3/19/2013 10:48:00 am
Atraksi Debus Prajurit Garuda Memukau Tentara PBB di Lebanon
Bagi sebagian besar warga Indonesia, atraksi Debus bukanlah sesuatu
yang aneh. Tapi apa jadinya bila atraksi tersebut dimainkan di Lebanon
dan disaksikan pula oleh tentara PBB dari berbagai negara? Tentu saja
ceritanya akan sangat berbeda.
Penampilan perdana atraksi
tradisional Banten di wilayah misi PBB Lebanon Selatan (UNIFIL) ini
merupakan salah satu dari beberapa atraksi dalam demo keterampilan yang
ditampilkan oleh para prajurit Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga)
XXIII-B dalam rangka Konferensi bulanan Bintara Kontingen (Regimental
Sergeant Major Conference) yang kali ini berlokasi di Markas Indobatt UN
Posn 7-1 Adshit Al Qusayr.
Atraksi lainya ialah Kata Karate “Emphie” Beregu, Kata Karate “Teki
Shodan” dengan variasi permainan Double sticks, sulap dan Olah tenaga
dalam dari aliran Silat “Kera Sakti”.
Applaus meriah
selalu mewarnai setiap usainya suatu atraksi oleh prajurit-prajurit
Garuda. Namun suasana mencekam sempat tercipta terutama pada saat Pratu
Marsudi memainkan atraksi debusnya. Beberapa prajurit Belgia sempat
bergidik dan bahkan memejamkan mata sewaktu menyaksikan atraksi
tersebut. “It’s very scary!” sungguh mengerikan, demikian komentar 1st
Warrant Officer (Pembantu Letnan Satu) Van Lishout dari Belgia. Tetapi
tidak sedikit pula tentara PBB dari negara lain yang salut dan
terheran-heran dengan “kesaktian” prajurit-prajurit Merah Putih ini.
“Amazing!”, itulah pujian yang meluncur dari sebagian besar peserta
konferensi yang hadir, yaitu dari kontingen Ghana, Italia, Prancis,
Korea, Spanyol, Polandia, Belgia, Turki dan India. 1st Sergeant (Sersan
Satu) Grassanodari Italia sampai berulang kali mengucapkan “It’s magic, I
have never seen like this before!”. Lalu sebagai atraksi penutup, Force
Sergeant Major (FSM) UNIFIL Master Warrant Officer (MWO) Daniel Abu Yaw
dari Ghana diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam olah
tenaga dalam silat “Kera Sakti”.
Abu Yaw dipersilahkan
memecahkan biji kemiri hanya dengan segulung koran. Walau sudah sekuat
tenaga ia berusaha menghantam kemiri tersebut, tetap saja masih utuh.
Namun apa yang terjadi saat Sertu Eko Priyono anggota XXIII-B yang
melakukannya? Kemiri itu langsung hancur berkeping-keping! Sontak Abu
Yaw dan para hadirin bertepuk tangan sambil menggeleng-gelengkan kepala
tanda takjub.
0 comments:
Post a Comment