Metrotvnews.com, Pekanbaru: Demi memperkuat kekuatan
tempur di kawasan strategis Selat Malaka, Pangkalan Udara (Lanud) TNI
Angkatan Udara Roesmin Nuryadin Pekanbaru bersiap menyambut satu
skuadron pesawat tempur F-16 blok 52 lengkap dengan persenjataan
mutakhir.
Penambahan 24 pesawat F-16 dari Amerika Serikat itu sebagai bagian dari
pembaruan armada tempur yang sudah ada di pangkalan TNI AU tipe B itu
yaitu satu skuadron Hawk 100/200.
”Berarti pada awal 2014, Lanud Roesmin Nuryadin akan memiliki dua
skuadron tempur yang terdiri dari satu skuadron Hawk 100/200 dan satu
skuadron pesawat F-16 dengan blok 52 lengkap dengan persenjataan
mutakhir,” ungkap Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud
TNI AU Mayor Sus Filfadri kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Selasa
(19/3).
Menurut Filfadri, satu skuadron pesawat tempur F-16 yang akan
ditempatkan di Lanud Pekanbaru merupakan pesawat tempur terbaik yang
disumbangkan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia. Jenis
pesawat F-16 dengan tipe blok 52 itu rencananya juga akan engalami
sedikit peningkatan up grade khususnya di bagian persenjataan tempurnya.
”Memang banyak yang bilang itu pesawat hibah, tapi F-16 itu hasil dari
komitmen kerjasama kita dengan Amerika Serikat. Kondisinya juga sudah
dicek dan sangat baik apalagi dengan tipe blok 52 yang terbaru,” jelas
Fil.
Dia menambahkan, dipilihnya Lanud Roesmin Nuryadin sebagai lokasi
penempatan satu skuadron pesawat tempur F-16 itu tidak lepas dari lokasi
strategis Lanud Pekanbaru yang secara geografis berada di kawasan Selat
Malaka dan berbatasan langsung dengan Malaysia serta Singapura.
”Dua skuadron tempur F-16 dan Hawk 100 juga untuk mendukung kekuatan
kita di Sumatra dan Selat Malaka. Selain back up dari Lanud terdekat di
Kalimantan Barat, Makasar serta Pulau Jawa,” ujarnya.
Dengan penambahan armada tempur tersebut, lanjut Filfadri, pada 2014
status Lanud Roesmin Nuryadin Pekanbaru akan berganti dari Lanud tipe B
menjadi tipe A dengan dipimpin perwira berpangkat bintang satu. Selain
itu, guna mengimbangi dinamika pertahanan geopolitik kawasan di Selat
Malaka, pemantauan radar yang ditempatkan di Pekanbaru, Medan, dan
Ranai, Kepulauan Natuna akan semakin ditingkatkan.
”Mengingat dari pengalaman sejarah bahwa TNI AU pernah menjadi kekuatan
nomor 1 di Asia. Seperti itu juga soal ketergantungan kita pada Amerika
Serikat ketika sparepart peralatan tempur diembargo. Karena itu,
kebijakan saat ini ada kombinasi armada tempur antara Sukhoi dari Rusia,
dan F-16 dari Amerika Serikat untuk menangkal ketergantungan itu,”
jelasnya.
No comments:
Post a Comment