Wednesday, 31 December 2014

Happy New Year 2015



* Minsera.Blogspot.com * Selamat Tahun Baru 2015 teman2 warmil, terima kasih atas partisipasinya selama ini mudah2an di tahun 2015 grup kita bisa menjadi Blog yang paling rame dan heboh di jagat dunia maya Aamiin
Salam hormat dari seluruh admin Minsera.Blogspot.com * kepada para member...

Internasional Puji SAR Indonesia sebagai Tim Terbaik di Asia



* Minsera.Blogspot.com *  Dunia internasional memuji kemampuan tim SAR Indonesia yang mampu menemukan AirAsia QZ8501 dengan cepat, dan dianggap sebagai salah satu tim SAR terbaik di di Asia.

“Indonesia telah berpengalaman menghadapi bencana, sehingga mereka memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam menginvestigasi berbagai insiden," ujar Greg Waldron, editor majalah penerbangan FlightGlobal, sebagaimana dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (30/12/2014).
Dari catatan dia, tim SAR Indonesia telah mampu menangani dengan baik berbagai kecelakaan pesawat seperti tenggelamnya kapal ferry dan beberapa kecelakaan pesawat, kendati menghadapi kondisi geografis yang cukup sulit.
Waldron mengatakan tim SAR Indonesia sebenarnya mampu mencari pesawat di lokasi terakhir pesawat tersebut melakukan komunikasi. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk, hal itu urung dilakukan.
Investigator Indonesia (KNKT) juga telah memiliki hubungan yang erat dengan berbagai lembaga internasional dalam menelisik berbagai insiden kecelakaan pesawat. Lembaga itu salah satunya adalah National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat.
Sementara itu, Mark Martin dari konsultan penerbangan independen Martin Consulting menuturkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki kapal laut tanpa awak yang mampu melacak keberadaan benda di bawah laut. “Jika ada pesawat yang tenggelam di laut, saya yakin, pihak Indonesia bisa dengan cepat melacaknya dan proses pencarian akan berhasil," kata dia.

Martin juga menyarankan agar kru pesawat juga dilatih untuk memahami kondisi perairan yang ada dalam rute penerbangan di Indonesia, dan memiliki kemampuan navigasi standar ketika dalam keadaan darurat.
CEO AirAsia Toni Fernandes malam ini juga mengapresiasi tim SAR yang dengan cepat mampu menemukan posisi jatuh pesawat. "Kami sangat berterimakasih kepada Basarnas yang dengan cepat menemukan korban. Saat ini fokus kami adalah bagaimana mengevakuasinya," tutur Fernandes.

Pesawat Air Asia di Temukan


* Minsera.Blogspot.comevakuasi sebanyak enam jenazah penumpang AirAsia QZ8501, Selasa (30/12/2014), dilakukan sendiri oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo. Kapal perang yang lain baru akan datang pada Selasa petang.
Kami Segenap Tim Minsera.Blogspot.com mengucapkanTurut berduka cita untuk Keluarga korban Air Asia. Smoga evakuasi berjalan dengan lancar & tim di beri kekuatan demi tugas kemanusiaan ini.

Kegiatan Presiden JokoWidodo Saat Peninjauan Lokasi Pesawat AirAsia yang Jatuh



* Minsera.Blogspot.comKegiatan Presiden RI saat meninjau lokasi ditemukannya ‪#‎QZ8501‬dengan menggunakan Hercules A-1341. Sumber: @setkabgoid (twitter). Link berita: http://tni-au.mil.id/…/presiden-ri-naik-hercules-tni-au-tin…









Monday, 29 December 2014

Ini Rute Hercules TNI AU Cari Pesawat AirAsia Hingga Temukan Ceceran Minyak


* Minsera.Blogspot.com * Pesawat Hercules Alpha 1319 merupakan salah satu dari 2 pesawat C130 TNI AU yang diterbangkan mencari Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak kemarin. Hercules C130 ini memulai operasinya di Tanjung Pandan Utara hingga akhirnya berhasil menemukan titik minyak.



Hercules Alpha 1319 yang dikapteni oleh Pilot Letkol Pnb IG Putu Setia D berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 06.00 WIB, Senin (29/12/2014). Hercules Alpha 1323 pun menyusul dengan jam pemberangkatan pukul 06.30 WIB.

Alpha 1319 tiba di lokasi penyisiran di Tanjung Pandan sekitar pukul 07.30 WIB. Selama kurang lebih 5,5 jam, pencarian pesawat ini tidak menemukan apa-apa atau negative. TNI AU dibantu oleh 1 pesawat Hercules Singapura, 1 heli dan Hercules Malaysia pada operasi SAR hari ini namun mereka kembali dengan tangan kosong.

