Wednesday 29 January 2014

Nyekar Sebelum Bawa KRI Bung Tomo 357 Dari Inggris ke Indonesia



* Minsera.Blogspot.comPuluhan awak kapal perang KRI Bung Tomo 357, yang akan menuju Inggris untuk mengambil KRI Bung Tomo 357 menuju Republik Indonesia, Rabu (29/1/2014) menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, di pemakaman Ngagel, Surabaya.


“Pada kesempatan ini, kami menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, sebelum kami berangkat menuju Inggris untuk membawa kapal KRI Bung Tomo 357 ke Republik Indonesia,” ujar Kolonel Yayan Sofiyan Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357.

Bung Tomo, papar Kolonel Yayan, tidak perlu diragukan lagi jasa-jasa dan perjuangan beliau dalam membebaskan Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya dari 
cengkeraman Sekutu.
cengkeraman Sekutu.cengkeraman Sekutu.




“Sebuah kebanggaan kami semua disini, yang akan mengemban tugas negara membawa kapal perang KRI Bung Tomo 357, hadir dan memanjatkandoa bagi beliau, serta seluruh pahlawan yang ada di kompleks pemakaman ini,” tambah Kolonel Yayan.

Sementara itu, mewakili keluarga Bung Tomo, Bambang Sulistomo satu di antara keluarga almarhum Bung Tomo, mengaku sangat terhormat dan berterimakasih karena satu diantara kapal perang TNI AL diberi nama Bung Tomo.

“Ini kehormatan bagi kami semua, khususnya keluarga besar Bung Tomo. Kami juga merasa bangga Bung Tomo menjadi nama satu diantara kapal perang TNI AL. Kami tentu saja sangat berterimakasih,” kata Bambang Sulistomo pada suarasurabaya.net.

Selain dihadiri Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357, kegiatan nyekar makam Bung Tomo, Rabu (29/1/2014) bersama Bambang Sulistomo juga diikuti beberapa mantan pejuang Republi Indonesia serta para aktivis.(tok/ipg)

http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/129792-Nyekar-Sebelum-Bawa-KRI-Bung-Tomo-357-Dari-Ingg

TNI AU Perlu Mengakuisisi 1 Skuadron SU-35BM dan SU-34


* Minsera.Blogspot.comSalah satu kandidat pengganti pesawat tempur F 5 Tiger Indonesia adalah Sukhoi SU 35. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dalam beberapa kesempatan, mengatakan tentang ketertarikan TNI terhadap pesawat tempur Su 35. Gayung bersambut, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia juga mengatakan, Sukhoi SU 35 menempati prioritas pertama dari empat kandidat pesawat tempur pengganti F 5 Tiger, yang akan dipensiunkan.

Keberadaan fighter semacam Su-35 sangat penting untuk mengawal Kapal Selam Kilo, Amur yang akan dibeli oleh TNI. Pasalnya, sekalinya kapal selam ini menembakkan missile Klub-S, pesawat pencari kapal selam akan dengan mudah melacak lokasi asal-usul rudal itu ditembakkan. 

Apalagi, MQ-4C Triton, versi naval dari RQ-4 Global Hawk yang akan dimiliki Australia, sanggup terbang sehari lebih (30 jam). Cukup efektif meronda laut. Siapa tahu tiba-tiba muncul Klub-S dari tengah lautan, Triton akan bisa menganalisis asal-usulnya. Triton kemudian melapor ke pesawat MPA (P8 Poseidon, dan lain-lain) dan kapal perang, akhirnya bisa dengan cepat menemukan keberadaan kapal selam dan menghancurkannya.

Ya, lima tahun lagi, kapal selam termasuk Kilo dan Amur, makin rentan terhadap musuh dari langit. Tahun 2020 Australia akan memiliki P8 Poseidon untuk tracking dan menghancurkan kapal selam dari ketinggian yang sangat tinggi. 

Pesawat MPA yang ada saat ini, kalau mau menghancurkan kapal selam harus turun sampai ketinggian 200-300 meter di atas permukaan laut, baru meluncurkan torpedonya dengan parasut. pada ketinggian yang sangat rendah ini, kapal selam semacam Kilo masih bisa menyerang pesawat MPA dengan rudalnya, meskipun harus “nyembul” dulu ke permukaan laut untuk menembakkan rudal.

Nanti P8 Poseidon tidak perlu turun sampai 300 meter di atas laut untuk menembak kapal selam, tapi bisa menembak dari ketinggian 18,000 meter dari permukaan laut. Gila !!! Dengan keunggulan ini, airframe pesawat akan lebih tahan lama, karena tidak mengalami perubahan stress berulang-ulang saat mengubah-ubah ketinggian dan tidak terpapar hawa dekat permukaan laut yang korosif. 

Boeing saat ini sedang mengembangkan sistem JDAM, yang biasanya dipakai pada bom pintar, untuk diaplikasikan pada torpedo. Dengan teknologi ini, dari ketinggian 18,000-an meter P8 Poseidon akan menembakakn torpedo yang dilengkapi kit JDAM sebagai pengarah ke koordinat yang ditentukan. 

Saat ketinggian mencapai 300-an meter dari permukaan laut, kit JDAM dilepas dan torpedo mengembangkan parasutnya. Setelah mencapai laut, parasut dilepas, dan torpedo sacara mandiri akan mengejar kapal selam.
Operasi P-8 Poseidon

Torpedo dengan kit JDAM diperkirakan operasional 2020, dan segera akan mengubah model pertempuran anti kapal selam dengan teknologi yang belum pernah diaplikasikan saat ini. Selain dibantu Triton, P8 Poseidon sendiri akan menggunakan teknologi terakhir dalam mencari kapal selam. 

