Wednesday 20 August 2014

Helikopter Apache Siap Meriahkan HUT TNI 2014



* Minsera.Blogspot.com * Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengharapkan helikopter-helikopter Apache milik Angkatan Darat Amerika Serikat yang ditugaskan di USARPAC (United Stade Army Pacific) dapat berperan serta pada peringatan Hari Ulang Tahun TNI Oktober mendatang di Surabaya, serta pada latihan bersama Angkatan Darat kedua negara yang dilaksanakan setiap tahun bernama Garuda Shield. Commander of USARPAC General Vincent K Brook menjelaskan, empat helikopter Apache yang berada di USARPAC siap memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun TNI dan ikut serta dalam Garuda Shield Tahun 2014.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan Commander of USARPAC General Vincent K Brooks , Selasa (19/8), di Universitas Pertahanan Indonesia sebelum menyaksikan peresmian Patung Penjaga Perdamaian di kawasan IPSC Sentul Bogor.
Saat ini proses pengadaan helikopter Apache oleh Pemerintah RI masih terus berjalan. Hal itu juga terkait dengan proses penyusunan MoU Indonesia dan Amerika Serikat mengenai keamanan komunikasi dan informasi yang juga sedang berjalan, karena helikopter Apache memiliki kemampuan mengumpulkan data dan informasi saat berada di udara.

Dengan adanya MoU ini maka kepentingan keamanan informasi kedua negara dapat terlindungi. MoU saat ini telah berada pada tahap penyesuaian di para Kepala Staf Angkatan. Menhan berharap MoU ini dapat diselesaikan secepatnya sehingga pengadaan Helikopter Apache bagi TNI dapat segera terwujud sebelum Oktober 2014.
Dalam hubungan kerjasama kedua negara di bidang pendidikan, Menhan menjelaskan bahwa Pemerintah RI berharap dapat terus meningkatkan kemampuan SDM pertahanan melalui berbagai program kerjasama pendidikan. UNHAN saat ini sedang menggagas kerjasama dengan George Washington University (GWU) Amerika Serikat di bidang Pendidikan Diplomasi dan Ilmu Politik.

Menhan berharap gagasannya mengenai sandwich program yang ditawarkan kepada GWU dapat disetujui. Sandwich program adalah program dimana mahasiswa UNHAN yang mengikuti pendidikan tingkat lanjut dapat mengikuti pendidikan pula di GWU sekitar satu tahun dan gelarnya mendapat pengakuan dari GWU.

Sumber: http://dmc.kemhan.go.id/post-helikopter-apache-siap-meriahkan-hut-tni.html

Alat Tempur Indonesia Terbelakang Di Bandingkan Negara ASEAN Lainnya

Kendaraan Lapis Baja Darurat TNI DOM Aceh
* Minsera.Blogspot.comJakarta: Mantan KSAD TNI,Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhie Wibowo, mengatakan Alutsista Indonesia termasuk yangpaling terbelakang bahkan di antara beberapa tetangga negara ASEAN.

Ia mengatakan itu sebelum bertolak ke Hamburg,Jerman, untuk
ikut hadir dalam upacara pengiriman pertama (roll out) 52, tank Leoparddari 164 unit yang telah dipesan TNI AD melalui Kementerian Pertahanan tahun 2013 lalu.


AMX Retrofit di PT Pindad
"Selama ini, Indonesia hanya mengandalkan pada tank tempur ringan seperti Scorpion, dan AMX-13.Ketiga jenis tank ringan ini terbilang sudah uzur,"terang Edhie kepada wartawan di Jakarta, Minggu(22/6/2014) pagi.Menurutnya, pembelian 164 unit tank Leopard ini merupakan bagian penting dari penyegaranalutsista yang terahir dilakukan 30 tahun lalu.

Ia menegaskan pembelian ini adalah bagian dari modernisasi alutsista."Penyegaran tersebut diperlukan Indonesia untuk menjamin kedaulatan Negara Kesatuan RepublikIndonesia," tegasnya.

