Monday 29 December 2014

Ini Rute Hercules TNI AU Cari Pesawat AirAsia Hingga Temukan Ceceran Minyak


* Minsera.Blogspot.com * Pesawat Hercules Alpha 1319 merupakan salah satu dari 2 pesawat C130 TNI AU yang diterbangkan mencari Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak kemarin. Hercules C130 ini memulai operasinya di Tanjung Pandan Utara hingga akhirnya berhasil menemukan titik minyak.



Hercules Alpha 1319 yang dikapteni oleh Pilot Letkol Pnb IG Putu Setia D berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 06.00 WIB, Senin (29/12/2014). Hercules Alpha 1323 pun menyusul dengan jam pemberangkatan pukul 06.30 WIB.

Alpha 1319 tiba di lokasi penyisiran di Tanjung Pandan sekitar pukul 07.30 WIB. Selama kurang lebih 5,5 jam, pencarian pesawat ini tidak menemukan apa-apa atau negative. TNI AU dibantu oleh 1 pesawat Hercules Singapura, 1 heli dan Hercules Malaysia pada operasi SAR hari ini namun mereka kembali dengan tangan kosong.

Masih menyisakan waktu penerbangan, atas koordinasi Posko di Halim, Hercules sempat menyusur ke wilayah Laut Jawa dekat Pangkalan Bun. Selanjutnya Alpha 1319 kembali bergerak ke wilayah Perairan Tanjung Pandan di wilayah sebelah Timur karena adanya laporan mengenai ceceran minyak di wilayah tersebut.

"Kita kaporan ada ceceran minyak di timur Tanjung Pandan. Memang ada ceceran minyak tapi belum bisa dipastikan apakah dari pesawat atau dari kapal laut yang melintas," ujar Putu di Lanud Halim Perdanakusuma usai operasi pencarian hari ini usai dilakukan.

Menurut Putu, ada 2 titik ceceran minyak yang ditemukan di wilayah Selat Karimata. Daerah tersebut berdekatan dengan lokasi Pesawat AirAsia terakhir terdekteksi sebelum hilang kontak.

"Ada 2 lokasi di sekitar selat itu. Ada 6 kali kita mutar (di lokasi ceceran minyak). Jaraknya kedua titik berdekatan," kata Putu.

Sumber: 
http://news.detik.com/read/2014/12/29/183741/2789455/10/ini-rute-hercules-tni-au-cari-pesawat-airasia-hingga-temukan-ceceran-minyak

TNI AU: Data Radar Pukul 06.12 WIB Sinyal Terakhir AirAsia di Pangkalan Bun



* Minsera.Blogspot.com * Jakarta - TNI AU memastikan data radar terakhir AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura terlacak di perairan Pangkalan Bun. Setelah itu pesawat hilang dari radar.


"Radar mencatat pukul 06.12 WIB sinyal terakhir. Lokasi di 127 nautical mile dari Pangkalan Bun. Setelah itu hilang," terang Kadispen TNI AU Marsma Hadi Tjahyanto, Senin (29/12/2014).

Menurut dia, dengan mengacu data printout radar itu, maka area pencarian juga difokuskan di kawasan itu.

"Pesawat Australia itu tadi kan mencari di sekitar sana," urai dia.

Namun dengan sejumlah perhitungan, pencarian diperluas meliputi sejumlah sektor hingga ke Belitung.

"Ini berdasarkan pengembangan dan evaluasi tim," tutup dia.

MARINIR TERJUNKAN PASUKAN KHUSUS UNTUK PENCARIAN PESAWAT AIR ASIA



* Minsera.Blogspot.com * Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Didit Herdiawan melepas tim Satgas Korps Marinir TNI AL untuk pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di Lapangan Apel Marinir Cilandak. (Senin, 29/12/2014).

Tim Satgas yang diberangkatkan terdiri dari 53 personel pasukan khusus marinir dari kesatuan Denjaka dan Yontaifib-2 Mar. Bersamaan dengan itu juga digelar SRCPB (Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana) Marinir yang berkekuatan 675 personel Pasmar-2 yang siap diberangkatkan ke tempat terjadinya bencana di seluruh tanah air, termasuk apabila dibutuhkan dalam pencarian pesawat naas tersebut.