Sonobuoy (jaringan sonar terapung) tetap masih akan dipakai, tetapi tidak lagi menggunakan MAD karena kapasitasnya yang memakan tempat dan lagian MAD akan efektif saat kapal selamnya tidak jauh-jauh dari permukaan laut. MAD akan menganalisis perubahan garis-garis medan magnit di suatu tempat, saat ada benda logam (kapal selam). Sebagai ganti MAD, P8 dilengkapi sensor untuk menganalisis kandungan hidrokarbon pada uap air laut yang dihasilkan dari gas buang mesin disel kapal selam.

Dengan teknologi-teknologi ini, kapal selam akan semakin rentan menghadapi musuh dari udara. Tugas SU-35 untuk menyingkirkan benda-benda langit semacam ini: Triton, Poseidon, Pesawat MPA, dan lain lain. Fighter Bomber Su-34 lebih mantap lagi, karena selain membawa misil jarak jauh anti pesawat, juga bisa dikombinasi dengan membawa Klub-S atau 1 Yakhont untuk sasaran di laut dan daratan.

Variasi lain adalah jangan melupakan pengadaan kapal selam Type 212 Jerman, yang sekelas Scorpene, Lada, dan lain-lain. Atau sekalian turunan 212 semacam Type 216 yang sudah punya VLS untuk land attack. Kapal selam 212 sudah bisa dilengkapi missile IDAS. IDAS adalah misil anti pesawat pertama di dunia yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan laut. 

IDAS menjadi salah satu ancaman P8 Poseidon karena jangkauannya cukup jauh, 20 km. Tahun lalu Singapore beli 2 KS Jerman turunan 216, masing-masing seharga 800 juta US$. Saya curiga KS ini sudah dilengkapi IDAS.

Teknologi perang anti kapal selam model baru ini, saat ini memang masih baru, belum mature, termasuk torpedo ber-JDAM nya. Kita tunggu di 2020 nanti. Apapun P8 yangg dibeli Australia nanti, juga bisa di-upgrade dengan teknologi terakhir yang proven. Yang perlu diantisipasi TNI adalah pandai memilih alutsista yang juga bisa untuk menghadapi model perang 2020-up. Misalnya jangan hanya terkancing dengan kapal selam Kilo yang tidak punya AIP.

Tanda tanda jaman mengarah ke teknologi yang sedang dikembangkan di P8 Poseidon. Hal ini mirip dengan perkembangan pesawat stealth, yang diawali F-117, dan kemudian muncul model perang antar fighter gaya baru yang “curang dan tidak adil” yang dipelopori F-22 Raptor. Dan seluruh dunia kini mengarah ke model perang ini. (written by WH).

Korea Selatan Akan Menyelesaikan Kesepakatan untuk Akuisisi Jet Tempur F-35 Tahun ini



* Minsera.Blogspot.comSEOUL - Korea Selatan berencana untuk segera menyelesaikan pembelian 40 unit Jet tempur F - 35 dari perusahaan raksasa AS Lockheed Martin akhir tahun ini , kata badan militer pengadaan Seoul .

" Kami akan segera menandatangani kontrak pada kuartal ketiga tahun ini setelah pengujian dan negosiasi lebih lanjut , " kata Jung Kwang - Sun , direktur departemen Program Administrasi Pertahanan , kepada wartawan dalam sebuah pertemuan akhir pada Senin.

Angkatan udara Korsel telah mencari pengganti Jet tempur yang telah mengalami penuaan yaitu Boeing F - 4 dan F - 5 Fighters dalam ancaman nuklir Korea Utara .

Jung tidak secara khusus menyebutkan nama F -35 , tetapi itu adalah satu-satunya jet tempur yang ditawarkan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh kepala staf gabungan Korsel bulan lalu , untuk jet tempur siluman.

Tidak adanya kemampuan siluman merupakan hal utama yang menyebabkan di tundanya keputusan militer pada bulan September yang lalu untuk kesepakatan senilai $ 7.700.000.000 untuk membeli 60 unit jet tempur F - 15 dari Boeing .

Pesawat Boeing adalah satu-satunya yang akan datang yang memakan biaya bawah anggaran senilai $ 7.700.000.000 dan sudah disetujui oleh parlemen .

Tender saat itu telah disesuaikan , meskipun Jung menolak untuk memberikan rincian tentang biaya 40 F -35 , namun ia mengatakan keputusan tersebut akan tetap melalui kementerian keuangan dan persetujuan parlemen .

" Jika kita memilih untuk membeli F -35 , kita akan mengakuisisi varian F - 35A yang telah diadopsi oleh Angkatan Udara AS , " katanya, seraya menambahkan pesawat akan diterima pada 2018 dan seterusnya .

varian F - 35A dapat lepas landas dan mendarat konvensional . sedangkan varian F - 35B bisa mendarat secara vertikal , seperti pesawat usang "Harrier" , dan penggunanya adalah Marinir AS dan angkatan bersenjata Inggris .

Tuesday 28 January 2014

Uni Emirat Arab Buy 30 More Mysterious “F-16 Block 61” Jet Fighter


* Minsera.Blogspot.comSebuah pengungkapan oleh Departemen Pertahanan AS bahwa UEA akan menigkatkan kemampuan F-16 pesanan mereka dari Lockheed Martin menjadi Block 61.

Pemerintah UEA sedang menegosiasikan hal tersebut kepada Lockheed, tetapi jumlah Pesawat Tempur yang di inginkan mereka meningkat dari 25 unit menjadi 30 unit, menurut pemberitahuan Defense Security Cooperation Agency (DSCA) kepada kongres pada tanggal 24 Januari.

