Meteor dan RBS-15. Terkait rudal RBS-15, Saab bahkan sudah menawarkan proses perakitan dilakukan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Selain itu, demikian kata Carlqvist, Gripen menawarkan biaya operasi yang jauh lebih murah, yakni 4.700 dollar AS per jam, dibandingkan Sukhoi Su-30 yang mencapai 40.000 dollar AS-49.000 dollar AS per jam. Ia juga mengklaim bahwa biaya operasi Gripen hanya seperempat dibandingkan biaya operasi pesawat Eurofighter Typhoon yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti F-5 TNI AU.

Source: http://print.kompas.com/baca/2015/03/13/Saab-Tawarkan-Paket-Kekuatan-Udara-Lengkap-Penggan

Thursday, 12 March 2015

FINNALY..!! TNI dan Kemhan Sepakat Beli Pesawat Sukoi Generasi Kelima


* Minsera.Blogspot.comJAKARTA - TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pesawat F-5 yang sudah tidak laik terbang.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang. Prosesnyawa diawali pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan dilanjutkan antara Kemhan kedua negara tersebut.

“Itu sudah menjadi pilihan bersama antara TNI dengan Kemhan dan sudah menjadi kesepakatan,” ujar Moeldoko usai mengikuti kegiatan TNI Mendengar dengan tema Ketahanan di Bidang Energi dengan Berbagai Permasalahan dan Solusinya di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menambahkan, pesawat tempur Su-35 menjadi pilihan untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU dalam rangka memperkuat pertahanan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, pengadaan pesawat tersebut sudah melewati beberapa tahapan.

“Iya, jadi di TNI itu ada proses namanya Dewan Penentu dan Pengadaan (Wantuada) yang berada diangkatan, kemudian ada Dewan Kebijakan Penentuan Alut dan Alutsista (Wanjaktu) di Mabes TNI. Hasil Wantuada itu dikombinasikan ke Mabes TNI menjadi Wanjaktu agar menjadi interoperabilitas,” jelas Fuad.

Lanjutnya, hasil Wanjaktu kemudian TNI memilih pesawat Sukhoi-35 itulah disepakati. Tahapan berikutnya Kemhan akan menjalankan proses administrasinya.

“Proses itu (pengadaan) tinggal Menhan. Cepat lambatnya tergantung Menhan, sebab proses adminitrasinya di mereka. Kita inginnya secepat mungkin, karena F-5 sudah harus diganti,” terangnya.

Disinggung berapa jumlah pesawat tempur Su-35 akan diadakan pada tahap pertama tersebut, Fuad mengaku belum bisa menyebutkan.

“Saya enggak tahu persis jumlahnya tapi, yang jelas kita akan ganti secara bertahap dan itu sampai 2024 berakkhirnya minimum essential force (MEF) semua itu sudah hadir,” tukasnya.

SU-35 merupakan pesawat tempur terkuat buatan negeri yang dijuluki Beruang Merah. Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi kelima, karena kelebihan yang dimilikinya.

Pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak dimiliki pesawat tempur lainnya seperti, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.

Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar mach 1,5 yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.

Sumber: TNI AU 

Farewell Flight Hawk MK53 Indonesian Airforce


* MInsera.Blogspot.comSetelah 35 tahun mengabdi di TNI AU Hawk MK-53, TT 5309 melaksanakan "Farewell Flight" diterbangkan oleh Komandan Skadud 15 Letkol Pnb Marda Sarjono dan Lettu Pnb Kurniadi Sukmo Djatmiko, dengan escort 5 T-50 i Golden Eagle terbang dari Lanud Iswahjudi menuju Lanud Adi Sutjipto, selanjutnya akan ditempatkan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta. Kamis (12/3/15)

Good Bye Hawk MK53 Indonesian Airforce


* Minsera.Blogspot.comPesawat Hawk MK 53 datang secara bertahap ke Indonesia dari British Aerospace Inggris tanggal 1 September 1980 telah mengakhiri masa pengabdianya setelah 35 tahun menjadi Kekuatan TNI AU. Pada kamis 12/3/15 Hawk MK-53, TT-5309 mendarat di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta dan dinyatakan pensiun dengan prosesi "Farewell Flight" yang sangat mengharukan.

