Tuesday 26 March 2013

Alasan Djohar Tak Dampingi Timnas Melawan Arab Saudi

- Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin memaparkan alasannya tidak mendampingi timnas Indonesia kala bertanding melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (23/03) lalu.

Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan tim tamu. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tonny Aprilani dan Sekjen PSSI Hadiyandra tampak memberikan sambutan di dalam lapangan.

Namun, pada kesempatan tersebut tidak terlihat Djohar Arifin. Ternyata, tidak hadirnya Ketum PSSI tersebut karena sedang menemani istrinya berobat di Kuala Lumpur Malaysia. Hal ini diketahui melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkannya kepada Direktur Media PSSI dan BTN, Tommy Rusian Arief.

"ASS, SAYA DI KL (Kuala Lumpur) MEMBAWA ISTRI BEROBAT YANG SUDAH TERTUNDA2. MOHON DOA DAN SALAM KE TEMAN2 AGAR TETAP SEMANGAT. WAS DJOHAR," begitu bunyi SMS Djohar kepada Tommy. 

Van Gaal Tak Sabar Ajak Timnas Belanda ke Indonesia

- KNVB, Federasi sepakbola Belanda, menyambut baik rencana laga persahabatan melawan Indonesia. Pelatih Belanda, Louis van Gaal antusias untuk membawa bintang skuad Oranje lebih dekat dengan fansnya di Indonesia pada laga yang digelar di Stadion GBK, 7 Juni mendatang.

"Kami menyadari jika Timnas Belanda dan para pemainnya mendapat dukungan luar biasa di Indonesia dan kami tak sabar untuk membawa Oranje lebih dekat kepada fans dan merasakan kehangatan Indonesia yang kaya akan budaya," ucap Van Gaal di situs resmi KNVB.

"Terlebih dengan sejarah yang mengikat kedua negara (Indonesia dan Belanda), akan membuat laga ini akan terasa lebih spesial," imbuh Van Gaal.

KNVB memang berniat untuk berbagi ilmu dengan komunitas sepakbola di Indonesia. Direktur Komersial KNVB bahkan telah menyiapkan program kerjasama untuk membantu sepakbola Indonesia agar bisa lebih maju.

Laga persahabatan nanti juga menjadi pertemuan pertama kedua negara di sepanjang sejarah. Untuk mendatangkan Timnas Belanda, PSSI menggandeng Nine Sports sebagai patner. 

Ketum BTN: Mengurus Timnas Tak Boleh Gegabah

- Polemik pergantian pelatih yang berimbas pada kekalahan Indonesia dari Arab Saudi di ajang Piala Asia 2015 masih dipersoalkan Ketua Umum Badan Tim Nasional (BTN) Isran Noor.

Isran Noor mengaku kecewa, sebab bukan pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco yang menangani Timnas ketika menjalani laga kedua melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3).

Secara tegas, Isran Noor mengatakan tidak setuju adanya penggantian posisi pelatih kepala. Menurut Bupati Kutai Timur ini, ada pihak yang mencoba mengotak-atik program kerja BTN.

"Padahal, mengurus Timnas itu harus dengan hati dan tidak boleh memaksakan kehendak atau arogan," katanya.

"Saya tidak pernah sekali pun dikonfirmasi soal adanya perubahan pelatih. Apalagi, Blanco sudah dikontrak selama dua tahun untuk menangani Timnas," sambungnya.

Peristiwa tersebut bermula ketika Blanco mencoret sebanyak 14 pemain lantaran dinilai tidak disiplin. Kemudian, Wakil Ketua BTN, Harbiansyah Hanafiah, yang tidak suka degan kebijakan tersebut, langsung mendepak Blanco.

Tiba-tiba saja, posisi Blanco diberikan kepada duet pelatih asal klub Indonesia Super League (ISL), Rahmad Darmawan (Arema FC) dan Jacksen F Tiago (Persipura Jayapura).

Rahmad Darmawan Optimis Indonesia Masih Berpeluang Lolos

- Meski sudah dua kali mengalami kekalahan di Grup C Pra Piala Asia 2015, Rahmad Darmawan tetap optimis Timnas Indonesia memiliki peluang untuk lolos. Hal ini diungkapkan Pelatih Timnas Indonesia ini usai anak asuhnya dibekuk Arab Saudi dengan skor tipis 1-2, Sabtu (23/03).

"Ke pertandingan berikutnya, jaraknya cukup jauh. Dengan masa persiapan yang cukup, kita masih punya kans. Materi pemain kita juga bisa bersaing. Di pertandingan tadi, Arab beberapa kali kesulitan hadapi kita," tutur Rahmad Darmawan.

Kendati demikian, Rahmad mengakui bahwa masa persiapan yang panjang tak akan berarti banyak jika tidak dibarengi kesiapan menghadapi laga-laga internasional. Menurutnya, persiapan yang baik merupakan kunci yang menentukan apakah masa persiapan yang panjang ini bakal menjadi keuntungan atau tidak bagi Timnas Indonesia.

"Kita harus persiapkan diri lebih baik lagi. Salah satu bentuk persiapan ini adalah memperbanyak laga uji coba internasional. Ini merupakan upaya agar pemain tak lagi demam panggung dalam laga internasional seperti ini," dia menandaskan.

Sementara itu, keinginan Rahmad agar Timnas Indonesia mendapatkan kesempatan uji coba internasional yang lebih banyak diamini Boaz Solossa. Menurut kapten Timnas Indonesia ini, laga uji coba akan banyak membantu tim dalam mempersiapkan diri.

"Kita memang perlu banyak laga uji coba. Hal ini akan meningkatkan mental bertanding para pemain," Boaz menandaskan.