Tuesday 9 July 2013

TNI AD Beli Helikopter Tempur Dari Eropa


* Minsera.Blogspot.comUntuk memperkuat keamanan Negara, TNI berencana mendatangkan 12 helikopter tempur dari negara Eropa, sekaligus memperbarui alat utama sistem senjata (Alutsista) Indonesia. TNI juga membeli helikopter Apache dari Amerika Serikat. “Kita juga akan membeli helicopter tempur jenis Apache yang harganya Rp700 miliar per buah,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko, usai membuka Karya Bakti dan Bakti Sosial TNI di Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pembenahan alutsista TNI AD terus dilakukan dengan dengan mendatangkan:Tank Leopard asal Jerman dan meriam penangkis udara. Beberapa peralatan tempur yang ditungu kedatangannya antara lain: Tank Leopard dan IFV Marder asal Jerman serta meriam 105/155 untuk Armed dari Korea dan Perancis.

“TNI AD juga akan mendatangkan penangkis udara dari Prancis maupun Inggris. Pada Oktober nanti diharapkan sebagian peralatan tempur baru milik TNI AD sudah bisa kami tunjukan kepada masyarakat,” ujar KSAD. Saat ini TNI AD telah memiliki sejumlah alat tempur modern seperti: meriam tempur Gun Zur 2322, 3d Multi Beam Search Radar, Missile Lauchers Porpad serta Panser Anoa 2.

Eurocopter AS 550 Fennec Multirole buatan Perancis (Fernando Puppio - GACETA AERONÁUTICA)
Eurocopter AS 550 Fennec Multirole buatan Perancis.
AS 550 Fennec ?

Heli tempur dari Eropa tersebut kemungkinan Eurocopter AS 550 Fennec buatan Perancis. Sebelumnya, di masa KSAD Jenderal Pramono Edhie Prabowo, direncanakan untuk mendatangkan AS 550 Fennec multi-role helicopter.

Mesti berbadan kecil dan single engine, namun varian terbaru Eurocopter AS 550 Fennec sangat mematikan. Helokopter AS 550 C2 dilengkapi HeliTOW sighting system dan TOW anti-tank missiles. HeliTOW sight ini, dipasang di atap helikopter untuk menyuplai: direct view optics, day and night vision serta laser rangefinder. Untuk persenjataan serang darat, AS 550 C2 Fennec mengusung 7 misil x 2 roket launcher Forges de Zeebrugge atau 12 x 2 roket launcher Thales Brandt 68mm. Fennec juga bisa membawa empat rudal anti-tank seperti BGM-71 TOW atau anti-pesawat (air to air missile). Bahkan varian AS 555 SN, mengusung torpedo sebagai anti-submarine warfare.

Apakah eurocopter AS 550 Fennec yang akan dibeli ?. Hal ini baru kemungkinan saja, karena Penerbad memang pernah merekomendasikan helikopter ini sebagai pengganti bolkow 105 TNI AD yang sudah tua. Yang jelas dari pernyataan KSAD Moeldoko di atas, mengisyaratkan bahwa pembelian helikopter serang Apache Longbow semakin mendekati kenyataan.

Sumber: JKGR

KSAU: Modernisasi Alutsista TNI AU di Kebut


* Minsera.Blogspot.com * Pengadaan alat utama sistem senjata TNI Angkatan Udara akan dikebut sehingga mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF). Sampai akhir tahun 2014, akan ada tambahan pesawat tempur, diantaranya Sukhoi, F-16, T-50, Super Tucano. 
"Alutsista tersebut untuk menjaga kedaulatan, karena berkewajiban untuk mempertahankan negara dan bangsa ini," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia ketika meninjau bakti sosial yang digelar TNI AU di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/7).

Selain pesawat tempur, konsentrasi pemenuhan alutsista diarahkan pada pengadaan pesawat angkut C-130 Hercules, CN-295, Helikopter Cougar dan pesawat latih Grobs, serta sejumlah radar. Pemerintah telah memberikan dana, seperti yang telah ditetapkan dalam tiga rencana strategis.

"Untuk meningkatkan kekuatan alutsista hingga tahun 2014 Renstra I dalam tiga rentra yang disebut MEF yaitu kekuatan yang cukup untuk menghadapi tugas yang nyata," jelas KSAU.

Terkait pelaksanaan bakti sosial dan karya bakti di Sumbawa menjadi rangkaian menyambut Hari Bakti TNI AU. KSAU terjun langsung dalam kegiatan yang dihadiri Gubernur NTB, Tuan Guru HM Zainul Majdi tersebut.

Diakui Dunia, prajurit maupun kelembagaan TNI AU akan selalu membutuhkan dukungan dari masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab menjaga kedaulatan NKRI.

"Anggata TNI AU dihadapkan pada kenyataan tugas diluar kebiasaan hidup manusia yang mengadung resiko yang cukup tinggi, namun dengan dukungan dan doa restu bangsa Indonesia TNI AU dapat menjalankan tugas dengan baik," jelas KSAU.