DSCA biasanya tidak terlibat dalam penjualan komersial, tetapi potensi kesepakatan penjualan F-16 ini dengan UEA yang juga mencakup peralatan pendukung seperti suku cadang tercakup dalam penjualan peralatan militer asing yang harus melalui persetujuan oleh kongres. US$270.000.000 per unit harga yang di berikan termasuk peralatan pendukung yang di usulkan.

April lalu seorang pejabat pertahanan senior yang memberikan penjelasan kepada wartawan mengatakan bahwa penjualan 25 unit F-16 ke UEA senilai -+ US$5 Milliar.

UEA sedang melakukan negosiasi untuk pembelian 30 F-16, namun DSCA memberitahukan bahwa biaya rata-rata Jet tempur  masih sekitar $200 Juta. Nilai kesepakatan bias membengkak menjadi US$1 Milliar per 5 unitnya.

Lockheed tidak segera memberitahukan perbedaan yang terjadi antara F-16 Block 61 dengan ke 80 pesawat F-16  yang terlebih dahulu mereka pesan dari kita satu decade yang lalu.

Block 60 di konfigurasikan dengan mesin General Electric F110 GE – 132, dengan Radar Northop Grumman APG – 80 dan system peperangan Northrop lainnya.

Lockheed dan sekarang BAE Systwm kini menawarkan upgrade F-16 dengan konfigurasi yang terbaru mencakup dua pilihan radar AESA, yang di padukan dengan SABR (scaleable agile beam radar) dan Raytheon active combat radar (RACR).

Pemberitahuan DSCA ini juga mencatat bahwa penjualan komersial yang di usulkan juga mencakup paket upgrade untuk F-16 Block 60 UEA, tetapi mereka tidak memberikan perincian sedikitpun mengenai teknis penjualannya.

Di satu sisi UEA telah memilih Dassault untuk memasok pesawat tempur Rafale yang di proyeksikan akan menggantikan armada Mirage 2000 mereka yang berjumlah lebih dar 60 unit. Namun di saat tender berlangsung negosiasi harga terlalu berlarut-larut tanpa menemui titik terangnya sehingga UEA memiliki opsi untuk pengganti Armada Mirage mereka yaitu Rafale atau Eurofighter Typhoon dan F-16 batch kedua.

Eurofighter Typhoon yang dikonfirmasi baru-baru ini tidak lagi dipertimbangkan oleh UAE, dan sekarang hanya meyisakan Dassault Rafale sebagai pemenang Tender pengadaan pengganti armada Mirage 2000 mereka

Indonesia Jajaki Pembelian Dua Kapal Selam Rusia


* Minsera.Blogspot.com * Kepala Satuan Angkatan Laut, Laksamana Marsetio mengatakan, berencana membeli kapal selam jenis Kilo Class dari Rusia.

"Kami akan melihat dulu dua kapal selam yang ditawarkan itu," kata Marsetio ketika ditemui di acara penyerahan Tank Amfibi di Situbondo, Jawa Timur pada Selasa, 28 Januari 2014.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki dua unit kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman. September 2013 lalu, Indonesia memesan dua unit kapal selam tipe U-209 yang kini dalam proses pembuatan di Korea Selatan. Meski demikian, kebutuhan kapal selam untuk mempertahankan teritori maritim Indonesia masih dianggap kurang.

"Idealnya kita butuh 12 unit kapal selam, jadi masih kurang 5 unit lagi,"kata Marestio.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan proses peninjauan kapal selam yang ditawarkan Rusia akan dilakukan pada Februari mendatang.

"Tahap awal akan ada empat orang yang meninjau kapal itu. Dua kapal selam itu entah nanti dibeli dengan harga murah atau dihibahkan," kata Djauhari.

Kapal selam Kilo Class adalah kapal selam militer bertenaga diesel atau kerap dikenal dengan nama Project 877. Kapal ini berfungsi sebagai kapal selam anti permukaan yang berfungsi di perairan dangkal dan mampu beroerasi dengan tenang atau tanpa suara.

Kapal selam jenis ini memiliki persenjataan berupa 8 roket permukaan ke udara SA-N-8 Gremlin atau SA-N-10 Gimlet. Selain itu, kapal selam ini dilengkapi 18 torpedo atau 24 ranjau dengan enam buah tabung torpedo 533 milimeter.

Anggota TPN OPM Ditangkap Aparat di KP. Dondobaga Setelah Melakukan Penembakan Terhadap Aparat TNI–Polri


* Minsera.Blogspot.comAparat keamanan gabungan TNI-Polri melakukan penangkapan terhadap anggota TPN-OPM atas nama Oki Talenggeng dari kelompok Yambi Distrik Mulia, di daerah Kp. Dondobaga Distrik Mulia Puncak Jaya, Minggu (26/1). 

Kelompok TPN OPM tersebut berlari kabur setelah melakukan penembakan terhadap aparat TNI-Polri, ada yang melarikan ke ketinggian dan untuk Oki Talenggeng salah satu anggota TPN OPM berlari masuk ke dalam yang diperkirakan membawa senjata dan bersembunyi di dalam Gereja.

Kemudian pihak keamanan gabungan TNI-Polri mengepung gereja dan menunggu sampai kegiatan agama selesai.

Setelah kegiatan agama selesai Jemaat keluar dan dilakukan pemeriksaan yang dipimpin oleh Waka Polres Puncak Jaya Kompol Yohanes Hadud dan diberikan pengarahan kepada Jemaat bahwa ada orang bersenjata masuk ke dalam Gereja bersembunyi.

