* Minsera.Blogspot.com * Canberra, Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, mengatakan, kapal perbatasan Australia memasuki perairan Indonesia karena terganggu angin atau air pasang. Abbot menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (28/1), tentang bagaimana mungkin angkatan laut profesional sebagai pelindung perbatasan tidak mengetahui posisi perbatasan maritim dengan tetangga regional.
Pemerintah Abbot membuat jaminan ulang bahwa publik Australia akan menghormati perbatasan maritim Indonesia seperti mengintensifkan usaha mengembalikan kapal pencari suaka ke Jawa sebagai bagian kebijakan operasi perbatasan.
Abbot mengatakan pemerintah telah meminta maaf kepada Jakarta atas pelanggaran, dan permintaan maaf telah diterima. Menurutnya, operasi laut sangat kompleks dan bahkan para elite profesional dapat membuat kesalahan.
“Di laut lepas segala macam terjadi. Ada angin, ada pasang surut, ada hal-hal lain. Mereka fokus kepada hal-hal itu,” jelasnya, diberitakan Guardian.
Insiden bisa terjadi karena teknologi dan ketrampilan para personel yang terlibat. Dia menyodorkan teori dan analoginya.
“Saya tidak memiliki apa pun, kecuali menghormati profesionalisme personel angkatan laut. Untuk profesionalitas, bahkan orang-orang paling berpengalaman pada pekerjaan mereka kadang-kadang membuat kesalahan,” papar Abbot.
Ia menganalogikan pemain kriket yang menjatuhkan tangkapan dan pemain sepakbola yang kadang-kadang kehilangan tackle. Mereka menyesal.
“Beberapa kali kesalahan dibuat, tapi tidak akan terjadi lagi,” janji Abbot.
Abott menekankan keberhasilan kebijakan kontroversial menghentikan kapal pencari suaka dari pencapaian tujuan yang Australia capai.
“Kami telah sepenuhnya menerapkan kebijakan yang kami katakan akan menerapkannya sebelum Pemilu. Kami pikir, sudah hampir 40 hari tak ada perahu suaka ke Australia. Itulah poin penting di sini,” pungkasnya.
Kapal Australia telah membuat membuat pelanggaran perbatasan wilayah ke perairan Indonesia. Situasi yang menyulut ketegangan diplomatik dan strategis serta mendorong Indonesia untuk membuat pernyataan publik atas pelanggaran wilayah.
Kepabean dan Pertahanan Australiatelah meluncurkan penyelidikan atas insiden yang terjadi awal Desember hingga Januari. Tidak jelas apakah temuan akan diumumkan atau tidak.
Sumber : Jurnal Maritim
0 comments:
Post a Comment