Sekadar informasi, ppacara pengiriman paket pertama tank Leopard akan dilaksanakan di Unterluss, Jerman. Rombongan High Level Committee (HLC) dipimpin Wamenhan, Letjen(Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.Adapun pembelian tank Leopard di inisiasi Edhie saat dirinya menjabat sebagai KASAD. Sesuai dengan perjanjian jual beli yang dilakukan pada2013 lalu, Kemenhan memesan 164 tank Leopard jenis main battle tank dan medium tank IFVMarder.

Tank Leopard ini dibeli lengkap beserta amunisi,peluru latihan, dan suku cadang oleh Kemhan dari perusahaan Jerman, Rheinmettal AG, atas persetujuan Pemerintah Jerman.Di sisi lain, Danpusenkav Brigjen TNI Mulyanto mengatakan kehadiran pihaknya di Unterluss adalah untuk melihat langsung persiapan akhir yang meliputi inspeksi teknis dan uji coba unit tank Leopard yang akan dikirim ke Indonesia."Rencananya 26 MBT dan 26 marder ini bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat dan bisa diperagakan pada upacara perayaan hut TNI 5 Oktober mendatang," tutupnya.

Sumber: Metrotvnews.com

32.000 Anggota TNI Diterjunkan Amankan Sidang Putusan MK



* Minsera.Blogspot.comSebanyak 32.000 anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan putusan sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) tanggal 22 Agustus mendatang.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, puluhan ribu anggota TNI itu akan disebar diseluruh wilayah Indonesia. Hal itu dikatakan Panglima TNI disela-sela pembukaan Latihan bersama dengan Global Peace Operations Initiative (GPOI) "Capstone Exercise Garuda Canti Dharma" di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (19/8/2014).
"Kami sudah siapkan 32.000 prajurit TNI untuk bersiaga di beberapa titik di wilayah Indonesia yang disiapkan untuk mengamankan pasca sidang putusan MK 22 Agustus 2014, nanti," ujarnya.
Selain itu kata Moeldoko, TNI bersama Polri akan bersinergi menjaga keamanan di daerah-daerah di Indonesia."Tidak hanya Jakarta, Saya juga sudah instruksikan agar pemimpin TNI di tingkat daerah bisa mengamankan wilayahnya terutama di objek-objek vital," katanya.
Dia mengatakan sah-sah saja apabila masyarakat menantikan putusan tersebut dengan berbagai cara. Namun, Jenderal bintang empat itu mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga stabilitas keamanan.
"Massa sangat antusias menghadapi situasi ini, mengikuti perkembangan dari sidang MK, itu situasi yang wajar sepanjang dilakukan dengan tertib, it's oke, no problem. Bila massa nanti bertindak anarkis, maka kami akan tindak tegas tanpa pandang bulu," tukasnya.

Jet Italia Tabrakan Saat Latihan


* Minsera.Blogspot.comDua jet militer Italia bertabrakan di udara saat latihan di bagian timur Italia, Selasa.Seperti dilansir BBC, Selasa (19/8), pesawat tersebut jatuh pada jarak 30 km (18 mil) dari Ascoli di wilayah Marche dan menimbulkan kebakaran pada hutan di bawahnya.

Dua pesawat yang berbasis di Ghedi di barat laut Italia itu terbang rendah pada saat bertabrakan.
Empat orang diperkirakan hilang, termasuk kedua pilot dan navigator. Laporan lokal mengatakan kedua pilot sudah dikeluarkan dari pesawat namun belum ada konfirmasi lebih lanjut.
"Sebuah bola api raksasa terlihat selama lima detik sebelum (pesawat) terbanting ke pegunungan," kata seorang saksi mata, Fabio Valeri, kepada saluran berita Italia, Sky TG24.
Warga di desa-desa terdekat dengan Olibra dan Venarotta menjelaskan mendengar suara letusan sebelum kebakaran di hutan. Petugas pemadan kebakaran setempat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
"Perhatian kami adalah untuk menemukan kru," kata seorang juru bicara angkatan udara kepada kantor berita Ansa.