Masih menyisakan waktu penerbangan, atas koordinasi Posko di Halim, Hercules sempat menyusur ke wilayah Laut Jawa dekat Pangkalan Bun. Selanjutnya Alpha 1319 kembali bergerak ke wilayah Perairan Tanjung Pandan di wilayah sebelah Timur karena adanya laporan mengenai ceceran minyak di wilayah tersebut.

"Kita kaporan ada ceceran minyak di timur Tanjung Pandan. Memang ada ceceran minyak tapi belum bisa dipastikan apakah dari pesawat atau dari kapal laut yang melintas," ujar Putu di Lanud Halim Perdanakusuma usai operasi pencarian hari ini usai dilakukan.

Menurut Putu, ada 2 titik ceceran minyak yang ditemukan di wilayah Selat Karimata. Daerah tersebut berdekatan dengan lokasi Pesawat AirAsia terakhir terdekteksi sebelum hilang kontak.

"Ada 2 lokasi di sekitar selat itu. Ada 6 kali kita mutar (di lokasi ceceran minyak). Jaraknya kedua titik berdekatan," kata Putu.

Sumber: 
http://news.detik.com/read/2014/12/29/183741/2789455/10/ini-rute-hercules-tni-au-cari-pesawat-airasia-hingga-temukan-ceceran-minyak

TNI AU: Data Radar Pukul 06.12 WIB Sinyal Terakhir AirAsia di Pangkalan Bun



* Minsera.Blogspot.com * Jakarta - TNI AU memastikan data radar terakhir AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura terlacak di perairan Pangkalan Bun. Setelah itu pesawat hilang dari radar.


"Radar mencatat pukul 06.12 WIB sinyal terakhir. Lokasi di 127 nautical mile dari Pangkalan Bun. Setelah itu hilang," terang Kadispen TNI AU Marsma Hadi Tjahyanto, Senin (29/12/2014).

Menurut dia, dengan mengacu data printout radar itu, maka area pencarian juga difokuskan di kawasan itu.

"Pesawat Australia itu tadi kan mencari di sekitar sana," urai dia.

Namun dengan sejumlah perhitungan, pencarian diperluas meliputi sejumlah sektor hingga ke Belitung.

"Ini berdasarkan pengembangan dan evaluasi tim," tutup dia.

MARINIR TERJUNKAN PASUKAN KHUSUS UNTUK PENCARIAN PESAWAT AIR ASIA



* Minsera.Blogspot.com * Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Didit Herdiawan melepas tim Satgas Korps Marinir TNI AL untuk pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di Lapangan Apel Marinir Cilandak. (Senin, 29/12/2014).

Tim Satgas yang diberangkatkan terdiri dari 53 personel pasukan khusus marinir dari kesatuan Denjaka dan Yontaifib-2 Mar. Bersamaan dengan itu juga digelar SRCPB (Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana) Marinir yang berkekuatan 675 personel Pasmar-2 yang siap diberangkatkan ke tempat terjadinya bencana di seluruh tanah air, termasuk apabila dibutuhkan dalam pencarian pesawat naas tersebut.



Selanjutnya Satgas akan berkoordinasi dengan Basarnas mengenai dislokasi dan titik pencarian pesawat Air Asia. "Untuk sementara akan diproyeksikan di sekitar perairan Pangkal Pinang dan sekitarnya," terang Wakasal. Tim Satgas pencarian pesawat Air Asia akan bekerja selama 7 hari atau lebih berdasarkan koordinasi di lapangan.
Satgas yang dibekali material pendukung 4 unit Sea Reader dan 6 perahu karet siap melaksanakan "Rubber Duck Operation" (RDO), yakni operasi berisiko tinggi yang sering dilakukan oleh anggota Pasukan Intai Ampibi Korps Marinir. Tehnik RDO adalah suatu tehnik operasi dengan menerjunkan perahu karet beserta perlengkapan yang dibutuhkan dari pesawat terbang untuk menjangkau sedekat mungkin dengan sasaran secara cepat dan rahasia melalui laut.
Sementara itu menurut Laksdya TNI Didit Herdiawan, untuk unsur laut yang saat ini dilibatkan dalam pencarian terdiri dari 8 KRI, 2 Kapal Patroli Maritim dan 2 Helikopter.
Hadir dalam acara tersebut Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmabar Laksda TNI Widodo, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., beberapa Pejabat Teras Mabesal dan Kormar serta Pasmar-2.
Sumber : MARINIR

9 Kali TNI AU Kelilingi Tanjung Pinang , Tanda-tanda AirAsia Belum Tampak



* Minsera.Blogspot.comUpaya pencarian terhadap pesawat milik maskapai AirAsia yang dilaporkan hilang di wilayah perairan Tanjung Pandan, Bangka Belitung, sejak Minggu (28/12/2014), terus dilakukan. TNI Angkatan Udara pun telah mengirimkan dua pesawat Hercules C-130 dari Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma untuk membantu proses pencarian.