Setelah diadakan pemeriksaan ada 1 (satu) orang yang dicurigai dan sembunyi di dalam Gereja. Setelah dilakukan penangkapan, aparat TNI-Polri membawa anggota TPN-OPM tersebut ke depan atau di hadapan masyarakat, kemudian menanyakan kepada penduduk Kampung apakah kenal dengan orang yang ditangkap dan tidak ada satu orangpun yang kenal.

Tawanan yang ditangkap tersebut ketahuan ketika akan mengganti baju yang basah dan tidak menggunakan pakaian yang sopan untuk beribadah. Ikut dalam kegiatan penangkapan tersebut Kepala Kampung Dondobaga Bapak Lasarus Wanimbo dan Gembala Gereja Dondobaga.

Setelah yakin bahwa orang yang ditangkap tersebut orang yang lari masuk ke Gereja beberapa saat tadi yaitu anggota TPN-OPM, maka anggota TPN-OPM tersebut dibawa oleh aparat keamanan.

Setelah selesai Wakapolres memberikan pengarahan dan ucapan terima kasih kepada penduduk dan Jemaat Gereja serta menjelaskan kepada Jemaat Gereja bahwa tidak benar ada Jemaat Gereja yang dipaksa jalan jongkok keluar dari Gereja.

Selanjutnya tawanan dibawa ke Mapolres Puncak Jaya untuk dimintai keterangan.

Monday 27 January 2014

TNI AU Sukhoi Su-35 BM Untuk Gantikan F-5 Tiger II TNI AU


* Minsera.Blogspot.comPesawat tempur F-5 Tiger milik TNI Angkatan Udara akan
memasuki masa pensiun dan segera dikandangkan tahun ini. Meski begitu, TNI
Angkatan Udara maupun Kementerian Pertahanan belum memutuskan pesawat
pengganti Tiger. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia
mengatakan baru membuat kajian soal opsi-opsi pesawat pengganti.


"Kajian tersebut sudah saya kirim ke Menteri Pertahanan dan Markas Besar TNI.
Nanti akan diputuskan di sana," kata Putu Dunia kepada wartawan di Markas Besar
TNI Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 27 Januari 2014.


Dalam kajian tersebut, TNI Angkatan Udara merekomendasikan sejumlah pesawat
tempur canggih pengganti F-5 Tiger. Antara lain pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan
Rusia, F-16 Fighting Falcon di atas blok 24 buatan Amerika Serikat, F-15 Strike Eagle
buatan Amerika Serikat, atau SAAB Gripen buatan Swedia.


TNI Angkatan Udara juga membuat peringkat dari pesawat-pesawat tersebut
sesuai kebutuhan mereka. Pada urutan pertama adalah Sukhoi SU-35, disusul SAAB
Gripen, dan terakhir adalah F-15 Strike Eagle. Dengan kata lain, pesawat tempur
bikinan Rusia menjadi pilihan utama pengganti F-5 Tiger.

Menurut Putu, ketiga pesawat pengganti itu dipilih karena daya tangkal yang mumpuni,
khususnya terhadap negara-negara tetangga. "Termasuk faktor persenjataan,
perawatan, dan banyak faktor lain," kata dia.

Putu menginginkan pemerintah segera membeli pesawat tempur pengganti F-5
Tiger pada periode 2015-2019. Idealnya, kebutuhan TNI Angkatan Udara sebanyak
16 unit atau satu skuadron. "Tapi kami kembalikan pada kemampuan keuangan
negara," kata dia.


Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menginginkan Sukhoi SU-35
sebagai pengganti F-5 Tiger. 

Menurut dia, pesawat buatan Rusia itu punya efek gentar yang tinggi di kawasan Asia
Tenggara dan Pasifik. Sedangkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ingin
Angkatan Udara punya pesawat tempur canggih yang mampu menggendong rudal
jarak jauh, seperti Brahmos buatan India.
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/078548718/TNI-Angkatan-Udara-Pilih-Sukhoi-Gantikan-F-5-Tiger

KSAL: PT 76 Akan Diganti BTR-4



* Minsera.Blogspot.comSebanyak 37 unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F buatan Rusia kembali memperkuat Alutsista TNI AL. Puluhan kendaraan lapis baja itu masuk jajaran Resimen Kavaleri Marinir, setelah diserahkan secara remi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro kepada jajaran Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (27/01). 



Hadir dalam acara serah terima Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Dankorrmar Mayjend TNI (Mar) Faridz Washington, Duta Besar RI untuk Rusia Djauhari, Duta Besar Rusia untuk RI Mikhail Galuzin serta rombongan dari Komisi-1 DPR RI, pejabat teras Mabes TNI dan Kemhan.

Dalam acara serah terima dilaksanakan penandatanganan naskah penyerahan 37 unit BMP-3F dari pihak Rusia ke Dephan kemudian ke Mabes TNI dan terakhir ke pihak TNI AL. Dalam konferensi pers dengan media, Menhan didampingi Panglima TNI, Kasal, Dankormar serta anggota Komisi-1 DPR RI Mahfudz Sidiq.

Pada kesempatan itu Menhan mengatakan, selain kerjasama pembelian BMP-3F juga dilakukan transfer teknologi antara RI dan Rusia. Dalam hal ini untuk sistem dan senjata BMP-3F akan diproduksi di PT. Pindad.

Menhan juga mengatakan Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama untuk pembelian kapal selam Kelas Kilo. Jajaran Kemhan mengajukan spesifikasi untuk Alutsista tersebut diantaranya yaitu minimal Kapal selam tersebut mampu menembakkan misil pada saat menyelam. Selain itu spesifikasi lain yang menjadi perioritas yakni jangkauan misil dari kapal selam tersebut minimal 200 sampai 300 kilo meter.