Sumber:
http://international.okezone.com/read/2014/08/20/414/1027062/jet-tempur-italia-tabrakan-di-udara

Gambaran umum mengenai medium tank PINDAD - FNSS


* Minsera.Blogspot.comPemerintah menyiapkan 7 program kemandirian industri pertahanan (inhan) yakni Pengembangan Pesawat tempur (KFX/IFX), Roket dan Rudal Nasional, Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Selam, Pembangunan Industri Propelan, Radar Nasional dan Tank Nasional.
Sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Inhan, untuk Lead Integrator dipercayakan kepada perusahaan pelat merah yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Strategis. Salah perusahaan tersebut adalah PT Pindad, yang dipercayakan menangani program Tank Nasional.
Direktur Operasi Produk Hankam PT Pindad, Tri Hardjono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan konsep pembuatan kendaraan tempur lapis baja menggunakan roda rantai ini.
Konsep awal akan dilakukan untuk membangun tank ukuran sedang bersama sejumlah mitra luar negeri, salah satunya Perusahaan Kontraktor Militer FNSS asal Turki. Sesuai dengan kondisi geografis, bobot tank dipilih tidak boleh lebih dari 30 ton.
“Tank medium itu kita diminta untuk mengkoordinir seluruh aktivitas, desain engineering maupun hungan sourching itu yang kita lakukan dengan FNSS. Rencananya itu adalah penelitian bersama dan produk sharing bersama. Harapannya Pindad punya pakar, baik di dalam negeri maupun kawasan sekitar,” ucap Tri di kantornya, Bandung, Jawa Barat.
Untuk Turret system, PT Pindad sudah menyiapkan 3 pilihan yaitu Cockerill Maintenance & Ingenierie (CMI) Belgia, Oto Melara asal Italia dan Denel Land System asal Afrika Selatan. Sedangkan untuk mesin pemilihan dari Negara di Eropa salah satunya dari industry pertahanan Perancis.
“Ini juga ada beberapa alternatif, karena kita sudah putuskan medium tank ini menggunakan 105mm, kita punya tiga alternatif yang bisa menyuplai 105 mm. Ada CMI, Oto Melara, atau Denel. Itu juga kita ajukan kepada pihak kementerian kepada KKIP, kepada user, terkait kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kanon turret ini,” papar Tri.
“Teman-teman sudah memiliki beberapa alternatif. Itu ada 3 pilihan untuk engine. Sesuai dengan pengalaman, kita lebih mudah menggunakan produk Eropa. Di sana mereka telah memiliki berbagai varian, di mana engine itu juga digunakan untuk komersil,” imbuh dia.
Selain bobot yang menjadi syarat utama, sejumlah pra-syarat juga harus dipenuhi desainer PT Pindad dan FNSS seperti Silhouette (bayangan). Hal ini dilakukan agar tank mudah bersembunyi saat berada di medan perang.
“Konsep produknya dari Pindad, kita sudah memberikan desain-desain bahwa tinggi tidak boleh lebih dari 2,5 meter di atas kanon kayak gitu-gitu dari Pindad. Kemudian, performance seperti apa itu juga dari Indonesia. Itu yang kita mengembangkan kerjasama dengan mereka, bahwasanya penentuan sumber sourching contohnya Power Pack Engine. Itukan sangat menentukan pada saat nanti kemudian maintenance dan sebagainya. Itu juga kita memberikan masukan,” terangnya.
Tank medium buatan Pindad ini akan selesai pada Tahun 2016. Pindad berharap tank medium dapat membantu kebutuhan alat utama sistem alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang telah berumur uzur.
“Bapak KSAD juga sudah mengharapkan Pindad segera mengeluarkan roda rantai, karena penggunaan dan kebutuhan berbeda. Medium tank, karena ini pendanaan dari Negara ya dari Kementrian harapannya dalam 3 tahun APBN itu bisa diselesaikan,” tandas Tri.

Sumber: 
http://news.liputan6.com/.../seperti-apa-wujud-tank...