Selanjutnya Satgas akan berkoordinasi dengan Basarnas mengenai dislokasi dan titik pencarian pesawat Air Asia. "Untuk sementara akan diproyeksikan di sekitar perairan Pangkal Pinang dan sekitarnya," terang Wakasal. Tim Satgas pencarian pesawat Air Asia akan bekerja selama 7 hari atau lebih berdasarkan koordinasi di lapangan.
Satgas yang dibekali material pendukung 4 unit Sea Reader dan 6 perahu karet siap melaksanakan "Rubber Duck Operation" (RDO), yakni operasi berisiko tinggi yang sering dilakukan oleh anggota Pasukan Intai Ampibi Korps Marinir. Tehnik RDO adalah suatu tehnik operasi dengan menerjunkan perahu karet beserta perlengkapan yang dibutuhkan dari pesawat terbang untuk menjangkau sedekat mungkin dengan sasaran secara cepat dan rahasia melalui laut.
Sementara itu menurut Laksdya TNI Didit Herdiawan, untuk unsur laut yang saat ini dilibatkan dalam pencarian terdiri dari 8 KRI, 2 Kapal Patroli Maritim dan 2 Helikopter.
Hadir dalam acara tersebut Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmabar Laksda TNI Widodo, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., beberapa Pejabat Teras Mabesal dan Kormar serta Pasmar-2.
Sumber : MARINIR

9 Kali TNI AU Kelilingi Tanjung Pinang , Tanda-tanda AirAsia Belum Tampak



* Minsera.Blogspot.comUpaya pencarian terhadap pesawat milik maskapai AirAsia yang dilaporkan hilang di wilayah perairan Tanjung Pandan, Bangka Belitung, sejak Minggu (28/12/2014), terus dilakukan. TNI Angkatan Udara pun telah mengirimkan dua pesawat Hercules C-130 dari Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma untuk membantu proses pencarian.

Menurut navigator pesawat Hercules C-130 Alpha 1319, Mayor Djoko Purnomo, pencarian pertama yang dilakukan timnya difokuskan di wilayah utara bagian barat perairan itu. Selama dua jam pencarian terakhir, belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan pesawat AirAsia.
"Kita sudah sembilan kali melakukan putaran di wilayah barat ini dan belum menemukan tanda-tanda apa pun," kata Djoko saat berbincang dengan awak media saat proses pencarian, Senin (29/12/2014).
Djoko mengungkapkan, luas area bagian barat yang diputarioleh timnya ini mencapai 3.600 mil laut. Selain timnya, setidaknya tujuh pesawat lain, baik dari Indonesia, Singapura, maupun Malaysia, turut melakukan pencarian di sektor lain.
"Pembagian itu diatur oleh Basarnas. Mereka yang menentukan di mana lokasi pencarian," ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pencarian di wilayah barat ini selesai, timnya akan kembali melakukan pencarian di wilayah sebelah utara sepanjang 120 mil laut sesuai dengan titik koordinat yang telah diberikan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi cuaca cukup cerah. Hal ini memungkinkan bagi tim pencari untuk melakukan upaya pencarian secara optimal.
"Kondisi cuaca cukup bagus ya," katanya.
•TNI AU Keluarkan Alutsista dan Terjunkan Timsus
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengungkapkan, pihaknya telah mengirim bantuan pencarian Pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat jenis Airbus itu hilang kontak sejak kemarin pagi.
Selain mengirim beberapa peralatan utama sistem persenjataan (alutista) yang dimiliki, Manahan mengatakan, TNI AL juga menerjunkan tim khusus ke lokasi pencarian yang jadi titik duga hilangnya pesawat berpenumpang 155 orang tersebut.
"Kami kirimkan tim khusus ke lokasi pencarian," kata Manahan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

Manahan menjelaskan, tim khusus yang diterjunkan ke kawasan Belitung itu, yakni 1 tim penyelam TNI ALS, 1 tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, dan 3 tim Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Marinir TNI AL dengan Rubber Duck Operation (RDO).
"Ini kesiapan TNI AL dalam rangka turut membantu Basarnas untuk mencari Pesawat AirAsia yang hilang kemarin. Kami melakukan pencarian di sekitar Belitung seperti yang diperikirakan Basarnas," kata Manahan.
Selain itu, TNI AL juga mengirim 8 KRI, di antaranya KRI Sutedi Senoputra, KRI Todak, KRI Bung Tomo, KRI Hasanuddin, KRI Pulau Rengat (kapal penyapu ranjau), KRI Yos Sudarso, dan KRI Banda Aceh (kapal markas). Kemudian diterjunkan juga 2 Kapal TNI AL (Manau dan Sambas), 2 helikopter, dan 2 pesawat patroli maritim (Maritime Patrol Aircraft/MPA) CN 235.
"Total personel TNI AL yang diterjunkan semuanya kurang lebih 850 orang," kata Manahan.

Sumber : Kompas & Tribun