Menurut navigator pesawat Hercules C-130 Alpha 1319, Mayor Djoko Purnomo, pencarian pertama yang dilakukan timnya difokuskan di wilayah utara bagian barat perairan itu. Selama dua jam pencarian terakhir, belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan pesawat AirAsia.
"Kita sudah sembilan kali melakukan putaran di wilayah barat ini dan belum menemukan tanda-tanda apa pun," kata Djoko saat berbincang dengan awak media saat proses pencarian, Senin (29/12/2014).
Djoko mengungkapkan, luas area bagian barat yang diputarioleh timnya ini mencapai 3.600 mil laut. Selain timnya, setidaknya tujuh pesawat lain, baik dari Indonesia, Singapura, maupun Malaysia, turut melakukan pencarian di sektor lain.
"Pembagian itu diatur oleh Basarnas. Mereka yang menentukan di mana lokasi pencarian," ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pencarian di wilayah barat ini selesai, timnya akan kembali melakukan pencarian di wilayah sebelah utara sepanjang 120 mil laut sesuai dengan titik koordinat yang telah diberikan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi cuaca cukup cerah. Hal ini memungkinkan bagi tim pencari untuk melakukan upaya pencarian secara optimal.
"Kondisi cuaca cukup bagus ya," katanya.
•TNI AU Keluarkan Alutsista dan Terjunkan Timsus
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengungkapkan, pihaknya telah mengirim bantuan pencarian Pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat jenis Airbus itu hilang kontak sejak kemarin pagi.
Selain mengirim beberapa peralatan utama sistem persenjataan (alutista) yang dimiliki, Manahan mengatakan, TNI AL juga menerjunkan tim khusus ke lokasi pencarian yang jadi titik duga hilangnya pesawat berpenumpang 155 orang tersebut.
"Kami kirimkan tim khusus ke lokasi pencarian," kata Manahan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

Manahan menjelaskan, tim khusus yang diterjunkan ke kawasan Belitung itu, yakni 1 tim penyelam TNI ALS, 1 tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, dan 3 tim Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Marinir TNI AL dengan Rubber Duck Operation (RDO).
"Ini kesiapan TNI AL dalam rangka turut membantu Basarnas untuk mencari Pesawat AirAsia yang hilang kemarin. Kami melakukan pencarian di sekitar Belitung seperti yang diperikirakan Basarnas," kata Manahan.
Selain itu, TNI AL juga mengirim 8 KRI, di antaranya KRI Sutedi Senoputra, KRI Todak, KRI Bung Tomo, KRI Hasanuddin, KRI Pulau Rengat (kapal penyapu ranjau), KRI Yos Sudarso, dan KRI Banda Aceh (kapal markas). Kemudian diterjunkan juga 2 Kapal TNI AL (Manau dan Sambas), 2 helikopter, dan 2 pesawat patroli maritim (Maritime Patrol Aircraft/MPA) CN 235.
"Total personel TNI AL yang diterjunkan semuanya kurang lebih 850 orang," kata Manahan.

Sumber : Kompas & Tribun

Sunday, 28 December 2014

Permintaan Terakhir Pilot AirAsia Sebelum Hilang Kontak



* Minsera.Blogspot.com * Pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura dipastikan hilang kontak pada pukul 06.17 WIB. Ada 2 permintaan pilot pesawat berpenumpang 155 orang itu sebelum hilang dari radar.

"Kontak terakhir dengan menara kontrol di Jakarta, pertama pilot minta naik dari ketinggin dari 32 ribu kaki ke 34 ribu kaki melalui menara kontrol di Jakarta dan sudah diizinkan naik," ungkap Staf Khusus Kemenhub Hadi Mustofa kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (28/12/2014).

Selain dengan menara kontrol di Jakarta, jelas Hadi, sang pilot juga sudah berkoordinasi dengan menara kontrol di Singapura. "Sudah berkoioidinasi juga dengan menara kontrol di Singapura," kata Hadi.

Kemudian, lanjut Hadi, pilot meminta sedikit belok arah sebelum hilang kontak. "Pilot minta izin sedikit berbelok arah tapi tetap di rute internasional biasanya," ujar dia.

