Saturday 20 April 2013

Luis Blanco Ditawari Latih Timnas U-19


* Minsera.Blogspot.com * Pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco akhirnya dilengserkan sebagai pelatih Timnas Indonesia senior setelah Badan Tim Nasional (BTN) menunjuk sosok pelatih anyar.

BTN baru saja menggelar rapat perdana di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/04). Salah satu hasil pertemuan tersebut adalah menunjuk pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago sebagai pelatih timnas senior.

Menurut Ketua BTN, La Nyalla Mahmud Mattalitti, pihaknya telah menerima biodata dan rekam jejak dari Luis Blanco.

"Blanco hanya menangani Timnas Beijing U-20, dan bukan Timnas senior. Kalau di Indonesia, hanya sebatas tim Pekan Olahraga Nasional (PON) saja. Karena itu, kami menawarinya sebagai pelatih Timnas U-19. Kalau setuju, Blanco harus mempresentasikan program di depan saya dan tim advisor," ucap La Nyalla.

"Nantinya, Blanco akan dibantu Indra Syafri selaku asisten pelatih. Karena itu, kami menunggu jawaban dari Indra Syafri," sambungnya.

La Nyalla menambahkan, adalah haknya untuk dapat melengserkan Luis Blanco. Hal itu sesuai dengan apa yang diamanatkan Komite Eksekutif (Exco) PSSI sebagai Ketua BTN dalam rapat Exco, 9 April lalu.

Sebelumnya, Blanco sempat tersisih dari pelatih kala timnas menghadapi Arab Saudi pada lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015. Kala itu, posisinya diganti oleh duet Jacksen F Tiago dan Rahmad Darmawan. 

Rahmad Darmawan Bidik Emas di SEA Games 2013


* Minsera.Blogspot.com * Kegagalan Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games dua tahun lalu bakal terbayarkan. Itulah janji pelatih U-23 saat ini, Rahmad Darmawan.

Coach yang akrab disapa RD ini pernah menangani timnas U-23 saat Indonesia berjuang di SEA Games 2011. Kala itu, Indonesia dibawa RD hingga posisi kedua dan berhak meraih medali perak. Kekalahan Indonesia dari Malaysia tersebut bukan dari permainan, namun lewat adu penalti di final.

Untuk itu, coach RD mengaku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan PSSI dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Dua tahun lalu nyaris kita mempersembahkan kemenangan. Kita kalah dalam adu penalti. Insya Allah gelar juara saya bayar pada SEA Games kali ini," tegas RD kepada tribunnews.com.

Dalam menangani timnas di event dua tahunan itu, RD akan berduet dengan Aji Santoso.

Ketum PSSI: Blanco Masih Dibutuhkan Timnas


* Minsera.Blogspot.com * Meski Jacksen F Tiago telah ditunjuk untuk menangani Timnas Indonesia senior, sosok Luis Manuel Blanco bakal masih dibutuhkan untuk timnas. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.

Sebelumnya, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mahmud Mattalitti telah menunjuk Jacksen F Tiago menggantikan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas. Hal itu dilakukan setelah BTN menggelar rapat perdana di Kantor PSSI, Kamis (18/04) kemarin.

"BTN hanya tidak mengetahui program kerja Blanco, sehingga mengambil kebijakan dengan menunjuk Jacksen untuk menangani Timnas senior. Kalau Blanco sudah memaparkan program-program kerjanya, maka bisa saja kembali menangani Timnas Senior," ujar Djohar.

Menurut Djohar, PSSI masih memiliki beberapa agenda dengan pelatih asal Argentina tersebut. Terlebih, otoritas tertinggi sepak bola nasional tersebut bertekad untuk menaikkan ranking FIFA Indonesia. Karena itu, Blanco diharapkan dapat menjalankan program jangka pendek, menengah dan panjang untuk timnas.

"Jangka pendeknya yakni di babak penyisihan Piala Asia 2015 dan SEA Games 2013. Sasaran jangka menengah adalah Piala AFF 2014 dan jangka panjangnya yakni Piala Dunia 2018 serta Piala Asia 2019," tuturnya.

"Kita benar-benar membutuhkan pelatih berkualitas seperti Blanco. Satu kali dalam sebulan, Timnas wajib menggelar laga uji coba," tuntas Djohar.

Trio Citizens, Bintang Iklan Extra Joss


* Minsera.Blogspot.com * Trio bintang Manchester City, yakni Sergio Aguero, David Silva dan Yaya Toure bakal menjadi model iklan Extra Joss.