Baru Tiba, Saxon Inggris Tewaskan Tentara Ukraina


* Minsera.Blogspot.comPembelian kendaraan pengangkut personel lapis baja AT105 Saxon bekas oleh Ukraina dari Inggris dielu-elukan sebagai sebuah kekuatan baru militer negara tersebut. Tetapi bukannya melindungi pasukan, kendaraan tersebut justru membawa korban personel militer Ukraina.


20 Saxon tiba di Ukraina bulan lalu dengan rencana 50 unit lain menyusul. Tetapi pada hari Selasa 10 Maret 2015 sebuah kecelakaan terjadi melibatkan dua APC ketika dalam perjalanan dari Kiev ke kota Berezan di wilayah Kiev mengakibatkan kematian seorang tentara Ukraina.
Menurut laporan saksi mata yang dikutip Ria Novosti, kecelakaan bermula ketika satu panser menarik panser yang lain dengan jackknifed tow hitch atau penarik kaku (bukan tali). Tiba-tiba ketika panser depan bergerak ke kiri, panser yang ditarik justru bergerak ke kanan. Hingga panser yang depan tertarik dan masuk parit.Pengemudi panser di depan tewas sementara tidak ada laporan apakah ada penumpang atau driver di panser belakang.
Ukraina membeli 75 Saxon dari sebuah perusahaan Inggris. Berdasarkan laporan yang ada Ukraina harus membayar 50.000 dollar AS per kendaraan. Namun sejumlah analsis menilai sebenarnya kendaraan tersebut cukup rentan. Thomas Newdick di blog populer War is Boring justru menyebut kendaraan itu sebagai “lapis baja roti van” dan menekankan bahwa Saxon sangat rentan dalam pertempuran modern.
Namun sepertinya Ukraina tidak punya pilihan. Karena keterbatasan anggaran mereka harus membeli APC kuno meski justru memunculkan risiko tinggi bagi personelnya yang seharusnya lebih aman dengan kendaraan tersebut.

Thursday, 5 March 2015

Rosoboronexport: Pengiriman Su-35 ke Indonesia Masih Dinegosiasikan


* Minsera.Blogspot.comRosoboronexport dan Indonesia sedang bernegosiasi tentang pengiriman pesawat jet tempur Sukhoi Su-35, demikian disampaikan Wakil CEO Rosoboronexport Sergey Goreslavskiy dalam wawancara bersama RIA Novosti.

"Kami sedang bernegosiasi dengan para pakar Indonesia. Namun, masih terlalu dini untuk membicarakan berapa jumlah jet yang akan dikirimkan dan tanggal penandatanganan kesepakatan," kata Goreslavskiy.
Dalam wawancara tersebut, Goreslavskiy mengingatkan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna belum lama ini mengatakan, pesawat tempur Su-35 jet memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU. Selain itu, menurut Supriatna, pesawat Sukhoi Su-35 dipilih TNI AU karena perawatan pesawat tersebut lebih mudah dilakukan.

Kabar rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 oleh Pemerintah Indonesia dari Rusia telah dibicarakan sejak Januari 2014 lalu. Pesawat tersebut rencananya akan digunakan untuk menggantikan F-5 Tiger II yang dinilai sudah ketinggalan zaman.

Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat tempur Su-27SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Hingga 2024, akan ada delapan skuadron yang berisi 16 unit pesawat tipe "Su" per skuadronnya. Kemungkinan skuadron tersebut akan diisi oleh pesawat unggulan saat ini, yakni Su-35.

Wednesday, 4 March 2015

Australian Death Row Inmates Sukumaran and Chan arrive on Cilacap, Indonesia.