Dari seluruh rangkaian kegiatan bakti sosial itu, KSAU juga mengapresiasi dukungan masyarakat. Bakti sosial berjalan lancar. 

"Kegiatan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan mohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini ada hal-hal yang tidak berkenan," kata KSAU.

Apresiasi sama ditunjukan Gubernur NTB, Zainul Majdi. Ia mengucapkan terima kasih kepada TNI AU karena memilih Kabupaten Sumbawa sebagai sasaran bakti sosial dan karya bakti TNI AU. Ribuan warga Sumbawa telah mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cuma-cuma.

Pelayanan kesehatan yang diberikan seperti pengobatan umum dan mata, pengobatan gigi dan mulut, pembuatan gigi palsu, operasi katarak, pemberian kaca mata baca, bedah minor, bedah bibir sumbing, pelayanan KB dan Khitanan massal. 

Sedangkan sasaran karya bakti berupa restorasi balai pertemuan dan kesenian warga, renovasi masjid dan perbaikan jalan desa yang kesemuanya terletak di Dusun pamulung.

TNI AD: Akan Perkuat Alutsista Dengan Menambah Peralatan Tempur


* Minsera.Blogspot.com * TNI Angkatan Darat (AD) berencana menambah peralatan tempur untuk memperkuat alat utama sistem senjata (Alutsista), di antaranya Tank Leopard asal Jerman dan meriam penangkis udara Skyshield untuk menambah kekuatan pasukan.
 
Penambahan itu juga untuk memperkuat peralatan  tempur yang dimiliki TNI AD, untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Saat ini, TNI AD telah memiliki alat tempur seperti meriam tempur super canggih, Gun Zur 2322, 3d Multi Beam Search Radar dan Missile Lauchers Porpad serta Tank Anoa 2 yang merupakan tank canggih buatan dalam negeri.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Moeldoko mengatakan beberapa peralatan tempur yang akan didatangkan, seperti Tank Leopard untuk kaveleri. Kemudian marder dan meriam 105/155 untuk Armed yang didatangkan dari Korea dan Prancis.

“TNI AD juga akan mendatangkan penangkis udara dari Prancis maupun Inggris. Pada Oktober nanti, diharapkan sebagian peralatan tempur baru milik TNI AD sudah bisa kami tunjukan kepada masyarakat,” kata Moeldoko seusai Acara Bhakti TNI di halaman kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Sabtu (6/7/2013).

Jenderal bintang empat itu berkunjung ke kabupaten terkaya di Indonesia ini, untuk meresmikan program rehabilitasi 1.000 rumah warga tak layak huni di Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu.

Program bedah rumah tidak layak huni dari Dinas Sosial Kukar ini memang melibatkan personil dari TNI. Sebanyak 350 personil akan memperbaiki rumah tidak layak huni sebanyak 1.000 unit dan tahap berikutnya akan ditambah hingga menjadi 1.500 unit.

Disinggung mengenai penambahan personil TNI di perbatasan Kaltim dan Malaysia, Moeldoko mengatakan belum ada rencana tersebut. “Tidak ada penambahan prajurit,” tukasnya.

Namun, dalam sambutan Hari Bakti dan Bakti TNI AD dihadapan ribuan pelajar Kabupaten Kutai Kartanegara, dia menginginkan ada putra daerah yang bisa menjadi perwira TNI agar bisa menjaga wilayah perbatasan tersebut.

“Kebijakan pimpinan TNI Angkatan Darat saat ini untuk memprioritaskan putra daerah menjadi prajurit TNI AD. Saya ingin kelak kawasan perbatasan di Kaltim ini diamankan putra daerah Kaltim yang terseleksi menjadi prajurit TNI AD, sehingga kawasan perbatasan ini akan semakin kondusif,” ungkapnya.

Acara peringatan Hari Bhakti TNI ini dihadiri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Bupati Kukar Rita Widyasari serta Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman.

Sejumlah kegiatan operasi dan pengobatan gratis, serta khitanan masal juga digelar di halaman parkir kantor Bupati.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko memberi kabar gembira bahwa tahun ini TNI AD juga akan membuka penerimaan Taruna dan Taruni, dimana sekarang TNI AD sudah menerima wanita untuk menjadi Taruni.

“Mulai sekarang, adik-adik pelajar bisa mempersiapkan diri masuk menjadi taruna TNI AD,” ujarnya.

Peringatan Hari Bakti TNI dimeriahkan dengan tarian masal Eroh Begenjoh yang dibawakan ratusan penari dari sejumlah sanggar tari di Tenggarong.

Acara ditutup dengan atraksi terjun payung yang dibawakan 10 personil Kopassus di antaranya 4 orang penerjun wanita ikut ambil bagian. Mereka melompat dari helikopter di ketinggian 6.000 kaki.
Sumber : Bisnis

Panglima TNI Resmikan Barak dan Kapal Patroli P.Nipah


* Minsera.Blogspot.com * Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengunjungi Pulau Nipah untuk meresmikan penggunaan barak prajurit dan kapal patroli Nipah dengan nomor lambung KAL-II-4-57, Sabtu (6/7/2013).

Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI didampingi oleh sejumlah petinggi di Kepri seperti Gubernur Muhammad Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudradjat, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Burhanuddin Siagian dan Panglima Armabar Laksamana Muda Arif Rudianto.

Untuk pengoperasian KAL-II-4-57 Nipa secara simbolis Agus menyerahkan miniatur kapal tersebut kepada Komandan Lanal Batam, Kolonel (L) Deni Hendrata.

Dari laporan yang disampaikan Ahiar, perwakilan PT Wijaya Perdana selaku kontraktor yang membuat barak prajurit, pembangunan fisik dimulai sejak awal Januari 2013.

"Pembuatan memakan waktu kurang lebih selama 5,5 bulan. Barak terdiri dari dua lantai berkapasitas 60 tempat tidur dan dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," kata dia.

Menurut Ahiar dalam pembangunan barak memiliki kesulitan pasalnya cuaca yang tidak menentu menjadi hambatan.

"Kapal material kami juga pernah kandas dan juga pernah berlindung di balik pulau karena cuaca buruk. Kesulitan air tawar sudah pasti dialami, tapi itulah tantangan buat kami," kata dia lagi.

Sementara itu KAL Nipa yang dibuat di galangan Palindo Marine, Tanjunguncang. Lambung bermaterialkan baja dan kapal ini memiliki tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot.

Sementara itu, Panglima TNI mengatakan untuk memperkuat pertahanan di Pulau Nipah akan ditempatkan sebanyak satu pleton atau 90 orang terdiri dari 30 orang prajurit TNI Angkatan Darat dan 60 orang prajurit Marinir TNI Angkatan Laut.

Sementara itu sedangkan KAL Nipa ada 2 fungsinya yakni sebagai kapal patroli dan sebagai alat pengangkut logistik terutama untuk pemenuhan sarana air bersih yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat setempat.

"Sekarang kapal untuk mengangkut air sudah ada mudah-mudahan masyarakat setempat tidak ada lagi yang kesulitan soal air," kata Panglima TNI kepada wartawan.
Pulau Nipah Steril 

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan bahwa pulau Nipah saat ini sudah steril, maka dari itu tidak ada lagi aktivitas apapun selain pertahanan.

"Apapun kegiatannya, tujuannya hanya satu yakni pertahanan NKRI," kata Agus usai meresmikan Mess TNI di Pulau Nipah, Sabtu (6/7).

Agus tidak menampik atas rencana akan dijadikannya Pulau Nipah sebagai pusat ekonomi mengingat letaknya yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Namun Agus menyebutkan sampai saat ini hal itu belum lagi disepakati dan dijalankan.

"Jadi, jika ada kapal yang labuh jangkar di sekitar perairan pulau nipah atau, saya perintahkan anggota untuk mengeceknya, karena seingat saya untuk saat ini belum disetujui," ungkapnya seraya meminta kepada Danlanal Batam untuk mengecek Kapal LPG yang saat ini sedang labuh jangkar di sekitar perairan Pulau Nipah.

Sterilnya Pulau Nipah ini yang merupakan pulau terluar karena berbatasan langsung dengan Singapur dan Malaysia diakui Agus sudah harga mati, sebab Pulau Nipah merupakan pertahanan terdepan dari NKRI.

"Makanya selain pertahanan perang, di pulau ini juga kami bangun bara atau mess untuk satu peloton personil TNI dan ditambah satu kapal patroli cepat KAL-II-4-57 Nipa atau KAL-28 untuk menjaga kedaulatan NKRI di perairan Kepri ini," kata dia.

Barak prajurit sendiri, sambung Agus pembangunan fisiknya dimulai sejak awal Januari 2013 dengan waktu penyelesaiannya kurang lebih memakan waktu 5,5 bulan. "Barak ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas 60 tempat tidur dan sudah dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," katanya.

Sedangkan kapal cepat patroli KAL-28 Nipa ini lambungnya terbuat dari baja ringan dengan dilengkapi tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot serta senjata 12,7 kaliber yang berada didepan, tentunya selain untuk patroli kapal ini juga bisa mengangkut logistik untuk keperluan selama di Pulau Nipah.

"Seperti saya ucapkan tadi, di pulau Nipah ini ada satu pleton yang terdiri dari 90 personil. Dimana dari 90 personil itu tersiri 60 personil TNI AL dari kesatuan Marinir dan 30 lagi TNI AD dari kesatuan Infantri," ujarnya.

"Dan dengan rampungnya barak ini, membuat fasilitas yang ada di pulau Nipah ini semakin lengkap yang sudah mencapai 90 persen. Dan kedepan prajurit di pulau Nipah tidak lagi cemas mencari air tawar, karena mereka bisa mengambil dengan menggunakan kapal patroli tersebut," katanya lagi.

Selain Panglima TNI, hadir juga Gubernur Kepri HM Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat, Pangdam Satu Bukit Barisan, Mayjen B Siagian, Panglima Armabar Laksamana Muda Arif Rudianto, Danrem 033/WP Kepri.

Sumber: 
 Tribunnews