Thursday 9 January 2014

Alasan Panglima TNI Tambah Pesawat Tempur





* Minsera.Blogsot.com * Jakarta • PESAWAT tempur Sukhoi SU-35 adalah pesawat kelas berat penghubung generasi keempat dan kelima. Saat ini Indonesia baru mempunyai satu skuadron atau 16 unit Pesawat tempur Sukhoi yang terdiri dari Sukhoi SU-27 dan dan SU-30 yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Angkatan Udara juga menerima secara bertahap pesawat tempur bermesin jet T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan baru delapan unit yang diterima Indonesia.

Pesawat ini lah yang bakal digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur TNI AU menggantikan pesawat Hawk 100/200. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berkeinginan meningkatkan kekuatan pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara, dengan menambah Alat Utama Sistem Senjata (Alutsistas) Pesawat tempur yang ada saat ini, seperti Sukhoi SU-35.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pun mengaku sudah berdiskusi langsung dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurutnya, Menhan pun setuju upaya menambah kekuatan tempur Angkatan Udara Indonesia. “Tapi ini baru tahap diskusi. Kalau maunya Panglima sih iya (menambah Sukhoi-RED) ," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).

Selain pesawat tempur buatan Rusia, Panglima TNI juga tengah mengincar pesawat tempur buatan Amerika Serikat, yakni F-16. "Ada beberapa pilihan, apakah kita ke depannya akan ambil Sukhoi-35 atau apakah F-16 dan generasi terbarunya. Kalau kami punya keinginan Insya Allah pasti bisa," kata Panglima TNI.

Tahun ini, TNI Angkatan Udara akan menerima belasan pesawat baru dan bekas berbagai jenis, baik itu pesawat tempur jet, pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut. Dari jajaran pesawat tempur jet adalah F-16 dari Amerika Serikat. Sebelum bulan Oktober 2014 Angkatan Udara bakal menerima delapan dari 24 unit pesawat F-16 hibah yang diperbaiki lagi sistem avioniknya.

Sesuai rencana pesawat F-16 akan ditempatkan di Skadron 16, Pekanbaru, Riau. Sementara itu, selain pesawat tempur, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berencana mengirim tim ke Rusia pada akhir bulan ini. Tim ini ditugaskan menemani perwakilan Kementerian Pertahanan untuk membicarakan kemungkinan pembelian kapal selam Kilo Class buatan Negeri Beruang Merah tersebut. "Kami akan lihat dan dalami dua pilihan," kata Panglima TNI Dua pilihan tersebut adalah kemungkinan membeli kapal selam Kilo Class produksi baru atau membeli bekas dengan skema hibah.

Meski begitu, Panglima TNI tetap berharap pemerintah bisa membeli kapal selam Kilo Class produksi baru. "Mudah-mudahan saja, kalau kondisi anggaran pemerintah bagus," kata dia. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr Marsetio sebelumnya pernah menyebut ketertarikannya memboyong kapal selam jenis Kilo Class dan Amur Class buatan Rusia. Namun, pihaknya belum bisa menentukan kapal selam mana yang bakal diboyong ke Tanah Air.

#Cx

Sumber : ● Pelita

0 comments:

Post a Comment