Tuesday, 3 March 2015

Selamat dari Maut karena Merah Putih "Kisah sang Sniper Tatang Koswara"


* Minsera.Blogspot.comSebuah koper tergeletak di dekat pintu ruang tamu. Tak jauh dari sana, terlihat sejumlah foto Tatang berseragam lengkap dan sejumlah plakat penghargaan. Di depannya, terlihat hiasan berupa bagian senjata yang ditambahkan pemanis baret hijau TNI AD.

Siapa pun yang datang bisa langsung mengenal siapa sang pemilik rumah dari ruang tamu sederhana ini. Sebagai seorang sniper, kehidupan Tatang sangat dekat dengan senjata. Padahal, dulu, ia tidak sengaja nyemplung di dunia militer.
"Ayah saya memang seorang tentara. Tapi, saya (awalnya) tidak berniat untuk menjadi tentara," ucap Tatang di kediamannya di lingkungan kompleks TNI AU, Cibaduyut, Bandung, Senin (2/3/2015).
Namun, nasib berkata lain. Saat itu, tepatnya pada tahun 1967, Tatang disuruh ibunya mengantar sang adik untuk mendaftar menjadi anggota TNI. Saat melakukan tes, dia bertemu dengan sejumlah perwira Dandim di Banten yang mengenalnya. Tatang pun ditanya kenapa tidak ikut daftar.
"Saya kenal dengan perwira Dandim karena sebelumnya juara sepak bola. Karena juara sepak bola itu juga dan beberapa prestasi lainnya, saya diminta para perwira Dandim untuk daftar jadi anggota TNI," ujar Tatang.
Setelah pulang ke rumah, Tatang remaja sempat bingung. Hingga keesokan harinya, dia menyiapkan semua persyaratan dan mendaftarkan diri lewat jalur tamtama.
Sesuai dugaan, Tatang lulus, sedangkan adiknya harus mencoba tahun depan untuk bergabung ke TNI AD.
Berprestasi Selama di dunia militer, Tatang mendapat sorotan dari atasannya. Pengalamannya hidup di kampung membuat pelajaran militer menjadi hal yang tak sulit baginya, baik dalam hal fisik, berenang, maupun menembak.