Menurut Hadi, Pilot AirAsia bernama Kapten Iriyanto itu tak menyebutkan alasan kenapa meminta izin sedikit berbelok arah. "Tidak disebutkan alasannya, kemungkinan cuaca buruk," tukas Hadi.

Sumber: 
http://news.liputan6.com/read/2153177/permintaan-terakhir-pilot-airasia-sebelum-hilang-kontak

Indonesian Airforce Help to Search AirAsia Plane

Boeing 737 Surveilance
* Minsera.Blogspot.comTNI Angkatan Udara mengerahkan pesawat Boeing 737 Surveilance untuk mencari AirAsia QZ 8501 yang hilang. TNI AU juga mengirimkan 15 orang untuk mencari pesawat berisi 155 orang itu.
"TNI AU kirim Boeing 737 Surveilance dari Makassar sesuai laporan," jelas Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (28/12/2014).
Pesawat Boeing Surveilance itu akan diterbangkan ke arah 249 derajat dengan jarak 127 Nautical Mile dari Palangkaraya, posisi terakhir pesawat itu dilaporkan hilang.
"Sekarang sudah menuju ke sasaran. Sebelah utaranya laut daerah Bangka Belitung. Kita juga akan mengirimkan 15 orang untuk melakukan pencarian," jelas Hadi.
Dalam data radar TNI AU, Hadi mengatakan pesawat tersebut menghilang dari radar.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, memberikan data lengkap tentang penerbangan tersebut, Minggu (28/12/2014):
Rute: Surabaya-Singapura
Nomor penerbangan: QZ 8501
Jadwal : 05.20 LT (Local Time)
Jadwal Tiba: 08.30 LT
Nomor registrasi pesawat: PK AXC
Take Off : 05.35 LT
Eta Sin : 00:35
Komposisi Crew QZ 8501
Captain : IRIYANTO
FO (First Officer/kopilot-red) : REMI EMMANUEL PLESEL
SFA (Senior Flight Attendant): WANTI SETIAWATI
FA (Flight Attendant) : KHAIRUNISA HAIDAR FAUZI
FA : OSCAR DESANO
FA : WISMOYO ARI PRAMBUDI
ENG (Engineer): SAIFUL RAKHMAD
POB (Person on Board) : 138 dewasa/ 16 anak-anak / 01 bayi
BGE(Baggage/bagasi) :106 Collies / 1305 Kg
CGO (Cargo) : NIL (nihil)

AirAsia Missing In Borneo Sea



* Minsera.Blogspot.com * ‪#‎BREAKINGNEWS
: 2014-12-28 : Surabaya (SUB) - Singapore (SIN) - A320 (PK-AXC) 05:20 AM WIB 05:35 AM 08:30 AM SGT - Status :UNKNOWN

TNI AU Prioritaskan Bekas Pangkalan Rahasia Belanda



* Minsera.Blogspot.com * Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Balikpapan, Kalimantan Timur, Kolonel (Pnb) Zulfahmi berjanji memberikan perhatian prioritas terhadap bekas pangkalan udara rahasia Belanda di Melak, Kutai Barat.
"Saya akan meneruskan apa yang sudah dimulai pejabat sebelumnya," kata Kolonel Zulfahmi di Balikpapan, Sabtu (27/12).
Zulfahmi menggantikan pejabat sebelumnya Kolonel (Pnb) Tri Budi yang pindah tugas ke Makassar sebagai Asisten Personel Komando Operasi Angkatan Udara II di Pangkalan Udara Hasanuddin.
Adapun serah terima jabatan Danlanud Balikpapan telah dilaksanakan pada Kamis (24/12) lalu.
Dengan pesawat udara jenis T-50, Kolonel Tri Budi sebagai Danlanud Balikpapan beberapa kali mendarat di bekas pangkalan udara rahasia Belanda tersebut dan menggelar pertemuan dengan masyarakat.
Saat ini, pangkalan udara itu menyisakan dua landasan udara yang kondisinya masih cukup bagus. Kondisi itu berbeda dengan sejumlah bangunan yang dulunya perkantoran, barak, hanggar, dan gudang amunisi.
Dalam gudang amunisi juga tersimpan sejumlah bom yang masih aktif, meskipun kondisinya sudah berkarat dan tampak tua.
Selain lahan yang ditumbuhi semak dan kelihatan tidak terurus, pada lahan bekas pangkalan itu ada masyarakat yang mencoba membangun rumah. Bahkan, menurut Kolonel Tri Budi, ada yang berusaha memperjualbelikan tanah pangkalan itu.
"Masalah itu yang akan kami tertibkan semua," kata Kolonel Zulfahmi, yang sebelumnya bertugas di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, sebagai Kepala Dinas Operasi.
Sejumlah catatan dari Perang Dunia II menyebutkan pangkalan udara rahasia Belanda di Melak tersebut bernama Samarinda II Airfield.
Pangkalan ini dibangun Belanda di antara Melak dan Long Iram, tidak jauh dari tepi Sungai Mahakam pada tahun 1936 dan mulai beroperasi 1938. Melak dan Long Iram sekarang termasuk wilayah administrasi Kabupaten Kutai Barat.
"Itu pangkalan besar, ada 2 runway (landasan pacu) dan diawaki 500 personel," ujarnya.
Pada tahun 1936, Belanda menggunakan pangkalan itu sebagai antisipasi bila terjadi perang dan seluruh pangkalan udara lain dihancurkan musuh.

