Tuesday 28 January 2014

Uni Emirat Arab Buy 30 More Mysterious “F-16 Block 61” Jet Fighter


* Minsera.Blogspot.comSebuah pengungkapan oleh Departemen Pertahanan AS bahwa UEA akan menigkatkan kemampuan F-16 pesanan mereka dari Lockheed Martin menjadi Block 61.

Pemerintah UEA sedang menegosiasikan hal tersebut kepada Lockheed, tetapi jumlah Pesawat Tempur yang di inginkan mereka meningkat dari 25 unit menjadi 30 unit, menurut pemberitahuan Defense Security Cooperation Agency (DSCA) kepada kongres pada tanggal 24 Januari.

DSCA biasanya tidak terlibat dalam penjualan komersial, tetapi potensi kesepakatan penjualan F-16 ini dengan UEA yang juga mencakup peralatan pendukung seperti suku cadang tercakup dalam penjualan peralatan militer asing yang harus melalui persetujuan oleh kongres. US$270.000.000 per unit harga yang di berikan termasuk peralatan pendukung yang di usulkan.

April lalu seorang pejabat pertahanan senior yang memberikan penjelasan kepada wartawan mengatakan bahwa penjualan 25 unit F-16 ke UEA senilai -+ US$5 Milliar.

UEA sedang melakukan negosiasi untuk pembelian 30 F-16, namun DSCA memberitahukan bahwa biaya rata-rata Jet tempur  masih sekitar $200 Juta. Nilai kesepakatan bias membengkak menjadi US$1 Milliar per 5 unitnya.

Lockheed tidak segera memberitahukan perbedaan yang terjadi antara F-16 Block 61 dengan ke 80 pesawat F-16  yang terlebih dahulu mereka pesan dari kita satu decade yang lalu.

Block 60 di konfigurasikan dengan mesin General Electric F110 GE – 132, dengan Radar Northop Grumman APG – 80 dan system peperangan Northrop lainnya.

Lockheed dan sekarang BAE Systwm kini menawarkan upgrade F-16 dengan konfigurasi yang terbaru mencakup dua pilihan radar AESA, yang di padukan dengan SABR (scaleable agile beam radar) dan Raytheon active combat radar (RACR).

Pemberitahuan DSCA ini juga mencatat bahwa penjualan komersial yang di usulkan juga mencakup paket upgrade untuk F-16 Block 60 UEA, tetapi mereka tidak memberikan perincian sedikitpun mengenai teknis penjualannya.

Di satu sisi UEA telah memilih Dassault untuk memasok pesawat tempur Rafale yang di proyeksikan akan menggantikan armada Mirage 2000 mereka yang berjumlah lebih dar 60 unit. Namun di saat tender berlangsung negosiasi harga terlalu berlarut-larut tanpa menemui titik terangnya sehingga UEA memiliki opsi untuk pengganti Armada Mirage mereka yaitu Rafale atau Eurofighter Typhoon dan F-16 batch kedua.

Eurofighter Typhoon yang dikonfirmasi baru-baru ini tidak lagi dipertimbangkan oleh UAE, dan sekarang hanya meyisakan Dassault Rafale sebagai pemenang Tender pengadaan pengganti armada Mirage 2000 mereka

Indonesia Jajaki Pembelian Dua Kapal Selam Rusia


* Minsera.Blogspot.com * Kepala Satuan Angkatan Laut, Laksamana Marsetio mengatakan, berencana membeli kapal selam jenis Kilo Class dari Rusia.

"Kami akan melihat dulu dua kapal selam yang ditawarkan itu," kata Marsetio ketika ditemui di acara penyerahan Tank Amfibi di Situbondo, Jawa Timur pada Selasa, 28 Januari 2014.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki dua unit kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman. September 2013 lalu, Indonesia memesan dua unit kapal selam tipe U-209 yang kini dalam proses pembuatan di Korea Selatan. Meski demikian, kebutuhan kapal selam untuk mempertahankan teritori maritim Indonesia masih dianggap kurang.

"Idealnya kita butuh 12 unit kapal selam, jadi masih kurang 5 unit lagi,"kata Marestio.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan proses peninjauan kapal selam yang ditawarkan Rusia akan dilakukan pada Februari mendatang.

"Tahap awal akan ada empat orang yang meninjau kapal itu. Dua kapal selam itu entah nanti dibeli dengan harga murah atau dihibahkan," kata Djauhari.

Kapal selam Kilo Class adalah kapal selam militer bertenaga diesel atau kerap dikenal dengan nama Project 877. Kapal ini berfungsi sebagai kapal selam anti permukaan yang berfungsi di perairan dangkal dan mampu beroerasi dengan tenang atau tanpa suara.

Kapal selam jenis ini memiliki persenjataan berupa 8 roket permukaan ke udara SA-N-8 Gremlin atau SA-N-10 Gimlet. Selain itu, kapal selam ini dilengkapi 18 torpedo atau 24 ranjau dengan enam buah tabung torpedo 533 milimeter.

Anggota TPN OPM Ditangkap Aparat di KP. Dondobaga Setelah Melakukan Penembakan Terhadap Aparat TNI–Polri


* Minsera.Blogspot.comAparat keamanan gabungan TNI-Polri melakukan penangkapan terhadap anggota TPN-OPM atas nama Oki Talenggeng dari kelompok Yambi Distrik Mulia, di daerah Kp. Dondobaga Distrik Mulia Puncak Jaya, Minggu (26/1). 

Kelompok TPN OPM tersebut berlari kabur setelah melakukan penembakan terhadap aparat TNI-Polri, ada yang melarikan ke ketinggian dan untuk Oki Talenggeng salah satu anggota TPN OPM berlari masuk ke dalam yang diperkirakan membawa senjata dan bersembunyi di dalam Gereja.

Kemudian pihak keamanan gabungan TNI-Polri mengepung gereja dan menunggu sampai kegiatan agama selesai.

Setelah kegiatan agama selesai Jemaat keluar dan dilakukan pemeriksaan yang dipimpin oleh Waka Polres Puncak Jaya Kompol Yohanes Hadud dan diberikan pengarahan kepada Jemaat bahwa ada orang bersenjata masuk ke dalam Gereja bersembunyi.

Setelah diadakan pemeriksaan ada 1 (satu) orang yang dicurigai dan sembunyi di dalam Gereja. Setelah dilakukan penangkapan, aparat TNI-Polri membawa anggota TPN-OPM tersebut ke depan atau di hadapan masyarakat, kemudian menanyakan kepada penduduk Kampung apakah kenal dengan orang yang ditangkap dan tidak ada satu orangpun yang kenal.

Tawanan yang ditangkap tersebut ketahuan ketika akan mengganti baju yang basah dan tidak menggunakan pakaian yang sopan untuk beribadah. Ikut dalam kegiatan penangkapan tersebut Kepala Kampung Dondobaga Bapak Lasarus Wanimbo dan Gembala Gereja Dondobaga.

Setelah yakin bahwa orang yang ditangkap tersebut orang yang lari masuk ke Gereja beberapa saat tadi yaitu anggota TPN-OPM, maka anggota TPN-OPM tersebut dibawa oleh aparat keamanan.

Setelah selesai Wakapolres memberikan pengarahan dan ucapan terima kasih kepada penduduk dan Jemaat Gereja serta menjelaskan kepada Jemaat Gereja bahwa tidak benar ada Jemaat Gereja yang dipaksa jalan jongkok keluar dari Gereja.

Selanjutnya tawanan dibawa ke Mapolres Puncak Jaya untuk dimintai keterangan.