Hingga tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya terpilih masuk program mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway.
"Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopassus (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD," imbuhnya.
Dalam praktiknya, Kopassus pun kesulitan memenuhi kuota yang ada. Setelah seleksi fisik dan kemampuan, dari kebutuhan 60 orang, Kopassus hanya mampu memenuhi 50 kursi.
Untuk memenuhi kekosongan 10 kursi, Tatang dan tujuh temannya dilibatkan menjadi peserta. Tatang dan 59 anggota TNI AD dilatih Kapten Conway sekitar dua tahun. Mereka dilatih menembak jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter. Tak hanya itu, mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, sniper, kamuflase, melacak jejak, dan menghilangkannya.
Dari dua tahun masa pelatihan, hanya 17 dari 60 orang yang lulus dan mendapat senjata Winchester model 70.
Seperti dikutip majalah Angkasa dan Shooting Times, Winchester 70 yang disebut "Bolt-action Rifle of the Century" ini juga digunakan sniper legendaris Marinir AS, Carlos Hathcock, saat perang Vietnam. Senjata ini memiliki keakuratan sasaran hingga 900 meter.
Rupanya senjata dan ilmu yang diperoleh dari pasukan elite Amerika Serikat ini membantu Tatang dalam pertempuran. Sebab, setelah itu, Tatang ditarik Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdiktif) Cimahi, menjadi pengawal pribadi sekaligus sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur (1977-1978).
Ada dua tugas rahasia yang disematkan pada dua sniper saat itu (Tatang dan Ginting). Pertama, melumpuhkan empat kekuatan musuh, yaitu sniper, komandan, pemegang radio, dan anggota pembawa senjata otomatis. Kedua, menjadi intelijen. Intinya masuk ke jantung pertahanan, melihat kondisi medan, dan melaporkannya ke atasan yang menyusun strategi perang. Bahkan, ada kalanya sniper ditugaskan untuk mengacaukan pertahanan lawan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jatuhnya korban.
"Lawan kita itu Pasukan Fretilin yang tahu persis medan di Timtim. Mereka pun punya kemampuan gerilya yang hebat, makanya Indonesia menurunkan sniper untuk mengurangi jumlah korban," ujarnya.
Pada suatu hari, Tatang ditugaskan masuk ke jantung pertahanan lawan. Tanpa disadari, Tatang berada di tengah kepungan lawan. Ada 30 orang bersenjata lengkap di sekelilingnya. Tatang terperangkap dan tak bisa bergerak sama sekali. Dalam pikirannya hanya ada satu bayangan, kematian. Namun, sebelum mati, ia harus membunuh komandannya terlebih dahulu.
"Posisi komandannya sudah saya kunci dari pukul 10.00 WIB. Tapi, saya juga ingin selamat, makanya saya menunggu saat yang tepat. Hingga pukul 17.00 WIB, komandan itu pergi ke bawah dan saya tembak kepalanya," tuturnya.
Namun, ternyata, di bawah jumlah pasukan tak kalah banyak. Tatang dihujani peluru dan terkena dua pantulan peluru yang sebelumnya mengenai pohon.
"Darah mengalir deras hingga sudah sangat lengket. Tapi, saya tidak bergerak karena itu akan memicu lawan menembakkan senjatanya," ucapnya.
Tatang baru bisa bergerak malam hari. Ia mencoba mengikatkan tali bambu di kakinya. Dengan bantuan gunting kuku, dia mencongkel dua peluru yang bersarang di betisnya. Namun, darah tak juga berhenti mengalir. Ia pun melepas syal merah putih tempat menyimpan foto keluarga. Sambil berdoa, dia mengikatkan syal tersebut di kakinya.
"Saya memiliki prinsip, hidup mati bersama keluarga, minimal foto keluarga. Saya pun berdoa diberi keselamatan agar bisa melihat anak keempat saya yang masih dalam kandungan, lalu mengikatkan syal merah putih. Ternyata, darah berhenti mengalir. Merah putih menjadi penolong saya," ungkapnya.
Selama empat kali masuk ke medan perang, Tatang mengatakan, pelurunya telah membunuh 80 orang. Bahkan, dalam aksi pertamanya, dari 50 peluru, 49 peluru berhasil menghujam musuh.
Satu peluru sengaja disisakannya. Ini untuk memenuhi prinsip seorang sniper yang pantang menyerah. Sebagai seorang sniper, dalam keadaan terdesak, dia akan membunuh dirinya sendiri dengan satu peluru tersebut.
Lewat kelihaiannya itulah, Tatang didaulat menjadi salah satu sniper terbaik dunia, seperti dituliskan dalam buku yang ditulis Brookesmith itu. Tatang mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53 dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41. Tatang memperoleh rekor tersebut dalam perang di Timor Timur pada 1977-1978.

Innalillahiwainnailaihirojiun Legenda Sniper Indonesia (Tatang Koswara) Tutup Usia


* Minsera.Blogspot.com(Tatang Koswara) tutup usia pada 68 tahun karena serangan jantung pada hari selasa pada Selasa, 3 Maret 2015 pukul 19.30WIB. Beliau meninggal setelah menjadi bintang tamu progam Hitam Putih Trans7.Presenter Hitam Putih, Deddy Corbuzier dalam cuitan di akun Twitternya @corbuzier menuliskan, Tatang meninggal setelah menceritakan perjuangannya sebagai sniper terbaik dunia.
“Sebelum meninggal beliau berkata pada saya:”darahku di merah putih’ sejenak stlh itu beliau terkena serangan jantung.

Di laman Detikcom yang juga mewawancarainya sebelum jatuh pingsan menuliskan, Tatang sempat berujar, “sepertinya saya jantungnya terganggu nih Pak.” Sekitar 30 menit berselang ia pingsan dan dilarikan ke RS Medistra, tak jauh dari kantor Transcorps. Ia kritis dan kemudian meninggal.
Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.. Aamiin. Dan terimakasih atas jasa bapak dalam mengabdi kepada ibu pertiwi ini. Hormat kami seluruh Rakyat Indonesia.