Sumber: Antaranews.com

Friday, 5 December 2014

Takut kapal ditenggelamkan, negara lain larang masuk wilayah RI

Ilustration

* Minsera.Blogspot.com * Jum'at, 05-12-2014
Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gencar mengirim pesan ancaman menenggelamkan kapal asing yang beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia. Menurut Susi, ada sekitar 5.400 kapal asing bodong yang berkeliaran di laut Indonesia.
Susi menegaskan, pemerintah sudah berkomunikasi dengan sejumlah duta besar negara sahabat terkait kebijakan menenggelamkan kapal asing yang bakal mulai dilakukan terhitung sejak 14 desember 2014.
"Sudah panggil dubes-dubes yang kaitan dengan pencuri-pencuri ikan ini," ujar Susi di Jakarta, Kamis (4/12). Di hadapan para dubes, Susi berulang kali sikap pemerintah terhadap kapal asing yang kedapatan mencuri ikan maupun hasil laut di perairan Indonesia. Dia mengklaim mendapat reaksi positif dari para dubes.
"Mereka respek kita punya keinginan tata laut dengan manajemen yang benar. Mereka setuju," tambah Susi.
Pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini mengatakan, dubes asing yang ada di Indonesia juga telah melakukan sosialisasi tentang regulasi kelautan Indonesia.
"Mereka sendiri bikin pengumuman untuk tidak masuk (wilayah laut) Indonesia lagi. Sudah bahaya, karena Indonesia akan tegas," tandasnya.


•Lewat satelit Menteri Susi lihat kapal asing mulai tinggalkan RI
Kurang dari satu bulan memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. Utamanya yang berkaitan dengan aksi kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Indonesia harus menanggung kerugian besar dari aksi pencurian biota laut yang dilakukan kapal asing di wilayah perairan Indonesia. Susi mengeluarkan kebijakan penghentian sementara izin kapal tangkap ikan dan larangan bongkar muatan kapal di tengah laut atau yang istilahnya transhipment. Kebijakan itu dipertegas dengan rencana pemerintah menenggelamkan kapal asing yang nekat beraksi di perairan Indonesia mulai 14 Desember 2014.
Hasilnya, kata Susi, kapal-kapal asing mulai meninggalkan Indonesia. Itu diketahui dari satelit INDESCO (Infrastructure Development for space Oceanography). Disebut-sebut, sekitar 3.000 kapal asing berbondong-bondong kabur dari wilayah hukum laut Indonesia. "Gambar di satelit INDESO juga memperlihatkan gambar segitiga dan titik-titik (kapal asing) itu hilang dan bersih," ujar Susi di Jakarta, Kamis (4/12). Satelit INDESCO merupakan pemodelan oseanografi yang tidak hanya menggunakan pendekatan secara fisika melainkan juga bilogi. Satelit ini mampu memantau perpindahan ikan, terutama ikan pelagis.
Terdapat tujuh aplikasi yang dikembangkan pada satelit tersebut, yakni penghitungan stok ikan, satelit radar yang digunakan pemantauan pencurian ikan, kemudian pemantauan tumpahan minyak, pemantauan budidaya udang (tambak), inventarisasi rumput laut serta budidayanya, menunjang program perlindungan karang dan bakau melalui coral sensing serta tata kelola kawasan pesisir yang terintegrasi dengan INDESCO.
Menteri Susi mengaku lega kebijakan yang dikeluarkannya berdampak signifikan. "Hari Senin kemarin saya dapat artikel BPS karena aksi anti-illegal fishing menyumbang deflasi. Jadi ini semua sangat luar biasa," tegasnya.