Sunday, 19 January 2014

AL Australia Menelantarkan Pencari Suaka



* Minsera.Blogspot.com *  CANBERRA, - Pertama kalinya Australia menggunakan kapal penyelamat untuk mengirim 56 pencari suaka ke wilayah Indonesia. Para pencari suaka pun mengatakan, mereka telah ditipu oleh pihak Angkatan Laut Australia yang mendepak mereka ke Indonesia.


Fairfax Media mewawancarai sekelompok besar pencari suaka yang berasal dari Pakistan dan Bangladesh. Sepekan lalu, mereka berupaya untuk memasuki Australia dengan menumpang kapal kayu setelah transit di Indonesia.


Para pencari suaka ini mengatakan, mereka diangkut oleh Kapal Perang Australia, HMAS Stuart dan ditahan dikapal tersebut sebelum akhirnya dipindahkan ke kapal Patroli Perbatasan dan Bea Cukai Australia. Mereka mengira akan dipindahkan ke Pulau Christmas.

Namun pada akhirnya para pencari suaka tersebut dipindahkan ke kapal penyelamat kecil berwarna oranye dan dilengkapi bahan bakar yang cukup untuk mencapai Indonesia.

Sementara warga Indonesia yang menjadi kapten kapal yang membawa mereka ke Australia, dipaksa untuk memimpin para pencari suaka menempuh waktu perjalanan tiga jam ke Indonesia.


Kabar mengenai penipuan yang dilakukan ini didapatkan oleh Fairfax Media setelah Australia mendepak kapal pencari suaka pada 26 Desember 2013. Total, sudah lima kali Australia dilaporkan mendepak para pencari suaka tersebut kembali ke wilayah Indonesia meskipun ditentang keras oleh Indonesia dan juga oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Seorang warga Pakistan Fazal Qadir menceritakan mengenai ulah yang dilakukan oleh Angkatan Laut Australia. Pria berusia 28 tahun itu mengatakan, berangkat dari luar perairan Jawa pada 5 Januari 2014 dengan kapal yang dipenuhi oleh 56 penumpang.

"Setelah tiga hari di laut, sebuah pesawat Australia mengetahui keberadaan kami dan saat itu kapal sudah dalam kondisi bocor. Kami merasa bahagia ketika bertemu mereka (AL Australia), kami mengira akan diterima," ujar Qadir, seperti dikutipSydney Morning Herald, Sabtu (18/1/2014).


Qadir bersama para pencari suaka yang lain saat itu merasa yakin akan diselamatkan, bukan didepak kembali ke Indonesia. Mereka pun dinaikkan ke HMAS Stuart dan bergerak menuju Pulau Christmas.

"Kami bergerak terus mengelilingi Pulau Christmas. Selama dua hari kami berada di dalam kapal perang," lanjut Qadir.


Setelah diinterogasi oleh personel AL Australia, para pencari suaka kemudian dipindahkan ke kapal milik imigrasi Australia dan tetap di kapal tersebut hingga tiga hari.

Pada akhirnya para pencari suaka tersebut kembali ditipu. Qadir mengatakan, mereka kemudian dinaikkan ke sebuah kapal penyelamat yang diikat oleh kapal imigrasi Australia tersebut.

Seluruh pencari suaka kemudian disuruh naik karena akan dipindahkan ke Pulau Christmas.
Namun pada kenyataannya, para pencari suaka ini justru diberikan dokumen yang mengharuskan mereka kembali ke Indonesia.


Pada akhirnya, kapal penyelamat itu didorong masuk ke wilayah Indonesia dan pencari suaka tersebut tidak bisa mewujudkan impian menyentuh Negeri Kanguru.  :(OKEZONE)

0 comments:

Post a Comment