Mengutip dari konferensi pers tersebut Panglima TNI mengatakan akan meng-upgrade Panser Amfibi AMX-13 yang ada di jajaran Korps Marinir. Selain itu secara bertahap AMX-13 akan diganti dengan Alutsista yang baru.

Selanjutnya Kasal juga menambahkan bahwa Panser Amfibi PT-76 akan diremajakan dengan Alutsista baru pada Rencana Setrategis dua periode tahun 2015 sampai dengan 2019. Saat ini menurut Kasal, ada sebanyak 70 unit Tank PT-76 masih memperkuat jajaran Korps Marinir.

Pada tahap awal sebagai pengganti PT-76 akan didatangkan sebanyak 55 unit Tank BTR-4. Dengan demikian Korps Marinir akan memilki satu Batalyon Ranpur BTR-4. “Pada Renstra dua dan tiga akan ditambah lagi satu Batalyon BTR-4”, kata Kasal.

http://koarmatim.tnial.mil.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=2780%3A37-unit-tank-bmp-3f-rusia-kembali-perkuat-alutsista-tni-al&Itemid=191

Thursday 23 January 2014

Wamen Pertahanan Saudi Jajaki Kerjasama Kendaraan Tempur dengan Indonesia


* Minsera.Blogspot.com * Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz As-Saud, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dan bertemu dengan Wamen Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Mereka menandatangani kerjasama Defence Cooperation Agreement.

Keduanya kemudian mengadakan jumpa pers di gedung Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus, Kamis (23/1/2014). Sjafrie mengenakan setelan jas hitam sedang Wamen Arab Saudi mengenakan baju gamis berwarna putih dan penutup kepala shemagh. 

"Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi. Ada 2 hal penting dari pertemuan ini. Pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita," kata Sjafrie.

"Kedua, untuk kerjasama industri seperti join assessment dalam kendaraan tempur. Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus," lanjutnya.

Pangeran Salman juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Libanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat. 

Kedua pejabat juga membahas mengenai terorisme yang kerap dikaitkan dengan agama Islam. "Akan ada kerjasama dengan kedua pasukan khusus RI dan Arab Saudi untuk menanggulangi terorisme. Yang perlu digarisbawahi dari kedua Wamenhan sudah sepakat bahwa terorisme tidak terkait dengan satu ideologi jadi tidak bisa dikaitkan dengan Islam," ucapnya.

Sebagai pertanda kerjasama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Pangeran Salman kemudian berkunjung ke markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur


Sumber: 
http://news.detik.com/read/2014/01/23/130342/2475901/10/wamen-pertahanan-saudi-jajaki-kerjasama-kendaraan-tempur-dengan-indonesia

Kapal Baru TNI AL Siap Dijemput


* Minsera.Blogspot.com * Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut (AL) di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya- Jawa Timur Senin (20/1/2014).
Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.
Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya. Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai denganStandard Operating Procedure yang ditetapkan.
Hakekat penyelenggaraan acara ini adalah peresmian Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut. Kolatarmatim dan Kolatarmabar menjadi penanggungjawab atas penyiapan satuan tugas calon pengawak, sekaligus menjadi tempat diselenggarakannya KPPK.
Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari kapal selam diesel engine, perusak kawal rudal, multi role light frigate, kapal cepat rudal 60 meter, kapal patroli cepat dan latih layar.
Sedangkan, Kolatarmabar sebagai tempat untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Barat menyiapkan satuan tugas calon pengawak kapal bantu hidro–oceanografi, bantu cair minyak, kapal cepat rudal 40 meter serta calon pengawak kapal angkut tank.
Dalam amanatnya, KSAL mengharapkan pembentukan KKPK TNI AL ini dapat mencapai beberapa sasaran penyiapan pengambilan kapal, seperti koordinasi yang baik antarSatgas pengawak, KPPK dengan kedinasan terkait. Sasaran lainnya adalah menyangkut pemenuhan dukungan administrasi dan logistik personel dan pelatihan para awak.
Nakhoda Ragam Class
Nakhoda Ragam Class
“Selain itu, akan diperolehnya personel cakap dan profesional untuk pengawakan Alutsista baru sesuaioperational requirement yang ditentukan,” ujar Laksamana Marsetio, seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim.
Hadir pada acara peresmian tersebut, antara lain Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Arif Rudianto, Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Darojatim, Para Asisten KSAL, dan pejabat Mabesal, Pangkotama TNI Angkatan Laut wilayah Surabaya serta Komandan Satgas KPPK Kolonel Laut (P) I Nyoman Sudihartawan, Komandan KRI Multi Role Light Frigate 1, Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan. (Jurnas.com)

Helikopter TNI AD Yang Hilang Di Kalimantan Ditemukan Selamat


* Minsera.Blogspot.com *  - Sebuah helikopter milik TNI AD berjenis Bell 412 hilang kontak di Tarakan, Kalimantan Utara. Pesawat ini hilang kontak karena cuaca buruk, Rabu (22/1) sore.

Tim gabungan TNI AD dan TNI AU telah melakukan pencarian dan menemukan helikopter itu mendarat darurat karena cuaca buruk.

Pesawat Heli Bell 412 EP No Registrasi HA-5166 milik TNI AD ternyata melakukan pendaratan darurat kemarin sekitar jam 15.00 WITA di Desa Long Tulip, Kec. Karang Mentarang, Kab. Malinau karena cuaca buruk," kata Kadispen TNI AD Brigjen Andika Perkasa, Rabu (22/1).

Pesawat yang dipiloti Kapten Simatupang itu membawa dua kru dan tujuh orang anggota Yon 100 Raider yang bertugas mengamankan perbatasan. Mereka semua selamat.

