Friday 6 September 2013

Kilang Arun Akan Dijadikan Pangkalan Militer..???


* Minsera.Blogspot.comMENJELANG berakhirnya kontrak penjualan gas alam cair (LNG) dengan Jepang dan Korea selatan, berbagai rencana untuk pengalihan fungsi kilang PT Arun NGL yang selama ini mencairkan gas sebelum diekspor ke kedua negara tersebut. salah satunya, mengubah fungsi kilang PT Arun menjadi kilang Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di tengah kedatangan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko ke Lhokseumawe, Kamis (5/9), muncul isu bahwa kilang Arun akan dijadikan pangkalan militer. Presiden Direktur PT Arun NGL, Iqbal Hasan Saleh, ketika ditanya kabar tersebut mengaku belum mendengarnya. “Siapa bilang, saya baru tahu,” katanya ketika dibuhungi per telepon, Kamis (5/9) siang.

Menurut Iqbal, sesuai dengan arahan Presiden SBY yang ditindaklanjuti dengan kedatangan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, PT Arun akan dijadikan kilang BBM untuk mendukung ketahanan energi nasional. "Presiden sangat apresiasif untuk pengalihan fungsi kilang Arun jadi kilang BBM. Masalah ini akan dibawa ke sidang kabinet,” papar Iqbal.

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua DPRK Aceh Utara Abdul Mutaleb, mengatakan kilang BBM merupakan solusi setelah kontrak penjualan LNG berakhir. Dengan pembangunan kilang BBM, katanya, masyarakat Aceh akan sangat terbantu secara perekonomian. “Selain untuk mendukung kepastian pasokan BBM di Aceh dan daerah lainnya,” tandas Mutaleb.

Menjelang kedatangan Purnomo dan Jenderal Moeldoko di Lhokseumawe, Aceh, diseputaran kota terlihat patroli TNI-AD.

Beberapa bendera Bulan Bintang yang menjadi kontroversial, mulai diturunkan aparat TNI. Bendera tersebut dikibarkan di ruas jalan tertentu di Kota Lhokseumawe.

Menhan : 2014 TNI Terkuat Di Asia Tenggara


* Minsera.Blogspot.comKeberhasilan pemerintah dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) membuat banyak pihak yakin TNI akan memiliki kekuatan yang cukup memadai. Salah satunya diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Dengan keyakinannya, Purnomo mengatakan pada 2014 mendatang, TNI akan memiliki daya kekuatan yang terbesar di antara negara lain di Asia Tenggara.

"Renstra pertama 2014, kekuatan TNI yang terkuat di Asia Tenggara," kata Purnomo saat meresmikan dua Kapal Republik Indonesia di Batam, Kamis (5/9), seperti dilansir Antara.

Alasan itu diungkapkannya tercermin dari pengadaan alutsista oleh pemerintah yang melengkapi TNI AL, TNI AU dan TNI AD dengan senjata dan peralatan baru.

Dia menambahkan, ada banyak alutsista yang ditambah untuk ketiga angkatan bersenjata, di antaranya kapal patroli cepat untuk TNI AL, tank leopard untuk TNI AD dan penambahan pesawat sukhoi untuk TNI AU.

"Sukhoi akan diganti semua. Negara kita akan kuat, itu penting," kata Menteri.

Khusus TNI AD, selain membeli 45 unit tank leopard, pemerintah juga mengadakan 28 unit helikopter dan delapan unit Apache tipe AH-64E. Purnomo menilai, TNI yang kuat memiliki banyak arti, baik bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Meski begitu, Purnomo mengatakan penambahan alutsista dan penguatan TNI tidak ada hubungannya dengan pendirian pangkalan militer AS di Singapura dan Australia.

"Ini tidak untuk perlombaan senjata, ini memordernisasi," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya Marsetio mengatakan, pemerintah merencanakan pembangunan Kapal Cepat Rudal dengan panjang 40 meter sebanyak 16 unit dan kapal patroli cepat sebanyak 16 unit.


Sumber: 
http://www.merdeka.com/peristiwa/tahun-2014-tni-yang-terkuat-di-asia-tenggara.html

Menhan Resmikan Dua Kapal Cepat KRI Pari-849 Dan KRI Sembilang-850


* Minsera.Blogspot.comMenteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan dua kapal cepat KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850 yang akan bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan di perairan NKRI.

"Tipe kapal patroli cepat, dalam upaya pemenuhan KCP secara bertahap," kata Menteri usai meresmikan kapal di Batam, Kamis.

Ia mengatakan kapal yang dibangun perusahaan nasional PT Palindo itu merupakan rangkaian pemesanan dan pengadaan yang memiliki arti penting bagi industri pertahanan nasional," kata dia.

Penambahan alutsista amat penting, kata Menteri untuk menambah daya tempur dan dukungan pelatihan serta operasi di laut.

"Penambahan alutsista merupakan jawaban konsekuensi atas karakteristik geografis Indonesia yang memiliki keanekaragaman kekayaan alam di laut, potensi keragaman hayati, warisan dunia yang paut dijaga," kata dia.

Indonesia, kata Menteri, memiliki banyak selat dan perairan yang merupakan alur perairan utama dan penting bagi bangsa lain, karenanya, perlu penjagaan maksimal.

"Ini memiliki makna penting dan strategi pembangunan TNI AL menuju kekuatan pokok angkatan laut, meningkatkan kekuatan angkatan laut menjaga NKRI," kata Menteri.

KRI Pari-849 dan KRI Sembilang 850 berbahan aluminium marine grade, buatan anak-anak Indonesia dan dibuat dengan bahan-bahan produksi dalam negeri.

Nantinya, kapal yang menelan biaya masing-masing sekitar Rp75 miliar itu akan memperkuat armada TNI AL. KRI Pari-849 di Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur. Sedangkan KRI Sembilang-850 untuk Armada RI Kawasan Barat di wilayah Lantamal II Palembang.


Sumber:  
Merdeka