Monday 2 September 2013

Lebih Baik Mana, Beli Helikopter Tempur atau Multifungsi?


* Minsera.Blogspot.com * KOMISI I sempat menyarankan TNI untuk membeli terlebih dulu helikopter yang multifungsi dan berbadan besar karena sangat diperlukan untuk penanganan bencana. Tapi TNI lebih memilih helikopter jenis tempur. 

Setelah menyetujui pengadaan helikopter Apache dari Amerika Serikat, Komisi I berharap TNI Angkatan Darat melanjutkan pembelian alutsista lain dari negara itu, yakni helikopter multifungsi Chinook.

Anggota Komisi I DPR Muhammad Najib mengungkapkan, saat muncul gagasan TNI Angkatan Darat membeli helikopter Apache, Komisi Pertahanan juga memberikan pandangan untuk pembelian helikopter multifungsi berukuran besar. Bahkan Komisi I menyarankan TNI AD terlebih dulu membeli helikopter Chinook sebelum Apache.

Pandangan Komisi itu didasarkan pada pertimbangan bahwa helikopter multifungsi sangat berguna untuk penanganan bencana alam. Kebutuhan akan helikopter jenis itu makin besar jika dilihat dari rentannya kondisi geografis Indonesia terhadap bencana seperti gunung berapi, banjir, tsunami, dan gempa bumi.

Sementara helikopter Apache yang dilengkapi persenjataan canggih belum terlalu dibutuhkan karena Indonesia belum menghadapi ancaman serius penyerbuan pihak asing. Dengan demikian, kebutuhan terhadap helikopter multifungsi dan berbadan besar lebih dibutuhkan ketimbang helikopter jenis serbu.

"Namun pada akhirnya keputusan akhir di internal TNI, Khusus AD, tetap memprioritaskan pembelian Apache. Sehingga seperti yang terjadi saat ini, realisasi pengadaan Apache akan segera dilakukan pada 2014 mendatang," ujar Muhammad Najib di Kompleks Parlemen, Senin (2/9).

 

Sumber:
http://www.jurnalparlemen.com/view/6002/lebih-baik-mana-beli-helikopter-tempur-atau-multifungsi.html

80 Unit Marder Tambahan Untuk TNI-AD..?


* Minsera.Blogspot.com * Tahun 2013 sudah mendekati kuartal terakhir. Di tahun 2014, untuk urusan pertahanan, diduga tidak banyak rencana baru pengadaan alutsista yang bisa dibilang cetar membahana. Artinya, untuk MEF tahap 1, kini tinggal menunggu kedatangan berbagai macam alutsista yang sebelumnya telah dipesan. Akan tetapi, dari dokumen yang diperoleh ARC, masih ada upaya pengadaan yang boleh dibilang lumayan besar. Di tahun 2014, TNI-AD ternyata berupaya menambah pesanan Tank Marder. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu sebanyak 80 unit.
Total dana yang dialokasikan untuk pengadaan ini adalah sekitar 338 milyar rupiah. Jika menggunakan kurs Rp 10.000 nilai penggadaan sekitar 338 Juta dollar. Dengan demikian jatuhnya nilai per ranpur sekitar 400 ribu Dollar. Maka bisa diduga jenis Marder yang diperoleh bukanlah tipe Marder Revolution atau Marder dengan senjata utama kanon 120mm.

Akan tetapi, sebelum kontrak ditanda tangani, pengadaan ini bisa dibilang belum pasti. Apalagi, Pindad bekerja sama dengan Turki juga mengembangkan Ranpur yang kelasnya serupa (medium tank). Selidik punya selidik, Pussenkav pun masih memilih Medium Tank lain yang cocok baik dari segi harga maupun kemampuan.Lalu, apakah 80 unit Marder tambahan ini akan menjadi kenyataan? hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Disisi lain, dalam dokumen yang sama, bisa kita lihat pengadaan Heli Serang Fennec sudah mendapat penetapan anggaran. Dalam anggaran 2011 dan 2012, Heli buatan Perancis itu total mendapat anggaran sebanyak 90 Juta Dollar, untuk pengadaan helinya sendiri lengkap dengan persenjataan dan suku cadang


Sumber: 
http://arc.web.id/