"Seluruh penumpang dan crew dalam keadaan selamat. Bila cuaca sudah memungkinkan hari ini, mereka akan terbang kembali ke Long Bawang," kata jenderal bintang satu ini.
http://www.merdeka.com/peristiwa/helikopter-tni-ad-yang-hilang-di-kalimantan-ditemukan-selamat.html

Sunday 19 January 2014

Stasiun-Stasiun Tertua Di Indonesia

Stasiun Jakarta Kota (Beos) 

* Minsera.Blogspot.comDi Indonesia, kereta sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda sebagai sarana transportasi.
Stasiun kereta tua yang ada sejak dulu, masih beroperasi sampai sekarang dan menjadi objek wisata sejarah.

Kehadiran stasiun sangat penting bagi kereta. Di sinilah penumpang naik dan turun. Di stasiun pulalah tempat kereta beristirahat setelah lelah seharian mengantar penumpang.

Kalau kereta sering melakukan peremajaan unit, begitu pula dengan stasiun. Meski sudah ada sejak zaman penjajahan, sampai saat ini stasiun terus mengalami peremajaan. Semua ini agar stasiun tidak lapuk dan terus bisa mengikuti perkembangan zaman.

Inilah Stasiun Tertua yang ada di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, berdasarkan wilayah Propinsi :

1.DKI Jakarta.
Di Jakarta, ada banyak stasiun tua yang berdiri sejak kolonial Belanda hingga saat ini, salah satunya adalah Stasiun Jakarta Kota atau BEOS. Stasiun ini sudah ada sejak tahun 1870 dan terus mengalami renovasi hingga saat ini.
Selain itu, masih ada stasiun lain yang juga termasuk tua, yaitu Stasiun Tanjung Priok.
Stasiun Tanjung Priok
Stasiun ini pertama kali dibangun pada tahun 1925, bersamaan dengan pembukaan jalur Tanjung Priok-BEOS. Selanjutnya ada Stasiun Jatinegara, stasiun ini telah ada sejak tahun 1901
stasiun-stasiun tersebut adalah salah satu cagar budaya dengan arsitektur cantik & bangunan itu dilindungi undang-undang cagar budaya.

2.Jawa Barat.
Provinsi ini punya beberapa stasiun bersejarah, antara lain Stasiun Bandung, Cibatu, dan Cirebon. Stasiun tua pertama yang ada di Bandung adalah Stasiun Bandung. 
Stasiun Bandung

Stasiun ini pertama kali beroperasi pada tanggal 17 Mei 1884. Pengoperasian ini bersamaan dengan diresmikannya jalur kereta api Bandung-Jakarta, melalui Cianjur/Bogor.

Selanjutnya ada Stasiun Cibatu di Garut. 

Stasiun Cibatu

Stasiun ini didirikan pada zaman kolonial Belanda, yaitu tahun 1889. Saat itu, Stasiun Cibatu adalah stasiun yang sering dijadikan lokasi pemberhentian para turis yang ingin liburan ke Garut, seperti yang ditulis situs Indonesia Heritage Railway.

Stasiun Cirebon
Stasiun Cirebon yang terletak di Jl Siliwangi ini sering disebut sebagai stasiun antara. Ini karena sebagian besar kereta api baik jalur Utara maupun Selatan berhenti di stasiun ini. Stasiun Cirebon sudah ada sejak tahun 1912 dan dibangun oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS).

3. Jawa Tengah.
Stasiun tua nan bersejarah lain di Indonesia ada di Jawa Tengah.
Beberapa di antaranya adalah Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Ambarawa, Stasiun Ijo ,Stasiun Purwosari, dan Stasiun Solo Balapan.


Stasiun Semarang Tawang
  • Stasiun Semarang Tawang. adalah salah satu stasiun tertua di Indonesia yang masih menjadi tempat naik turun penumpang. Stasiun ini pertama kali diresmikan pada tahun 1914. Sekarang, Stasiun Semarang Tawang menjadi lokasi pemberhentian kereta api kelas eksekutif dan bisnis.
    Stasiun Semarang Poncol
  • Stasiun Semarang Poncol di Jl Poncol, Semarang Utara. Stasiun ini pertama kali dibangun pada tahun 1914 dan kini menjadi tempat berhentinya kereta kelas ekonomi.
    Stasiun Ambarawa
  • Stasiun Ambarawa.
Stasiun ini dibangun pada tahun 1873. Jalur kereta di Stasiun Ambarawa cukup spesial, karena terdapat rel khusus untuk kereta bergerigi. Saat ini, Stasiun Ambarawa berfungsi sebagai museum dan tempat mangkalnya kereta wisata.
Stasiun Ijo
  • Stasiun Ijoadalah stasiun kereta api yang terletak di sebelah barat Stasiun Gombong. Secara administratif, stasiun ini berada di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. 
Selain sebagai stasiun persilangan, fungsi lainnya adalah sebagai pengontrol terowongan jalur rel (disebut Terowongan Ijo) yang berada di sisi timur stasiun ini. Pengelolaan stasiun yang terletak pada ketinggian +25 m dpl ini berada di bawah Daerah Operasi 5 Purwokerto. 

Stasiun yang dibangun pada pertengahan tahun 1880-an ini jarang disinggahi oleh kereta api. Stasiun berperon sisi ini memiliki tiga jalur rel.
Stasiun Purwosari
  • Stasiun Purwosari merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta.
Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta, dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.

  • Stasiun Solo Balapan.

Diberi dana Rp 86 T beli persenjataan, TNI gandeng KPK



* Minsera.Blogspot.comTentara Nasional Indonesia (TNI) menerima anggaran sebesar Rp 86 triliun dari pemerintah tahun ini. Anggaran tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. TNI berencana menggunakan anggaran untuk meremajakan alat utama sistem persenjataan yang sudah tua.

