* Minsera.Blogspot.com * Jelang eksekusi dua anggota Bali Nine warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menerjunkan pasukan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Kata Moeldoko, di sekitar lokasi eksekusi banyak peluang
ancaman yang bisa saja menggagalkan eksekusi. Untuk itu,
sejak saat ini sudah diturunkan pasukan dan juga
mendirikan pos pengamanan.
"Informasi yang ada di lapangan bahwa di Nusakambangan
itu ada beberapa jalan tikus yang menjadi jalan tradisional
bagi orang luar. Dan ada kegiatan-kegiatan, aliran
kepercayaan yang menyimpang dan tidak wajar di sana,"
kata Moeldoko, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat 20
Februari 2015.
Kekhawatiran ini juga sudah diungkapkan oleh Jaksa Agung
HM Prasetyo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR pada
28 Januari 2015 lalu. Saat itu, Jaksa Agung mengatakan, di
sebelah Nusakambangan ada Pulau Timbul yang
penghuninya sekitar 2.500 kepala keluarga. Kata dia,
mayoritas warga di sana penganut Islam garis keras.
"Warga di sana Islam garis keras. Bahkan, mereka
melakukan pelatihan-pelatihan yang perlu kita waspadai,"
kata Prasetyo.
Hal itu juga diakui oleh Panglima Jenderal Moeldoko. Kata
dia, TNI telah melakukan pemantauan terhadap lokasi jalan-
jalan tikus yang tidak dijaga itu.
"Setelah kami pantau terus, kami tidak menginginkan
kehadiran dari luar yang pada akhirnya bisa tumbuh subur
di sana karena akses-akses itu tidak terjaga dengan baik,"
kata Panglima.
Warga di Pulau Timbul juga sering menyeberang ke
Nusakambangan, tempat untuk mengeksekusi mati anggota
Bali Nine itu nantinya.
"Untuk itu Kemenkumham meminta kepada Panglima TNI
untuk mendirikan pos dan sejumlah pasukan di sana. Dan
kita sedang laksanakan untuk itu," Panglima menegaskan.
0 comments:
Post a Comment