Ketua Komersial dan Operasional The Citiizens, Tom Glick menjelaskan kontrak itu merupakan bagian dari ikatan kerja sama manajemen klub elit Premier League itu dengan minuman berenergi produksi PT Bintang Toedjoe.

Menurut Tom, Indonesia dikenal sebagai salah satu pasar sepak bola terbesar di dunia dan menjadi rumah bagi para fans yang hebat.

"Kami menatap kerja sama dengan Extra Joss untuk mendapatkan kegairahan serta kesempatan ikut berpartisipasi dengan fans City di seluruh negara itu," ujar Tom seperti dilansir dari situs resmi City, Selasa (16/4).

Direktur Pengelola PT Bintang Toedjoe, Simon Jonatan ikut membenarkan bahwa Extra Joss diizinkan memakai pemain City dan identitas klub untuk keperluan iklan, kemasan, serta penjualan produk di seluruh Indonesia dan Lagos. Sementara itu, pengambilan gambar untuk proses pembuatan iklannya dilakukan di Inggris.

"Proses syutingnya sudah selesai dan semuanya dilakukan di negara asal klub tersebut," imbuhnya di Jakarta baru-baru ini.

Simon menambahkan The Citizens mau memberikan dukungan untuk pengembangan program komunitas bertajuk 'Giving Kids A Sporting Chance'.

"Mancester City akan memberikan pelatihan profesional terhadap ribuan anak Indonesia di berbagai bidang olahraga dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari olahraga lainnya," tuntas Simon menandaskan. 

Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache




* Minsera .Blogspot.com * 
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah batal membeli delapan helikopter serbu canggih AH-64 D Apache Longbow dari Amerika Serikat. Purnomo menyebut pihaknya masih memperhitungkan dan mempertimbangkan pembelian itu.

"Kami berupaya renegosiasi lagi masalah harga," kata Purnomo saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin malam, Kamis, 18 April 2013.

Purnomo mengaku harga yang ditawarkan Amerika Serikat sangat mahal. Satu heli dihargai US$ 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar per unit. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini ingin Amerika Serikat menurunkan harga Apache. "Kami maunya dengan harga itu dapat tiga helikopter," kata Purnomo sambil tertawa.

Kemarin, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan Indonesia batal membeli Apache dengan alasan harga terlalu mahal.  Untuk pembelian alat sistem pertahanan bagi TNI Angkatan Darat, dia melanjutkan, diprioritaskan pada tank tempur utama Leopard. 

Batalnya Apache bukan berarti Indonesia tak jadi beli helikopter serbu. Sebab, Indonesia mengalihkan pandangan ke 16 helikopter Bell buatan PT Dirgantara Indonesia yang harganya sekitar Rp 160 miliar. Hasanuddin beralasan harga Bell lebih murah ketimbang Apache. "Tapi, memang Bell tidak sehebat Apache," kata dia.

Menhan : Leopard Dan Marder Mulai Datang Bertahap Oktober 2013


* Minsera.blogspot.com * Kementerian Pertahanan menyatakan tidak lama lagi senjata baru TNI Angkatan Darat yakni tank tempur utama Leopard dan tank tempur menengah Marder tiba di Indonesia. Sesuai rencana, kedua tank asal pabrikan Rheinmettal, Jerman ini tiba secara berangsur mulai Oktober 2013.
"Tank Leopard dan Marder yang datang bukan cuma contoh saja, tapi sudah yang produksi," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui kemarin malam di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 18 April 2013.


Sjafrie melanjutkan, rencananya pengiriman kedua tank akan rampung akhir tahun 2014. Jumlah tank yang akan dikirim Jerman sebanyak 153 unit. Yakni tank Leopard Ri sebanyak 61 unit, tank Leopard 2A4 sebanyak 42 unit, dan tank Marder sebanyak 50 unit. Pembelian tank ini disebut tidak melebihi pagu anggaran sebesar US$ 280 juta.
Pembelian tank ini juga dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken November 2012 lalu. PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat.


















Kehadiran 153 unit tank ini diharapkan bisa menambah kekuatan TNI AD. Saat ini Indonesia belum juga punya tank kelas berat yang mumpuni. Selama ini TNI AD mengandalkan tank tempur ringan seperti Scorpion buatan Inggris, tank AMX-13 dan AMX-10p. Ketiga jenis tank ringan itu terbilang uzur, sebab diproduksi sejak tahun 1940-1950an.

Skuadron Sukhoi Ditargetkan Tahun Ini Lengkap


* Minsera.Blogspot.com * Dalam rangka pencapaian modernisasi peralatan Alutsista TNI Angkatan Udara akan mengejar target untuk melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebanyak 16 Unit di Tahun 2013.
 
“Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014, akan tetapi khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap. Jadi  kesimpulan persiapan bahwa di dalam 2014 ini kita akan lengkap skadron 16 unit dan sudah mengudara semua, “ Ungkap Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/4) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dijelaskan  Wamenhan, dengan datangnya 2 unit pesawat Sukhoi jenis MU SU-30 MK2 pada bulan Februari lalu, saat ini TNI AU sudah memiliki 12 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia,  Konsomolsk-Na Amure Aircraft Production Associattion (KNAPO). Sisanya masih menunggu kedatangan 4 unit pesawat dari 6 unit yang terakhir di pesan oleh Indonesia dari Pabrikan Rusia. Diharapkan sisanya bisa kembali datang pada bulan Juni 2013, sehingga Skadron 11 ini sudah dilengkapi dengan 16 unit pesawat. 
 
Wamenhan mengatakan, perjalanan moderanisasi Alutsista TNI AU sudah on the track, tinggal sekarang akan mengejar  jadwalnya. Tentunya perencanaan ini harus didukung dengan administrasi keuangan dari negara. Kemhan memiliki tugas untuk menuntaskan sampai dengan perjalaann Kabinet Indonesia Bersatu selesai pada tahun 2014 maka organisasi peralatan militer juga harus selesai karena itu bagian dari pertanggungjawaban pemerintah
 
 
Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan rencana kelengkapan unit pesawat di Skadron 11 ini juga harus sejalan dengan adanya dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh pesawat. Selain itu juga dengan adanya keperluan fasilitas mesin simulator untuk bisa melatih efisiensi dan juga bisa melatih tekhnis non taktis dari para pilot penerbang tempur. Sehingga nantinya tidak perlu lagi mengirimkan pilot penerbang tempur keluar negeri untuk melatih skill tekhnis mereka.

“Alat simulator itu harus ada dipangkalan ini, itu akan kita jadikan paket bahwa kita punya satu skadron harus ada simulator agar bisa mengimbangi latihan penerbang.” jelas Wamenhan.

Disampaikan  Wamenhan, mengenai pengadaan unit latih simulator ini akan direncanakan di tahun 2014. Tetapi jika simulator ini belum sampai, untuk sementara waktu para pilot penerbang akan di kirimkan ke negara yang memiliki fasilitas simulator salah satunya negara china karena sudah merupakan bagian dari kerjasama pertahanan Indonesia dengan Tiongkok.
 
 
Transfer Technology 
 
Ketika menanggapi  Alih Teknologi Pesawat Tempur Sukhoi dengan pihak Rusia, Wamenhan mengakatan untuk sementara waktu didalam rencana strategis belum sampai mengalihkan teknologi untuk membuat pesawat. Dengan arti lain targetnya baru sampai alih teknologi pemeliharaan pesawat (Maintanance Facility Center).

“ Untuk alih teknologi pesawat itu tidak mudah jadi sementara kita dengan pihak Rusia akan membangun Joint Facilities Center. Karena di dalam satu skadron harus dipenuhi untuk fasilitas tersebut supaya tidak mengirimkan kembali ke luar negeri,” Kata Wamenhan.

Pada saat meninjau Skadron 11 Wamenhan juga mengingatkan untuk selalu sama-sama memperhatikan di dalam penggunaan anggaran pertahanan. Seiring dengan hal itu faktor ketertiban dan Akuntabilitas menjadi sangat penting untuk menghindari kekhawatiran akan terjadinya keborosan dan kebocoran di dalam penggunaan anggaran pertahanan.

" Perlu sama-sama kita perhatikan juga adalah tertib di dalam penggunaan anggaran pertahanan, jadi semua berpikir akuntabel dan tidak salah didalam penggunaan anggaran pertahanan karena sangat ketat dibandingkan dengan sasarannya.“Jika kita tidak tertib didalam penggunanannya itu dikhawatirkan akan terjadi istilah “BOBO” atau Boros dan bocor. Dan itulah komitmen kita untuk mengerjakannya untuk mencegah keborosan dan kebocoran tersebut,” tegas Wamenhan.

Kunjungan Wamenhan ke Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin kali ini dalam rangka High Level Committee (HLC) untuk mengendalikan dan mengawasi perkembangan dari persiapan modernisasi peralatan Alutsista TNI untuk pencapaian 2014.

Saat meninjau Skadron Sukhoi Wamenhan didampingi oleh Komandan Lanud (Pangkalan TNI AU) Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, dan Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb (Penerbang) Dedy S Salam .






Sumber : DMC