“Tahun ini ada peningkatan anggaran. Ada peningkatan yang cukup signifikan. Ada alokasi sebesar Rp 86 Triliun,” kata Panglima TNI Jendral Moeldoko, saat Rapat Pimpinan TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/1).

Moeldoko menjelaskan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan sebesar 52 persen untuk pembelian senjata tempur. Sedangkan sisanya bisa digunakan untuk pembangunan industri pertahanan.

“Kita juga bisa menekan anggaran rutin sebesar 52 persen, sedangkan sisanya 48 persen untuk anggaran pembangunan. Diharapkan dengan meningkatnya anggaran untuk TNI semakin baik,” jelasnya.

Moeldoko mengatakan, untuk pemeliharaan alutsista yang telah ada saat ini menurutnya masih membutuhkan tenaga-tenaga ahli dari negara lain. Hal itu disebabkan, Indonesia masih bergantung kepada negara yang membuat sistem persenjataan tersebut.

“Pemeliharaan alutsista, kita belum bisa buat. Untuk perawatan kita harus ke Rusia. Kita masih punya ketergantungan yang sangat tinggi dengan negara yang membuatnya. Ahli teknologi kita masih perlu waktu yang cukup panjang,” jelasnya

Terkait adanya penyelewengan dana di tubuh TNI, Moeldoko menegaskan, bahwa TNI telah bekerja sama dengan KPK dan BPKP untuk melakukan audit anggaran. Moeldoko janji tidak terjadi penyimpangan.

“Kita ada kerjasama dengan KPK dan BPKP. Kita minta petunjuk, kita konsultasikan agar tidak ada penyimpangan-penyimpangan. Tidak ada lagi istilah-istilah titipan panglima-panglima TNI,” tandasnya.

AL Australia Menelantarkan Pencari Suaka



* Minsera.Blogspot.com *  CANBERRA, - Pertama kalinya Australia menggunakan kapal penyelamat untuk mengirim 56 pencari suaka ke wilayah Indonesia. Para pencari suaka pun mengatakan, mereka telah ditipu oleh pihak Angkatan Laut Australia yang mendepak mereka ke Indonesia.


Fairfax Media mewawancarai sekelompok besar pencari suaka yang berasal dari Pakistan dan Bangladesh. Sepekan lalu, mereka berupaya untuk memasuki Australia dengan menumpang kapal kayu setelah transit di Indonesia.


Para pencari suaka ini mengatakan, mereka diangkut oleh Kapal Perang Australia, HMAS Stuart dan ditahan dikapal tersebut sebelum akhirnya dipindahkan ke kapal Patroli Perbatasan dan Bea Cukai Australia. Mereka mengira akan dipindahkan ke Pulau Christmas.

Namun pada akhirnya para pencari suaka tersebut dipindahkan ke kapal penyelamat kecil berwarna oranye dan dilengkapi bahan bakar yang cukup untuk mencapai Indonesia.

Sementara warga Indonesia yang menjadi kapten kapal yang membawa mereka ke Australia, dipaksa untuk memimpin para pencari suaka menempuh waktu perjalanan tiga jam ke Indonesia.


Kabar mengenai penipuan yang dilakukan ini didapatkan oleh Fairfax Media setelah Australia mendepak kapal pencari suaka pada 26 Desember 2013. Total, sudah lima kali Australia dilaporkan mendepak para pencari suaka tersebut kembali ke wilayah Indonesia meskipun ditentang keras oleh Indonesia dan juga oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Seorang warga Pakistan Fazal Qadir menceritakan mengenai ulah yang dilakukan oleh Angkatan Laut Australia. Pria berusia 28 tahun itu mengatakan, berangkat dari luar perairan Jawa pada 5 Januari 2014 dengan kapal yang dipenuhi oleh 56 penumpang.

"Setelah tiga hari di laut, sebuah pesawat Australia mengetahui keberadaan kami dan saat itu kapal sudah dalam kondisi bocor. Kami merasa bahagia ketika bertemu mereka (AL Australia), kami mengira akan diterima," ujar Qadir, seperti dikutipSydney Morning Herald, Sabtu (18/1/2014).


Qadir bersama para pencari suaka yang lain saat itu merasa yakin akan diselamatkan, bukan didepak kembali ke Indonesia. Mereka pun dinaikkan ke HMAS Stuart dan bergerak menuju Pulau Christmas.

"Kami bergerak terus mengelilingi Pulau Christmas. Selama dua hari kami berada di dalam kapal perang," lanjut Qadir.


Setelah diinterogasi oleh personel AL Australia, para pencari suaka kemudian dipindahkan ke kapal milik imigrasi Australia dan tetap di kapal tersebut hingga tiga hari.

Pada akhirnya para pencari suaka tersebut kembali ditipu. Qadir mengatakan, mereka kemudian dinaikkan ke sebuah kapal penyelamat yang diikat oleh kapal imigrasi Australia tersebut.

Seluruh pencari suaka kemudian disuruh naik karena akan dipindahkan ke Pulau Christmas.
Namun pada kenyataannya, para pencari suaka ini justru diberikan dokumen yang mengharuskan mereka kembali ke Indonesia.


Pada akhirnya, kapal penyelamat itu didorong masuk ke wilayah Indonesia dan pencari suaka tersebut tidak bisa mewujudkan impian menyentuh Negeri Kanguru.  :(OKEZONE)

Saturday 18 January 2014

Australia, Harga Sebuah Kata Maaf


* Minsera.Blogspot.comHubungan bilateral Indonesia- Australia yang merenggang selama tiga bulan terakhir ini semakin terasa panas dengan sikap arogansi negeri eropa yang terdampar di benua selatan itu. Australia telah melanggar batas perairan Indonesia tanggal 6 Januari 2014 ketika mengusir manusia perahu yang hendak “berkunjung tetap” ke negeri kanguru itu. Kapal angkatan laut mereka telah masuk sampai 7 mil dari batas garis pantai pulau Rote NTT ketika mendepak pencari suaka sekalian menghina TNI yang dikatakan tak sanggup menjaga wilayahnya sendiri.

Perlakuan Australia yang bergaya cowboy termasuk menyiksa manusia perahu yang memang sudah tersiksa dinegeri asalnya, dinilai sangat keterlaluan. Dunia yang memberi penilaian itu. PBB bahkan sudah memperingatkan Australia akan konsekuensi hukum internasional atas perlakuan tidak manusiawi dan mengabaikan keselamatan pengungsi politik itu yang hendak mencari kehidupan baru di negeri selatan itu. Australia akhirnya dipermalukan sendiri oleh tindakan semena-mena aparat militernya yang justru menampar wajah diplomatiknya di dunia internasional.

Jangan dikira Indonesia tidak siap

Permintaan maaf tanpa syarat Australia ke Indonesia atas pelanggaran teritori perairan Indonesia tanggal 17 Januari 2014 sejatinya disebabkan oleh ketakutan Australia akan tuntutan hukum internasional yang diajukan Indonesia. Australia jelas melanggar konvensi hukum laut internasional karena oleh sebuah sebab non navigasi seenaknya saja mengacak-acak teritori perairan Indonesia untuk mengembalikan manusia perahu yang datang dari wilayah Indonesia. Belum lagi menyiksa beberapa pengungsi yang sudah tersiram gelombang laut dan terombang-ambing. Jelas-jelas melanggar HAM.

TNI AL sudah mengirimkan sejumlah KRI ke wilayah depan Darwin dan melakukan patroli lebih ketat. Satu fregat telah disiagakan di Kupang. Lantamal Kupang yang sudah diresmikan beberapa tahun yang lalu selayaknya tersedia minimal 3 Korvet dan 1 Fregat. Hanya kapal-kapal yang berjenis kelamin seperti ini yang pantas mengawal laut dalam di selatan Indonesia. Indonesia memiliki puluhan kapal perang striking force mulai dari Ahmad Yani Class, Diponegoro Class, Parchim Class, Fatahillah Class.

Seandainya Tony Abbott Nopember 2013 lalu bisa menurunkan tensi arogansinya dalam etika pergaulan dengan negara kultur timur seperti Indonesia dan minta maaf, rangkaian cerita kalangkabutnya dia menghadapi pengungsi perahu tidak sampai mempermalukan dirinya di mata Internasional. Untuk urusan sadap menyadap dia gengsi untuk minta maaf padahal jelas nyata. Tetapi ketika dia terjebak dalam permainan manuver yang sok pamer kekuatan militer lalu seenaknya melanggar wilayah negara lain, muncul ketakutan pada bayangan sendiri lalu minta maaf tanpa syarat kepada Indonesia. 



Coba kalau dulu minta maaf.....

Di satu sisi Australia sangat mahal untuk meminta maaf demi gengsi bertetangga tetapi ketika dunia internasional mulai menuding dan mencela perilaku aparat militernya, buru-buru minta maaf. Ironinya lagi pada tanggal yang sama 17 Januari 2014 Australia juga membatalkan keikutsertaannya dalam latihan angkatan laut gabungan dengan 17 negara lain yang disebut Naval Exercise Komodo dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Latihan 18 negara itu mengambil area di perairan Natuna dan Laut Cina Selatan yang akan berlangsung Maret sd April tahun ini.

Pelajaran dari semua keangkuhan dan gaya ambigu Australia ini adalah dengan memperkuat terus menerus angkatan laut dan udara RI. Kita bersetuju dengan adanya penambahan kapal selam Kilo dan pengadaan jet tempur Sukhoi SU35. Untuk laut selatan memang diperlukan kehadiran KRI berkualifikasi korvet dan fregat untuk mengimbangi arogansi militer negeri bule itu. Diluar pengadaan kapal PKR 10514 yang sedang dibuat di Belanda dan menunggu kehadiran 3 kapal perang “Bung Tomo Class” yang masih didandani di Inggris, kita masih perlu tambahan kapal fregat. Untuk menjaga laut dalam dan gaya bertetangga negeri selatan atau jiran yang suka mengklaim kita perlu sedikitnya tambahan 6-8 fregat selain yang disebut diatas.

Kita memang harus berhitung cermat dengan Australia. Kita tetap menjaga hubungan diplomatik yang saling menghargai. Namun kalau tetangga tetap bergaya arogan, suka mendikte kita pun perlu tunjukkan nilai kita di depan dia. Nilai itu adalah tetap menjaga sapa dan santun tapi juga acuh. Ketika keacuhan itu baru berlangsung 3 bulan, ternyata kawan di sebelah selatan itu kalangkabut juga sebab teman pintu asianya tutup pintu dan hanya membuka jendela. 

Lalu yang jadi sasaran amuknya ya si pengungsi tadi, lalu masuk halaman rumah orang lain untuk memancing kemarahan. Tapi yang punya halaman tak terpancing karena ini bagian dari ritme kecerdasan diplomatik. Akhirnya dunia yang mencibirnya, PBB mengancamnya, mukanya tertampar, sakitnya tak seberapa tapi malunya ini. Itulah harga sebuah kata maaf yang tak terucap di awal kisah dan membawa negerinya menjadi terisolasi bersama pengungsi. Dan kita pun tetap cuek bebek saja, bukankah begitu pak Marty ?


https://www.facebook.com/groups/114049391991666/648823658514234/?notif_t=group_comment